Ekonomi China Lesu, Penasihat Bank Central Serukan Reformasi Struktural

Selasa, 26 September 2023 - 13:37 WIB
loading...
Ekonomi China Lesu,...
Penasihat Bank Sentral China menyerukan babak baru reformasi struktural untuk menghidupkan kembali ekonomi. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - China memiliki ruang terbatas untuk pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut dan harus melakukan reformasi struktural seperti mendorong para pengusaha daripada mengandalkan kebijakan-kebijakan makroekonomi untuk menghidupkan kembali ekonomi .

Seruan itu disampaikan seorang penasihat bank sentral China Liu Shijin, anggota komite kebijakan moneter People's Bank of China (PBOC). Dia mengatakan pada sebuah forum keuangan di Shanghai, bahwa ruang bagi Beijing untuk melonggarkan kebijakan moneter dibatasi oleh melebarnya perbedaan suku bunga dengan Amerika Serikat (AS). Secara fiskal, pemerintah China di berbagai tingkat berada di bawah tekanan.

"Jika China terus fokus pada kebijakan-kebijakan makro dalam upayanya untuk menstabilkan pertumbuhan, akan ada lebih banyak lagi efek samping," kata Liu, dikutip Reuters, Selasa (26/9/2023). "Yang lebih penting, kita akan kembali kehilangan kesempatan untuk melakukan reformasi struktural," jelasnya.



Pemulihan pascacovid di China telah kehilangan momentum di tengah konsumsi yang lemah, penurunan ekspor, dan krisis utang properti yang semakin dalam, dan ekonomi sedang berjuang meskipun ada banyak langkah moneter dan fiskal untuk meningkatkan kepercayaan. Liu mengusulkan babak baru reformasi struktural yang dapat membantu perekonomian dengan segera, sekaligus menyuntikkan momentum pertumbuhan jangka panjang.

"Reformasi ini mencakup sisi permintaan dengan fokus pada pemberian akses bagi para pekerja migran ke layanan publik yang dinikmati penduduk kota, serta reformasi sisi penawaran sebagai pemicu kewirausahaan di industri-industri yang sedang berkembang," katanya.



Badan perencanaan ekonomi utama China mengumumkan bulan ini bahwa mereka akan membentuk sebuah departemen baru untuk membantu bisnis-bisnis swasta, karena Beijing berusaha menghidupkan kembali kepercayaan investor yang dirugikan oleh tindakan keras pemerintah di berbagai sektor, mulai dari internet sampai les privat.

Liu mengatakan bahwa China harus memberikan pengakuan yang lebih jelas terhadap status bisnis swasta, baik secara ideologis maupun politis.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Gurita Bisnis Keluarga...
Gurita Bisnis Keluarga Xi Jinping Terungkap, Raup Jutaan Dolar di Tengah Kampanye Antikorupsi
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Danone dan PBNU Kolaborasi...
Danone dan PBNU Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
Prabowo Cuek Harga Saham...
Prabowo Cuek Harga Saham Naik Turun, yang Penting Pangan Aman Negara Aman
Rekomendasi
Berapa Kuota Negara...
Berapa Kuota Negara Per Benua yang Lolos Tampil di Piala Dunia 2026?
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
Arus Balik Lebaran 2025,...
Arus Balik Lebaran 2025, ASDP Berlakukan Single Tiket Mulai Besok Malam
Berita Terkini
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
4 jam yang lalu
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
5 jam yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
7 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
7 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
7 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
7 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved