Ganjar Pranowo Siap Lanjutkan Program Hilirisasi Warisan Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hilirisasi industri merupakan program yang sangat penting dalam upaya mengembangkan ekonomi Indonesia. Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo memahami betapa krusialnya keberlanjutan program ini.
Dengan melanjutkan dan memperkuat upaya hilirisasi industri yang telah dimulai di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Ganjar berusaha untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.
Ini sejalan dengan visi Ganjar sebagai Calon Presiden 2024 untuk memperkuat sektor ekonomi Indonesia, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ganjar menilai bahwa contoh dari hilirisasi industri di Indonesia dapat menjadi contoh yang baik khususnya bermanfaat bagi kemandirian bangsa.
"Itu lho sudah ada contohnya. Ayo kita kerjakan, dan kita akan menjadi bangsa mandiri di bidang ekonomi," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode kepada para pengusaha di acara Pengukuhan Pengurus DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028, Senin (31/7/2023).
Perlu diketahui bahwa hilirisasi membawa berbagai manfaat bagi Indonesia. Pertama, hilirisasi membantu mengubah sumber daya alam dan bahan mentah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa Indonesia dapat menghasilkan barang jadi yang lebih bernilai daripada hanya mengekspor bahan mentah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi.
Kedua, melalui hilirisasi, Indonesia dapat beralih dari ketergantungan pada sektor ekonomi tunggal atau terbatas. Dengan mengembangkan berbagai sektor industri, negara ini menjadi lebih tahan terhadap fluktuasi pasar global dan gejolak ekonomi.
Ketiga, hilirisasi industri cenderung menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, baik dalam sektor manufaktur itu sendiri maupun dalam sektor-sektor pendukung seperti logistik, distribusi, dan layanan terkait. Keempat, hilirisasi industri dapat membantu Indonesia menjadi lebih berdaya saing di pasar global dengan memungkinkan akses lebih besar ke pasar internasional, serta meningkatkan citra dan reputasi negara sebagai produsen barang berkualitas.
Kelima, dengan menghasilkan lebih banyak produk di dalam negeri melalui hilirisasi industri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada impor, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan pada neraca perdagangan. Bagi Ganjar, manfaat-manfaat tersebut dapat diteruskan oleh dirinya apabila menjadi Presiden Indonesia tahun 2024 nanti.
Hilirisasi Industri di Era Presiden Jokowi
Hilirisasi industri di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo telah membawa dampak positif yang signifikan di berbagai sektor, termasuk pertambangan dan perkebunan. Sebagai contoh, Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah telah berhasil mengubah nikel ore menjadi stainless steel. Harga nikel ore yang awalnya hanya sekitar USD 40-60 per ton, meningkat secara signifikan ketika menjadi stainless steel, mencapai lebih dari USD 2000 per ton.
Dengan pencapaian ini, Kawasan Industri Morowali berhasil mengekspor produk hot rolled coil dan cold rolled coil senilai USD4 miliar, mengangkut barang ke Amerika Serikat dan China. Selain itu, investasi yang signifikan mencapai lebih dari USD 5 miliar dan penyerapan tenaga kerja melebihi 30 ribu orang juga menunjukkan kontribusi positif dari Kawasan Industri Morowali dalam penerapan hilirisasi industri.
Selain sektor nikel, hilirisasi industri juga telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam industri kelapa sawit. Produk hilir kelapa sawit cenderung meningkat dalam kurun lima tahun terakhir, sehingga rasio volume ekspor bahan baku dan produk hilir sekarang mencapai 19 persen berbanding 81 persen.
Indonesia, sebagai produsen terbesar minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel sawit mentah (CPKO) dengan produksi mencapai 47 juta ton, memiliki potensi besar dalam sektor ini. Pertumbuhan produksi minyak sawit yang diperkirakan meningkat secara signifikan telah memberikan kontribusi positif terhadap devisa negara, dengan ekspor minyak sawit dan produk turunannya yang menyumbang hingga USD 22 miliar per tahun.
Penerapan hilirisasi industri di sektor-sektor utama seperti nikel dan kelapa sawit telah membuktikan potensi besar dalam menciptakan nilai tambah, peningkatan ekspor, investasi, serta penyerapan tenaga kerja. Kontribusi positif ini mengindikasikan bahwa upaya hilirisasi industri di Indonesia akan terus menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi negara ini, sambil memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global. Calon Presiden 2024 menilai bahwa Indonesia bisa berdaulat secara ekonomi dari adanya hilirisasi yang dimulai oleh Presiden Jokowi tersebut.
Dengan melanjutkan dan memperkuat upaya hilirisasi industri yang telah dimulai di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Ganjar berusaha untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.
Ini sejalan dengan visi Ganjar sebagai Calon Presiden 2024 untuk memperkuat sektor ekonomi Indonesia, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ganjar menilai bahwa contoh dari hilirisasi industri di Indonesia dapat menjadi contoh yang baik khususnya bermanfaat bagi kemandirian bangsa.
"Itu lho sudah ada contohnya. Ayo kita kerjakan, dan kita akan menjadi bangsa mandiri di bidang ekonomi," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode kepada para pengusaha di acara Pengukuhan Pengurus DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028, Senin (31/7/2023).
Perlu diketahui bahwa hilirisasi membawa berbagai manfaat bagi Indonesia. Pertama, hilirisasi membantu mengubah sumber daya alam dan bahan mentah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa Indonesia dapat menghasilkan barang jadi yang lebih bernilai daripada hanya mengekspor bahan mentah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi.
Kedua, melalui hilirisasi, Indonesia dapat beralih dari ketergantungan pada sektor ekonomi tunggal atau terbatas. Dengan mengembangkan berbagai sektor industri, negara ini menjadi lebih tahan terhadap fluktuasi pasar global dan gejolak ekonomi.
Ketiga, hilirisasi industri cenderung menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, baik dalam sektor manufaktur itu sendiri maupun dalam sektor-sektor pendukung seperti logistik, distribusi, dan layanan terkait. Keempat, hilirisasi industri dapat membantu Indonesia menjadi lebih berdaya saing di pasar global dengan memungkinkan akses lebih besar ke pasar internasional, serta meningkatkan citra dan reputasi negara sebagai produsen barang berkualitas.
Kelima, dengan menghasilkan lebih banyak produk di dalam negeri melalui hilirisasi industri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada impor, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan pada neraca perdagangan. Bagi Ganjar, manfaat-manfaat tersebut dapat diteruskan oleh dirinya apabila menjadi Presiden Indonesia tahun 2024 nanti.
Hilirisasi Industri di Era Presiden Jokowi
Hilirisasi industri di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo telah membawa dampak positif yang signifikan di berbagai sektor, termasuk pertambangan dan perkebunan. Sebagai contoh, Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah telah berhasil mengubah nikel ore menjadi stainless steel. Harga nikel ore yang awalnya hanya sekitar USD 40-60 per ton, meningkat secara signifikan ketika menjadi stainless steel, mencapai lebih dari USD 2000 per ton.
Dengan pencapaian ini, Kawasan Industri Morowali berhasil mengekspor produk hot rolled coil dan cold rolled coil senilai USD4 miliar, mengangkut barang ke Amerika Serikat dan China. Selain itu, investasi yang signifikan mencapai lebih dari USD 5 miliar dan penyerapan tenaga kerja melebihi 30 ribu orang juga menunjukkan kontribusi positif dari Kawasan Industri Morowali dalam penerapan hilirisasi industri.
Selain sektor nikel, hilirisasi industri juga telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam industri kelapa sawit. Produk hilir kelapa sawit cenderung meningkat dalam kurun lima tahun terakhir, sehingga rasio volume ekspor bahan baku dan produk hilir sekarang mencapai 19 persen berbanding 81 persen.
Indonesia, sebagai produsen terbesar minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel sawit mentah (CPKO) dengan produksi mencapai 47 juta ton, memiliki potensi besar dalam sektor ini. Pertumbuhan produksi minyak sawit yang diperkirakan meningkat secara signifikan telah memberikan kontribusi positif terhadap devisa negara, dengan ekspor minyak sawit dan produk turunannya yang menyumbang hingga USD 22 miliar per tahun.
Penerapan hilirisasi industri di sektor-sektor utama seperti nikel dan kelapa sawit telah membuktikan potensi besar dalam menciptakan nilai tambah, peningkatan ekspor, investasi, serta penyerapan tenaga kerja. Kontribusi positif ini mengindikasikan bahwa upaya hilirisasi industri di Indonesia akan terus menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi negara ini, sambil memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global. Calon Presiden 2024 menilai bahwa Indonesia bisa berdaulat secara ekonomi dari adanya hilirisasi yang dimulai oleh Presiden Jokowi tersebut.
(nng)