Pandemi Hantam Penjualan Buku, Penerbit Kehilangan Pemasukan di Atas 50%

Kamis, 06 Agustus 2020 - 19:23 WIB
loading...
Pandemi Hantam Penjualan...
Survei IKAPI menunjukkan pada masa pandemi sebesar 58,2% penerbit mengalami penurunan penjualan di atas 50%. Kemudian sekitar 29,6% penerbit mengalami penurunan penjualan kisaran 31%- 50%. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) mengeluarkan hasil survei dampak pandemi pada subsektor penerbitan. Selama masa PSBB, toko buku terpaksa harus tutup dan masyarakat belum leluasa untuk berbelanja di toko fisik, khususnya toko buku.

Wakil Ketua Umum IKAPI Djadja Subagja mengatakan, survei IKAPI menunjukkan pada masa pandemi sebesar 58,2% penerbit mengalami penurunan penjualan di atas 50%. Kemudian sekitar 29,6% penerbit mengalami penurunan penjualan kisaran 31%- 50%.

(Baca Juga: Perlu Konten Digital Buku Sekolah Tahun Ajaran Baru )

Sedangkan 8,2% penerbit mengalami penurunan kisaran 10-30%. "Karena itu hanya 4,1% penerbit yang berada di kondisi penjualan relatif normal dengan transaksi biasanya," ujar Djadja di Jakarta, Kamis (6/8/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan, selama wabah berlangsung sekitar 54,2% penerbit justru menemukan banyak pelanggaran hak cipta melalui penjualan buku mereka di pasar atau marketplace. Kemudian sebanyak 25% penerbit menemukan pelanggaran hak cipta melalui pembagian PDF buku mereka secara gratis. "Lalu sebanyak 20,8% penerbit yang menemukan terjadinya pelanggaran keduanya baik dalam hak cipta dan PDF gratis," ujarnya.

Mencermati hal tersebut diperlukan langkah terobosan salah satunya dengan penjualan melalui online dan pemberian insentif untuk pembelian buku lokal asli. Maka hasil koordinasi insentif antara Kemenparekraf dengan IKAPI, lahirlah Program Beli Buku Lokal. "Program ini disambut gembira oleh anggota IKAPI sehingga lebih dari 80 penerbit bergabung dalam program ini," ujarnya.

(Baca Juga: Kabar Gembira! Beli Buku Lokal Lewat Daring Diguyur Diskon hingga 80% )

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengungkapkan, bahwa program ini bermula dari gagasan untuk memberikan insentif kepada masyarakat pencinta buku Indonesia. Insentif dari negara ini diharapkan akan menghasilkan efek bola salju bagi peningkatan promosi dan penjualan buku, yang artinya memberikan manfaat bagi para pelaku kreatif di industri penerbitan yang menjadi binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan kecintaan masyarakat pada buku-buku lokal. "Jadi, efek bola saljunya besar sekali, menyentuh kelangsungan hidup industri penerbitan dan sekaligus meningkatkan kecintaan masyarakat pada buku lokal sebagai bacaan. Ketika kita berada di rumah, salah satu hal berguna yang dapat kita lakukan adalah membaca, jadi ayo ramai-ramai berbelanja selama Program Beli Buku Lokal ini," ujar Nia.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum IKAPI, Rosidayati Rozalina, menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah mendanai program Beli Buku Lokal ini. "Ini merupakan program cerdas dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti sekali mendayung, beberapa hal bisa tercapai, yakni: peningkatan promosi dan penjualan buku, peningkatan minat baca dan kecintaan pada produk lokal, serta yang tak kalah pentingnya adalah juga memerangi pembajakan," imbuh Ida, panggilan akrabnya.

Program Beli Buku Lokal diikuti lebih dari 80 penerbit yang akan menyiapkan buku-buku terbaiknya untuk diserbu para netizen di pasar daring. Buku-bukunya dijamin asli, bukan bajakan plus diskon yang berlimpah.

Program ini akan berlangsung mulai dari 7 Agustus sampai 7 September 2020. Selama periode ini Netizen +62 dapat membeli buku di keempat loka pasar di atas dengan mendapatkan diskon 20% - 80% dan juga terdapat fasilitas bebas ongkir.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lewat Donasi Buku, KB...
Lewat Donasi Buku, KB Bank Perluas Akses Literasi kepada Masyarakat
Semua Gerai Bakal Tutup,...
Semua Gerai Bakal Tutup, Pelanggan Sambangi Toko Gunung Agung untuk Bernostalgia
Syedih! Begini Penampakan...
Syedih! Begini Penampakan Sepinya Toko Buku Gunung Agung yang Bakal Tutup
Sejarah Toko Buku Gunung...
Sejarah Toko Buku Gunung Agung, Sempat Melegenda dan Tutup Karena Masalah Biaya
Gandeng BCA, Bazar Buku...
Gandeng BCA, Bazar Buku BBW Jakarta Bidik 350.000 Pengunjung
Bukan Krisis Biasa,...
Bukan Krisis Biasa, Sri Mulyani Sebut Luka Memar Akibat Pandemi Sangat Dalam
Kabar Buruk dari China,...
Kabar Buruk dari China, Bisnis Kontainer Lumpuh Akibat Kebijakan Nol Covid
Mengungkap Rekam Jejak...
Mengungkap Rekam Jejak Jokowi Wujudkan Arah Baru Indonesia
Meningkatkan Kolaborasi...
Meningkatkan Kolaborasi Pemerintah Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional
Rekomendasi
YIPB, OVO, dan Grab...
YIPB, OVO, dan Grab Luncurkan Uji Coba MBG di Sekolah Khusus Tangerang Raya
Hasil Timnas Indonesia...
Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17: Permainan Garuda Muda Didikte, Skor Tertinggal 0-2
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
Berita Terkini
Potensi Panas Bumi Indonesia...
Potensi Panas Bumi Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, Penopang Transisi Energi
5 jam yang lalu
Awas! Tarif Baru Trump...
Awas! Tarif Baru Trump Bisa Mengancam Penerimaan Pajak
6 jam yang lalu
10 Tahun Sudah Midiatama...
10 Tahun Sudah Midiatama Academy Mendorong Transformasi Budaya K3 di Indonesia
6 jam yang lalu
Pekerja SKT Sampoerna...
Pekerja SKT Sampoerna Terima BLT Dana Bagi Hasil CHT Rp800.000 per Orang
8 jam yang lalu
Edukasi Ilmiah Penting...
Edukasi Ilmiah Penting dalam Penggunaan Produk Tembakau Alternatif
8 jam yang lalu
Masyarakat Ramai-ramai...
Masyarakat Ramai-ramai Investasi Emas, Deposito Emas Pegadaian Tembus 1 Ton
9 jam yang lalu
Infografis
10 Pengusaha Sukses...
10 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis di Usia 50 Tahun ke Atas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved