Kilas Balik Sejarah Dolar AS Menjadi Mata Uang Internasional

Senin, 25 September 2023 - 07:10 WIB
loading...
Kilas Balik Sejarah...
Dolar Amerika Serikat (USD) merupakan salah satu mata uang terkuat di dunia, dimana dolar juga menjadi mata uang resmi di beberapa negara lain. Lantas kapankah? dolar AS menjadi mata uang internasional. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dolar Amerika Serikat (USD) merupakan salah satu mata uang terkuat di dunia, dimana dolar juga menjadi mata uang resmi di beberapa negara lain. Meskipun punya sejarah panjang dan kuat di Amerika Serikat, dolar seperti yang kita kenal sekarang pertama kali dicetak pada tahun 1914.



Percetakan uang dimulai setahun setelah terbentuknya Federal Reserve sebagai bank sentral negara dengan disahkannya Undang-Undang Federal Reserve. Saat itulah The Fed mulai mengeluarkan uang kertas Federal Reserve dalam denominasi USD10 yang menampilkan gambar Andrew Jackson.



Sebagai informasi Andrew Jackson adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-7. Ia memegang dua kali masa jabatan presiden berturut turut tahun 1829-1837. Amerika memasuki masa penting selama 8 tahun pemerintahan Presiden Andrew Jackson, berkatnya Amerika Serikat menjadi lebih kuat.

Tiga dekade kemudian, dolar secara resmi menjadi mata uang cadangan dunia. Namun, kenaikannya ke tahta sebenarnya dimulai tidak lama setelah cetakan pertama pada tahun 1914. Berikut perjalanan tentang bagaimana dolar menjadi mata uang dunia.

Lantas apa itu Mata Uang Dunia? Mata uang dunia adalah uang apapun yang dapat dengan bebas digunakan atau ditukar dengan mata uang lain di dalam atau di luar perbatasan negara yang menerbitkannya. Ini juga bisa disebut mata uang global.

Standar Emas

Merespons ketidakandalan dan ketidakstabilan sistem mata uang yang sebelumnya didasarkan pada uang kertas yang dikeluarkan oleh masing-masing bank, maka Undang-Undang Federal Reserve tahun 1913 menciptakan Federal Reserve Bank.

Pada saat yang sama, ekonomi AS menjadi yang terbesar di dunia melampaui Inggris. Namun perdagangan dunia masih berpusat di sekitar Inggris, karena sebagian besar transaksi masih memakai pound Inggris.

Mayoritas negara maju mematok mata uang mereka ke emas, sebagai cara untuk menstabilkan pertukaran mata uang. Tetapi ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, banyak negara menangguhkan penggunaan standar emas mereka untuk membayar pengeluaran militer dengan uang kertas, yang mendevaluasi mata uang mereka.

Inggris yang berpegang pada standar emas untuk mempertahankan posisinya sebagai mata uang terkemuka di dunia, membuatnya untuk pertama meminjam.

Sementara Amerika Serikat menjadi pemberi pinjaman pilihan bagi banyak negara yang ingin membeli obligasi AS berdenominasi dolar. Inggris akhirnya meninggalkan standar emas pada tahun 1931, berdampak besar terhadap rekening bank pedagang internasional yang berdagang dalam pound.

Pada saat itulah, dolar menggantikan pound sebagai mata uang cadangan internasional paling populer.

Perjanjian Bretton Woods

Seperti yang terjadi dalam Perang Dunia I, AS memasuki Perang Dunia II setelah pertempuran dimulai. Sebelum memasuki perang, Amerika Serikat merupakan pemasok utama senjata dan barang-barang untuk sekutu.

Sebagian besar negara membayar dengan emas, membuat AS menjadi pemilik mayoritas emas dunia pada akhir perang. Hal ini membuat kembalinya ke standar emas, hal yang tidak mungkin dilakukan oleh negara-negara yang menghabiskan cadangan mereka.

Delegasi dari 44 negara sekutu kemudian bertemu di Bretton Wood, New Hampshire, pada tahun 1944 untuk menghasilkan sistem yang mengelola devisa dan tidak akan merugikan negara manapun. Delegasi memutuskan bahwa mata uang dunia tidak akan lagi dikaitkan dengan emas, tetapi dipatok ke AS. Itu karena greenback itu sendiri terkait dengan emas.

Aturan tersebut kemudian dikenal sebagai Perjanjian Bretton Woods. Dimana membentuk otoritas bank sentral, yang akan mempertahankan nilai tukar tetap antara mata uang mereka dan dolar.

Dolar AS Jadi Mata Uang Dunia

Dolar AS secara resmi dinobatkan sebagai mata uang cadangan dunia dan didukung oleh cadangan emas terbesar di dunia berkat Perjanjian Bretton Woods. Alih-alih cadangan emas, negara-negara lain mengumpulkan cadangan dolar AS.

Kemudian kebutuhan tempat untuk menyimpan dolar mereka, negara-negara mulai membeli sekuritas Treasury AS, yang mereka anggap sebagai penyimpan uang yang aman.

Permintaan untuk sekuritas Treasury, ditambah dengan pengeluaran defisit yang diperlukan untuk membiayai Perang Vietnam dan program domestik Great Society, menyebabkan Amerika Serikat membanjiri pasar dengan uang kertas. Dengan meningkatnya kekhawatiran atas stabilitas dolar, negara-negara mulai mengubah cadangan dolar menjadi emas.

Permintaan emas meningkat sehingga Presiden Richard Nixon terpaksa campur tangan dan memutuskan hubungan dolar dari emas, yang menyebabkan nilai tukar naik turun seperti yang ada saat ini. Meskipun ada periode stagflasi, yang didefinisikan sebagai inflasi tinggi dan pengangguran tinggi, dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan dunia.

Dolar tetap menjadi mata uang cadangan dunia saat ini. Bank-bank sentral memegang sekitar 59% dari cadangan mereka dalam dolar AS, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).

Banyak cadangan dalam bentuk tunai atau obligasi AS, seperti Treasury AS. Utang berdenominasi dolar di luar AS terus meningkat, dengan level mencapai USD13,4 triliun pada pertengahan 2022.

Kebanyakan orang akan percaya bahwa kondisi ini menjadikan dolar sebagai mata uang terkuat di dunia. Terlepas dari posisinya di pasar global dan seberapa bergantung mereka kepadanya, dolar menduduki peringkat ke-10 mata uang terkuat, menurut CMC Markets.

Situs ini menempatkan dinar Kuwait sebagai mata uang terkuat, sementara pound Inggris dan euro masing-masing memperoleh tempat kelima dan kedelapan.

Kapan tepatnya dolar AS menjadi mata uang cadangan resmi dunia yakni pada tahun 1944. Dimana leputusan itu dibuat oleh delegasi dari 44 negara Sekutu yang disebut Perjanjian Bretton Woods.

Lantas apakah adakah mata uang negara lain yang bisa menjadi mata uang cadangan dunia berikutnya? Ada serangkaian alternatif yang bisa menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan global berikutnya.

Euro adalah cadangan yang paling banyak digunakan setelah dolar dan dapat menggantikan dolar jika kondisi ekonomi menguntungkannya. Tetapi Uni Eropa (UE) tidak memiliki unit Treasury pusat, sehingga membuat ini menjadi sulit. Renminbi China bisa melampaui dolar, dimana beberapa pemimpin negara sempat menyuarakan hal itu.

Status dolar AS sebagai cadangan dunia, sebagian besar didasarkan pada ukuran dan kekuatan ekonomi AS dan dominasi pasar keuangan AS. Meskipun pengeluaran defisit besar, triliunan dolar dalam utang, dan pencetakan dolar AS yang tak terkendali, sekuritas Treasury AS tetap menjadi cara teraman untuk menyimpan uang.

Kepercayaan dan keyakinan dunia bahwa Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk membayar utangnya, menjaga dolar sebagai mata uang yang paling dapat ditebus untuk memfasilitasi perdagangan dunia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)