Pengakuan Erick Thohir Soal Kabar Proses Diskusi Divestasi Vale
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengakui bahwa proses diskusi mengenai divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke Holding BUMN Pertambangan, MIND ID masih alot. Sebelumnya diungkapkan bahwa keputusan soal divestasi saham INCO hampir selesai.
"(divestasi) ya alot," jelas Erick Thohir ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Namun demikian diakuinya bahwa hingga kini divestasi masih terus berjalan. "Sudah ini lagi diskusi terus," imbuhnya.
Sebelumnya Erick Thohir juga mengaku masih mempelajari lebih dahulu mengenai divestasi ini. Hal itulah yang menjadi alasan proses divestasi belum juga rampung hingga saat ini.
"Mengenai vale, ada 2 yang sedang kita lihat yaitu soal divestasi seperti apa kuenya. Karena jangan sampai yang di divestasikan hanya pinggiran saja tetapi yang ditengah tetap dikontrol terus tidak ada efisiensi untuk kita memaninning kedepan," ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (28/10/2023) lalu.
Oleh karena itu, Erick tidak ingin pihaknya selalu mengiyakan hal-hal yang sebenarnya tidak untuk dibenarkan. "Jadi saya harus pelajari dulu," tegasnya.
Erick menambahkan, dirinya pun mengaku terbuka soal akuisisi saham INCO tersebut. Seperti diketahui, jika ingin memperpanjang operasinya yang akan berakhir pada Desember 2025, maka Vale harus kembali mendivestasikan sahamnya ke MIND ID.
"Kalau mengenai akuisisi saham ya kita terbuka kemarin kan sampai 34 persen tidak 51 kita terbuka. Tapi jangan sampai yang di divestasi ini sebuah kesetengah-hatian," terangnya.
"(divestasi) ya alot," jelas Erick Thohir ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Namun demikian diakuinya bahwa hingga kini divestasi masih terus berjalan. "Sudah ini lagi diskusi terus," imbuhnya.
Sebelumnya Erick Thohir juga mengaku masih mempelajari lebih dahulu mengenai divestasi ini. Hal itulah yang menjadi alasan proses divestasi belum juga rampung hingga saat ini.
"Mengenai vale, ada 2 yang sedang kita lihat yaitu soal divestasi seperti apa kuenya. Karena jangan sampai yang di divestasikan hanya pinggiran saja tetapi yang ditengah tetap dikontrol terus tidak ada efisiensi untuk kita memaninning kedepan," ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (28/10/2023) lalu.
Oleh karena itu, Erick tidak ingin pihaknya selalu mengiyakan hal-hal yang sebenarnya tidak untuk dibenarkan. "Jadi saya harus pelajari dulu," tegasnya.
Erick menambahkan, dirinya pun mengaku terbuka soal akuisisi saham INCO tersebut. Seperti diketahui, jika ingin memperpanjang operasinya yang akan berakhir pada Desember 2025, maka Vale harus kembali mendivestasikan sahamnya ke MIND ID.
"Kalau mengenai akuisisi saham ya kita terbuka kemarin kan sampai 34 persen tidak 51 kita terbuka. Tapi jangan sampai yang di divestasi ini sebuah kesetengah-hatian," terangnya.
(akr)