Saham Airbus Jatuh di Tengah Ancaman Denda

Senin, 09 Oktober 2017 - 15:19 WIB
Saham Airbus Jatuh di Tengah Ancaman Denda
Saham Airbus Jatuh di Tengah Ancaman Denda
A A A
PARIS - Saham Airbus mengalami kejatuhan di perdagangan awal pekan, Senin (9/10/2017) ketika para pelaku pasar menghubungkannya dengan peringatan yang dilontarkan oleh Chief Executive (CEO) Tom Enders bahwa produsen pesawat asal Eropa tersebut terancam terkena denda. Hal itu terkait dengan pernyidikan korupsi yang sedang berlangsung, termasuk terkait suatu penjualan jet-jet tempur kepada Austria.

Seperti dilansir Reuters hari ini, saham Air ambruk terbesar 82,25 euros pekan lalu, yang turun mencapai 1,7% menjadi 79,91 euros pada pukul 07.02 GMT. Saham ini menjadi yang terburuk dalam indeks patokan berjangka Perancis CAC 40, ketika CAC naik mencapai sebesar 0,1%.

(Baca Juga: Airbus Kesandung Kasus Korupsi di Inggris
Sebelumnya CEO Tom Enders telah menyerukan dukungan dari 130.000 staf perusahaan dan memperingatkan ancaman gejolak saat menghadapi tudingan penipuan dan korupsi di Perancis dan Inggris yang kemungkinan berbuntut hukuman terhadap produsen pesawat yang berbasis di Toulouse, Prancis. Sepanjang tahun 2017, saham Airbus mengalami kenaikan 27% namun masih kalah dibandingkan rival mereka Boeing yang melompat sekitar 66%.

Lewat surat resminya kepada para pegawai, Tom mengaku sedang disidik terkait dugaan pelanggaran peraturan anti-suap dan anti-korupsi. Menurutnya proses panjang tersebut dan membawa beberapa konsekuensi, termasuk denda besar terhadap perusahaan. Sebagai informasi sebuah unit usaha Airbus di Paris dilaporkan membangun jejaring perusahaan-perusahaan cangkang (shell companies) terkait dengan Vector Aerospace yang berkedudukan di London.

Dulunya, perusahaan itu adalah anak perusahaan yang melakukan jasa perawatan pesawat terbang bagi kelompok Airbus. Sistem demikian memungkinkan kelompok tersebut memberikan suap kepada para pembuat keputusan di Austria ketika Wina sedang mempertimbangkan pembelian jet-jet militer Eurofighter seniliai 1,7 miliar euro, pada Jumat lalu.

Beberapa pemeriksaan juga dimulai di Prancis dan Inggris mengacu kepada dugaan korupsi di cabang penerbangan sipil Airbus yang berkedudukan di Inggris. Walau tidak menyebut sumber, Der Spiegel juga melaporkan bahwa pihak jaksa penuntut "sedang mempersiapkan dakwaan" terhadap beberapa calon tersangka kasus Austria.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2438 seconds (0.1#10.140)