Ekonom Senior Ini Kritik Pemerintah Bertubi-tubi Soal Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 06 Agustus 2020 - 16:29 WIB
loading...
Ekonom Senior Ini Kritik...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Didik J. Rachbini, ekonom senior Indef , mengatakan salah satu penyebab minusnya pertumbuhan ekonomi di kuartal II adalah buruknya kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Coid -19. Ia menilai, fungsi pemerintah dalam menekan pertumbuhan minus ini tidak berjalan.

"Sekarang ini diserahkan ke pemda yang sumber dayanya tidak banyak. Yang pegang ribuan triliun itu pemerintah pusat, tapi pandemi diserahkan ke pemda. Itu tidak fair. Jangan mimpi mau atasi resesi kalau pandemi tidak diatasi," kata Didik dalam konferensi pers INDEF, Jakarta, Kamis (6/8/2020). ( Baca juga:Update Corona: Positif 118.753 Orang, 75.645 Sembuh dan 5.521 Meninggal )

Menurutnya, pilar utama pemerintah sebagai penyelamat yang seharusnya berfungsi ternyata tidak berfungsi. Ini sama persis dengan dinamika kebijakan yang dilakukan pemerintah mengatasi pandemi. Apalagi, ia mencatat, di awal bulan Maret itu hampir 40 komunikasi pemerintah sangat buruk mengacaukan disiplin masyarakat.

"Mulai dari pulang kampung atau mudik yang berbeda maknanya. Ini salah satu komunikasi yang buruk," jelasnya.

Ia memperkirakan, jika kondisi penanganan pandemi seperti ini terus berlanjut, maka jumlah kasusnya pun akan semakin naik.

"Itu semua dimulai saat pemerintah melakukan lockdown saat tinggi. Di negara lain itu lockdown sebelum tinggi. Hasilnya menembus 100 ribu, ke depan 200 ribu dan Q3 diperkirakan negatif tumbuh lebih tinggi kalau penanganannya tetap seperti ini. Pemerintah pusat ongkang ongkang kaki aja," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Luhut Curhat di Medsos:...
Luhut Curhat di Medsos: Jika Ingin Kritik, Ayo Duduk Bersama dan Berdialog
Dikritik dan Disebut...
Dikritik dan Disebut Menhub Tak Profesional, PT KCI Buka Suara
Minus di Kuartal I,...
Minus di Kuartal I, Pejabat Kemenkeu Optimistis Ekonomi Akan Meroket hingga 8% di Kuartal II
Ekonomi RI Minus di...
Ekonomi RI Minus di Kuartal I, Menko Airlangga: Menuju Tren Positif
Ekonomi Masih Minus,...
Ekonomi Masih Minus, Sri Mulyani: Pemerintah Tidak Boleh Terlena
Tops! Ketika Ekonomi...
Tops! Ketika Ekonomi Wilayah yang Lain Minus, Papua dan Maluku Malah Positif
Tenang! Pertumbuhan...
Tenang! Pertumbuhan Ekonomi Minus Tak cuma Dialami Indonesia
Ekonomi RI Minus 2,07%...
Ekonomi RI Minus 2,07% di 2020, Terparah Setelah Krismon 98
Digebuk Pandemi, Ekonomi...
Digebuk Pandemi, Ekonomi Indonesia Minus 2,07% di 2020
Rekomendasi
Munas ParPaluta Kembali...
Munas ParPaluta Kembali Pilih Hamsiruddin Jadi Ketua Umum
Pamer Cincin Mewah,...
Pamer Cincin Mewah, Georgina Rodriguez dan Cristiano Ronaldo Sudah Halal?
Biodata dan Agama Frank...
Biodata dan Agama Frank Sanchez: Monster Tinju Kuba Calon Penakluk Daniel Dubois
Berita Terkini
Demi Tekan Tarif, Indonesia...
Demi Tekan Tarif, Indonesia Rela Tambah Impor Energi Rp168 Triliun dari AS
29 menit yang lalu
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
1 jam yang lalu
Transformasi ESG Berbasis...
Transformasi ESG Berbasis Teknologi, Envicount Luncurkan Platform Inovatif
2 jam yang lalu
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
2 jam yang lalu
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
4 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
5 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mengapa Tanaman...
Ini Alasan Mengapa Tanaman Ganja Harus Ditanam di Ketinggian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved