China Bantah Tudingan Barat: Ekonomi Kita Tangguh Tidak Runtuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri China memastikan ekonomi negara tersebut tangguh dan tidak runtuh. China menolak klaim Barat bahwa ekonominya goyah dan dapat menyebabkan masalah lebih luas.
Hal itu menanggapi suara para pejabat dari sejumlah negara termasuk Australia dan Amerika Serikat (AS) telah secara terbuka menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Presiden AS Joe Biden menyebut situasi ekonomi China telah memasuki fase krisis. Sementara, Bendahara Australia Jim Chalmers mengatakan bahwa perlambatan ekonomi China dapat membebani ekonomi Australia.
"Tampaknya akan ada berbagai teori mengenai keruntuhan China sesekali," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam sebuah konferensi pers dikutip Reuters, Rabu (13/9/2023).
"Faktanya adalah bahwa ekonomi China tidak runtuh," jelas Mao, tanpa menyebut nama Joe Biden atau Chalmers.
Dia menandaskan bahwa ekonomi China memiliki potensi yang sangat besar dan bahwa dasar-dasar perbaikan jangka panjang tidak berubah. "Kami percaya diri dan mampu mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan sehat," tegasnya.
Pemulihan ekonomi China setelah pembatasan Covid-19 yang ketat selama tiga tahun telah kehilangan momentum setelah awal yang cepat di kuartal pertama dicengkeram oleh belanja konsumen yang lemah dan penurunan properti yang semakin dalam.
Analis yang disurvei Reuters melaporkan ekonomi China akan tumbuh 5,0% tahun ini lebih rendah dari target 5,5% yang diperkirakan dalam survei bulan Juli.
Hal itu menanggapi suara para pejabat dari sejumlah negara termasuk Australia dan Amerika Serikat (AS) telah secara terbuka menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Presiden AS Joe Biden menyebut situasi ekonomi China telah memasuki fase krisis. Sementara, Bendahara Australia Jim Chalmers mengatakan bahwa perlambatan ekonomi China dapat membebani ekonomi Australia.
"Tampaknya akan ada berbagai teori mengenai keruntuhan China sesekali," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam sebuah konferensi pers dikutip Reuters, Rabu (13/9/2023).
"Faktanya adalah bahwa ekonomi China tidak runtuh," jelas Mao, tanpa menyebut nama Joe Biden atau Chalmers.
Dia menandaskan bahwa ekonomi China memiliki potensi yang sangat besar dan bahwa dasar-dasar perbaikan jangka panjang tidak berubah. "Kami percaya diri dan mampu mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan sehat," tegasnya.
Pemulihan ekonomi China setelah pembatasan Covid-19 yang ketat selama tiga tahun telah kehilangan momentum setelah awal yang cepat di kuartal pertama dicengkeram oleh belanja konsumen yang lemah dan penurunan properti yang semakin dalam.
Analis yang disurvei Reuters melaporkan ekonomi China akan tumbuh 5,0% tahun ini lebih rendah dari target 5,5% yang diperkirakan dalam survei bulan Juli.
(nng)