Biofarma Group Beberkan Inovasi Transformasi Digital di AIPF 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Biofarma Group membagikan beragam solusi kesehatan dari hulu hingga hilir kepada delegasi gelaran ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. Solusi tersebut di antaranya Medbiz, Medtrack, Mediverse, Medevo, Medwell, dan Q100+ Platform.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa langkah-langkah Biofarma tersebut sudah sejalan dengan rencana pengembangan bisnis digital BUMN. Menurut Erick, ekonomi digital Indonesia memang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, sehingga sedang difokuskan investasi cukup besar pada pembangunan data center di Indonesia.
"Kita akan menjadi pemain data center di Asia Tenggara, diawali dengan penguatan kemitraan Telkom dan Telkomsel dengan mitra di Asia Tenggara. Kita ingin agar Indonesia tidak hanya menjadi market, tetapi kita juga menjadi pelaku utama dalam bisnis global," kata Erick, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Biofarma Group Soleh Ayubi menyampaikan bahwa Biofarma Group sebagai induk Holding BUMN Farmasi, saat ini sudah mengembangkan marketplace berbasis web dan aplikasi dengan nama Medicine Distribution Business Zone (Medbiz by Bio Farma).
“Medbiz merupakan bukti transformasi digital yang akan menjadi marketplace end-to-end, untuk distribusi obat-obatan dan alat kesehatan. Pembuatan Medbiz, sejalan dengan tujuan pembentukan Biofarma Group, yaitu untuk menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi yang terintegrasi, cepat dan efisien untuk mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia,” ungkapnya.
Medbiz menghadirkan berbagai keuntungan baik untuk retail dan distributor. Bagi retail, keuntungan yang didapatkan dia ntaranya yaitu B2B marketplace, online transaction, product authenticity, dll.
Soleh Ayubi menyampaikan inovasi produk digital lainnya yang dimiliki Biofarma Group yaitu Medtrack. Ini merupakan solusi teknologi yang dikembangkan untuk memantau dan melacak pergerakan produk, bahan, atau komponen dari titik awal hingga titik akhir dalam suatu rantai pasokan.
Medtrack digunakan dalam proses serialisasi dan distribusi vaksin COVID-19 dari tahun 2021 sampai dengan saat ini ke seluruh Indonesia.
“Sampai saat ini Medtrack berjalan selama 3 tahun dengan memberikan manfaat yang luar biasa untuk Bio Farma dan Indonesia. Sistem Medtrack dalam supply chain diimplementasikan dengan menggunakan teknologi seperti Barcode, IoT, GPS, dan dashboard berbasis cloud,” papar Ayubi.
Sementara, Mediverse bertujuan menjadi platform digital kesehatan komprehensif yang mendukung gaya hidup sehat dengan cara yang sederhana, cepat, dan modern. Tiga fokus utamanya adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, dan kuratif.
Dalam aplikasi Mediverse, user dapat mengatur janji pertemuan dengan dokter di fasilitas kesehatan yang dipilih melalui fitur Medpoint, atau melakukan konsultasi telemedicine dengan dokter umum atau dokter spesialis melalui Medevo baik secara virtual tatap muka/panggilan video maupun chat.
Saat ini, Mediverse telah menjalin kemitraan resmi dengan beberapa perusahaan yang berperan sebagai merchant dan telah tersedia di beberapa kota di Indonesia, termasuk 16 gerai Guardian, 145 gerai Apotek K24, 6 laboratorium Diagnos Lab, dan RSIA Bunda.
Biofarma Group juga memiliki aplikasi telemedicine yang diberi nama Medevo, yaitu aplikasi telemedicine Biofarma Grup yang memiliki keunggulan telekonsultasi menggunakan fitur video sehingga pasien dan dokter dapat berinteraksi lebih jelas melalui fitur ini. Medevo juga menyediakan layanan Doctor to Doctor yaitu layanan rujukan virtual dari layanan di tempat praktek dokter secara offline kepada dokter di dalam aplikasi secara online.
Tidak kalah menarik, Biofarma Group berhasil mengembangkan Q100+, sebuah platform yang dikembangkan dalam mendukung transformasi digital Bio Farma Group di area manufaktur yang memproduksi produk Life Science.
Platform ini dibangun untuk membantu perusahaan dalam menjamin kualitas produk dan juga memberi solusi lengkap tidak hanya untuk pencatatan proses produksi, tetapi juga untuk menjamin seluruh elemen sejak pra-produksi hingga rilis produk sesuai dengan kebutuhan spesifikasi.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa langkah-langkah Biofarma tersebut sudah sejalan dengan rencana pengembangan bisnis digital BUMN. Menurut Erick, ekonomi digital Indonesia memang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, sehingga sedang difokuskan investasi cukup besar pada pembangunan data center di Indonesia.
"Kita akan menjadi pemain data center di Asia Tenggara, diawali dengan penguatan kemitraan Telkom dan Telkomsel dengan mitra di Asia Tenggara. Kita ingin agar Indonesia tidak hanya menjadi market, tetapi kita juga menjadi pelaku utama dalam bisnis global," kata Erick, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Biofarma Group Soleh Ayubi menyampaikan bahwa Biofarma Group sebagai induk Holding BUMN Farmasi, saat ini sudah mengembangkan marketplace berbasis web dan aplikasi dengan nama Medicine Distribution Business Zone (Medbiz by Bio Farma).
“Medbiz merupakan bukti transformasi digital yang akan menjadi marketplace end-to-end, untuk distribusi obat-obatan dan alat kesehatan. Pembuatan Medbiz, sejalan dengan tujuan pembentukan Biofarma Group, yaitu untuk menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi yang terintegrasi, cepat dan efisien untuk mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia,” ungkapnya.
Medbiz menghadirkan berbagai keuntungan baik untuk retail dan distributor. Bagi retail, keuntungan yang didapatkan dia ntaranya yaitu B2B marketplace, online transaction, product authenticity, dll.
Soleh Ayubi menyampaikan inovasi produk digital lainnya yang dimiliki Biofarma Group yaitu Medtrack. Ini merupakan solusi teknologi yang dikembangkan untuk memantau dan melacak pergerakan produk, bahan, atau komponen dari titik awal hingga titik akhir dalam suatu rantai pasokan.
Medtrack digunakan dalam proses serialisasi dan distribusi vaksin COVID-19 dari tahun 2021 sampai dengan saat ini ke seluruh Indonesia.
“Sampai saat ini Medtrack berjalan selama 3 tahun dengan memberikan manfaat yang luar biasa untuk Bio Farma dan Indonesia. Sistem Medtrack dalam supply chain diimplementasikan dengan menggunakan teknologi seperti Barcode, IoT, GPS, dan dashboard berbasis cloud,” papar Ayubi.
Sementara, Mediverse bertujuan menjadi platform digital kesehatan komprehensif yang mendukung gaya hidup sehat dengan cara yang sederhana, cepat, dan modern. Tiga fokus utamanya adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, dan kuratif.
Dalam aplikasi Mediverse, user dapat mengatur janji pertemuan dengan dokter di fasilitas kesehatan yang dipilih melalui fitur Medpoint, atau melakukan konsultasi telemedicine dengan dokter umum atau dokter spesialis melalui Medevo baik secara virtual tatap muka/panggilan video maupun chat.
Saat ini, Mediverse telah menjalin kemitraan resmi dengan beberapa perusahaan yang berperan sebagai merchant dan telah tersedia di beberapa kota di Indonesia, termasuk 16 gerai Guardian, 145 gerai Apotek K24, 6 laboratorium Diagnos Lab, dan RSIA Bunda.
Biofarma Group juga memiliki aplikasi telemedicine yang diberi nama Medevo, yaitu aplikasi telemedicine Biofarma Grup yang memiliki keunggulan telekonsultasi menggunakan fitur video sehingga pasien dan dokter dapat berinteraksi lebih jelas melalui fitur ini. Medevo juga menyediakan layanan Doctor to Doctor yaitu layanan rujukan virtual dari layanan di tempat praktek dokter secara offline kepada dokter di dalam aplikasi secara online.
Tidak kalah menarik, Biofarma Group berhasil mengembangkan Q100+, sebuah platform yang dikembangkan dalam mendukung transformasi digital Bio Farma Group di area manufaktur yang memproduksi produk Life Science.
Platform ini dibangun untuk membantu perusahaan dalam menjamin kualitas produk dan juga memberi solusi lengkap tidak hanya untuk pencatatan proses produksi, tetapi juga untuk menjamin seluruh elemen sejak pra-produksi hingga rilis produk sesuai dengan kebutuhan spesifikasi.
(uka)