Ganjar Pranowo Komentari Social Commerce TikTok Shop, Apa Bedanya dengan Ecommerce?
loading...
A
A
A
Perbedaan Social Commerce TikTok Shop dengan Ecommerce
Melansir dari salah satu media Indonesia, Social commerce adalah strategi perdagangan elektronik di mana penjual menjual produk secara online, memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dengan merek, menemukan beragam produk, dan menyelesaikan transaksi. Di sisi lain, platform ecommerce mengacu pada pengalaman jual-beli dengan mengakses website dan aplikasi khusus.
Secara singkat social commerce membantu para pelanggan membeli barang dan berinteraksi dengan penjual secara langsung melalui live media sosial, sedangkan ecommerce mengharuskan pelanggan untuk membuka aplikasi berbentuk pasar namun secara daring. Beikut ini beberapa perbedaan keduanya secara spesifik.
1. Fokus Interaksi
Ecommerce menekankan penjualan dan transaksi melalui platform online, seperti situs web e-commerce yang memungkinkan pelanggan untuk membeli produk. Di sisi lain, social commerce menghubungkan transaksi jual beli dengan platform media sosial, memungkinkan konsumen untuk berinteraksi langsung dengan penjual dan produk melalui platform seperti Facebook, Instagram, atau Twitter.
2. Pendekatan Penjualan
Ecommerce lebih berorientasi pada transaksi, di mana pembeli memilih produk dari katalog online dan menambahkannya ke keranjang belanja sebelum melakukan pembayaran. Sebaliknya, social commerce menerapkan pendekatan yang lebih berbasis sosial dan interaktif. Penjualan sering dipengaruhi oleh ulasan, rekomendasi teman, dan konten yang dibagikan oleh pengguna lain.
3. Pengalaman Pembeli
Platform e-commerce menyajikan pengalaman belanja yang lebih fungsional dan transaksional, dengan fokus pada pemilihan produk dan proses pembayaran. Sementara itu, social commerce memberikan pengalaman yang lebih terlibat dan mendalam bagi pembeli. Di social commerce, calon pembeli dapat melihat demo produk sambil berdiskusi langsung dengan penjual.
Melansir dari salah satu media Indonesia, Social commerce adalah strategi perdagangan elektronik di mana penjual menjual produk secara online, memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dengan merek, menemukan beragam produk, dan menyelesaikan transaksi. Di sisi lain, platform ecommerce mengacu pada pengalaman jual-beli dengan mengakses website dan aplikasi khusus.
Secara singkat social commerce membantu para pelanggan membeli barang dan berinteraksi dengan penjual secara langsung melalui live media sosial, sedangkan ecommerce mengharuskan pelanggan untuk membuka aplikasi berbentuk pasar namun secara daring. Beikut ini beberapa perbedaan keduanya secara spesifik.
1. Fokus Interaksi
Ecommerce menekankan penjualan dan transaksi melalui platform online, seperti situs web e-commerce yang memungkinkan pelanggan untuk membeli produk. Di sisi lain, social commerce menghubungkan transaksi jual beli dengan platform media sosial, memungkinkan konsumen untuk berinteraksi langsung dengan penjual dan produk melalui platform seperti Facebook, Instagram, atau Twitter.
2. Pendekatan Penjualan
Ecommerce lebih berorientasi pada transaksi, di mana pembeli memilih produk dari katalog online dan menambahkannya ke keranjang belanja sebelum melakukan pembayaran. Sebaliknya, social commerce menerapkan pendekatan yang lebih berbasis sosial dan interaktif. Penjualan sering dipengaruhi oleh ulasan, rekomendasi teman, dan konten yang dibagikan oleh pengguna lain.
3. Pengalaman Pembeli
Platform e-commerce menyajikan pengalaman belanja yang lebih fungsional dan transaksional, dengan fokus pada pemilihan produk dan proses pembayaran. Sementara itu, social commerce memberikan pengalaman yang lebih terlibat dan mendalam bagi pembeli. Di social commerce, calon pembeli dapat melihat demo produk sambil berdiskusi langsung dengan penjual.