Survei: 87% Milenial dan Gen Z Indonesia Ingin Buka Bisnis Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei dari Standard Chartered mencatat Indonesia termasuk negara yang orang-orangnya cukup percaya diri (85%) bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang di masa depan yang semakin mengarah ke digital.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka global yang tercatat 77%. Sementara 83% orang Indonesia (angka global: 68%) merasa memegang kendali atas keuangan pribadi mereka.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain yang disurvei. Kaum muda (usia 18-34 tahun) dan mereka yang tinggal di negara berkembang adalah yang paling percaya diri akan keterampilan mereka dan siap untuk bekerja paling keras untuk merealisasikan peluang di dunia pasca Covid-19.
CEO of Retail Banking, and Wealth Management and Regional CEO for Greater China & North Asia, Standard Chartered Ben Hung mengatakan, hal ini dikarenakan kemauan, terutama kaum muda dan mereka yang berada di negara berkembang untuk bekerja lebih keras.
"Ini mengambil langkah-langkah untuk menyesuaikan aliran pendapatan dan bila memungkinkan belajar keterampilan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih banyak," ujar Ben Hung di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Dia melanjutkan, secara global kaum milenial dan Generasi Z lebih mungkin merespons krisis dengan memulai bisnis baru. Hal ini dikarenakan orang Indonesia memiliki minat untuk mendapatkan pendapatan kedua.
"87% orang Indonesia (angka global: 75%) di usia 25-34 tahun berminat untuk punya pendapatan kedua, sementara 82% orang Indonesia (angka global 77%) di usia 18-44 tahun berminat belajar keterampilan baru," imbuhnya.
Dia menambahkan, 83% orang Indonesia merasa memegang kendali atas keuangan pribadi mereka, sementara 90% tetap merasa bahwa mereka ingin menjadi lebih baik lagi dalam mengelola keuangan mereka.
"Letak geografis juga berpengaruh terhadap hasil survei. Responden di Kenya (93%), Cina Daratan (85%), Malaysia (83%) dan India (82%) juga ingin mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, dibandingkan dengan para responden di Inggris (48%) dan AS (63%)," tandasnya.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka global yang tercatat 77%. Sementara 83% orang Indonesia (angka global: 68%) merasa memegang kendali atas keuangan pribadi mereka.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain yang disurvei. Kaum muda (usia 18-34 tahun) dan mereka yang tinggal di negara berkembang adalah yang paling percaya diri akan keterampilan mereka dan siap untuk bekerja paling keras untuk merealisasikan peluang di dunia pasca Covid-19.
CEO of Retail Banking, and Wealth Management and Regional CEO for Greater China & North Asia, Standard Chartered Ben Hung mengatakan, hal ini dikarenakan kemauan, terutama kaum muda dan mereka yang berada di negara berkembang untuk bekerja lebih keras.
"Ini mengambil langkah-langkah untuk menyesuaikan aliran pendapatan dan bila memungkinkan belajar keterampilan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih banyak," ujar Ben Hung di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Dia melanjutkan, secara global kaum milenial dan Generasi Z lebih mungkin merespons krisis dengan memulai bisnis baru. Hal ini dikarenakan orang Indonesia memiliki minat untuk mendapatkan pendapatan kedua.
"87% orang Indonesia (angka global: 75%) di usia 25-34 tahun berminat untuk punya pendapatan kedua, sementara 82% orang Indonesia (angka global 77%) di usia 18-44 tahun berminat belajar keterampilan baru," imbuhnya.
Dia menambahkan, 83% orang Indonesia merasa memegang kendali atas keuangan pribadi mereka, sementara 90% tetap merasa bahwa mereka ingin menjadi lebih baik lagi dalam mengelola keuangan mereka.
"Letak geografis juga berpengaruh terhadap hasil survei. Responden di Kenya (93%), Cina Daratan (85%), Malaysia (83%) dan India (82%) juga ingin mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, dibandingkan dengan para responden di Inggris (48%) dan AS (63%)," tandasnya.
(ind)