Restrukturisasi WIKA disetujui Pemegang Saham, Ini Strategi Penyehatannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ( WIKA ) menyetujui usulan restrukturisasi keuangan perusahaan. Langkah itu bagian dari transformasi yang diusung Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
“Restrukturisasi ini diambil di tengah tantangan tinggi kondisi keuangan perseroan, dan menjadi langkah strategis untuk memperkuat langkah perseroan dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” kata Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, (16/10/2023).
Agung menjelaskan metode restrukturisasi akan ditempuh melalui delapan stream, yakni restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, serta percepatan likuidasi piutang. Kemudian, asset recycling sesuai model bisnis, refocusing portofolio orderbook, efisiensi operating expense, penurunan saldo supply chain financing, dan penguatan struktur permodalan.
Lanjutnya, metode restrukturisasi tersebut kemudian dideskripsikan ke dalam prinsip transformasi yang terdiri dari tiga pilar, yaitu fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang berlandaskan pada pendekatan lean organization, dan manajemen risiko dan digitalisasi.
"Komitmen terhadap transformasi sudah dapat dilihat dari implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis platform SAP, pemilihan proyek yang selektif dan difokuskan pada proyek dengan skema pembayaran rutin, serta penerapan four eyes principle pada penerapan manajemen risiko untuk pengendalian dan pengelolaan proyek serta pembentukan unit Special Asset Management," katanya.
Lebih lanjut, Agung menyampaikan persetujuan dari pemegang saham mencerminkan kesamaan pandangan dan dukungan terhadap langkah transformasi perseroan untuk dapat kembali pulih, bertumbuh secara berkelanjutan, dan melanjutkan kiprahnya sebagai agen pembangunan Indonesia yang dampaknya terus dirasakan oleh masyarakat.
"Perseroan berkomitmen untuk merealisasikan langkah-langkah transformasi tersebut, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jawab dengan baik," beber dia.
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, mengatakan, saat ini restrukturisasi merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan emiten (perusahaan).
“Ke depan dan mungkin akan memakan waktu yang cukup panjang, hal ini tentu bisa memperbaiki kinerja emiten,” jelas Roger.
Terkait dengan rekomendasi saham WIKA, Roger menyebut untuk saat ini perseroan memang masih concern melakukan perbaikan keuangan. Namun demikian, lanjutnya, seiring dengan membaiknya keuangan perseroan ke depan, ditambah sentimen fundamental di sektor konstruksi akan menjadi trigger untuk pergerakan saham WIKA.
“Restrukturisasi ini diambil di tengah tantangan tinggi kondisi keuangan perseroan, dan menjadi langkah strategis untuk memperkuat langkah perseroan dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” kata Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, (16/10/2023).
Agung menjelaskan metode restrukturisasi akan ditempuh melalui delapan stream, yakni restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, serta percepatan likuidasi piutang. Kemudian, asset recycling sesuai model bisnis, refocusing portofolio orderbook, efisiensi operating expense, penurunan saldo supply chain financing, dan penguatan struktur permodalan.
Lanjutnya, metode restrukturisasi tersebut kemudian dideskripsikan ke dalam prinsip transformasi yang terdiri dari tiga pilar, yaitu fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang berlandaskan pada pendekatan lean organization, dan manajemen risiko dan digitalisasi.
"Komitmen terhadap transformasi sudah dapat dilihat dari implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis platform SAP, pemilihan proyek yang selektif dan difokuskan pada proyek dengan skema pembayaran rutin, serta penerapan four eyes principle pada penerapan manajemen risiko untuk pengendalian dan pengelolaan proyek serta pembentukan unit Special Asset Management," katanya.
Lebih lanjut, Agung menyampaikan persetujuan dari pemegang saham mencerminkan kesamaan pandangan dan dukungan terhadap langkah transformasi perseroan untuk dapat kembali pulih, bertumbuh secara berkelanjutan, dan melanjutkan kiprahnya sebagai agen pembangunan Indonesia yang dampaknya terus dirasakan oleh masyarakat.
"Perseroan berkomitmen untuk merealisasikan langkah-langkah transformasi tersebut, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jawab dengan baik," beber dia.
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, mengatakan, saat ini restrukturisasi merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan emiten (perusahaan).
“Ke depan dan mungkin akan memakan waktu yang cukup panjang, hal ini tentu bisa memperbaiki kinerja emiten,” jelas Roger.
Terkait dengan rekomendasi saham WIKA, Roger menyebut untuk saat ini perseroan memang masih concern melakukan perbaikan keuangan. Namun demikian, lanjutnya, seiring dengan membaiknya keuangan perseroan ke depan, ditambah sentimen fundamental di sektor konstruksi akan menjadi trigger untuk pergerakan saham WIKA.
(uka)