26 Perusahaan Antre IPO di Pipeline BEI, Mayoritas Kelas Menengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa saat ini terdapat 26 perusahaan yang mengantre dalam pipeline initial public offering (IPO) .Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai dengan 1 Desember 2023, telah ada 78 perusahaan baru yang mencatatkan saham atau IPO di BEI. Adapun total dana yang mampu dihimpun adalah sebesar Rp53,92 triliun.
“Hingga saat ini, terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. 15 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar sampai dengan Rp250 Miliar),” kata Nyoman kepada media, Sabtu (2/12/2023).
Dengan merujuk klasifikasi tersebut, Nyoman mengatakan, mayoritas dengan 15 perusahaan dalam pipeline IPO termasuk berskala menengah. Selain itu, tidak terdapat perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar.
Kemudian, 10 perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar. Sebagai informasi, daftar tersebut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Nyoman juga membeberkan jika perusahaan dari sektor konsumer non siklikal dan industri menjadi yang paling banyak mengantre dengan 6 dan 4 perusahaan. Lalu ada 3 perusahaan masing-masing barang baku, konsumer non siklikal dan infrastruktur.
2 perusahaan energi dan teknologi, 1 perusahaan dari masing-masing sektor keuangan, kesehatan dan transportasi.
Sebelumnya, BEI mencatatkan saham PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) di Papan Pengembangan BEI pada Kamis (30/11). AYAM merupakan perusahaan ke-78 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. AYAM bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan sub industri Ikan, Daging & Produk Unggas.
Berikut ini adalah rincian sektor dari masing-masing calon emiten berdasarkan data BEI:
• 1 Perusahaan aset skala kecil. (aset dibawah Rp50 Miliar)
• 15 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar)
• 10 Perusahaan aset skala besar. (aset diatas Rp250 Miliar) dan rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 2 Perusahaan dari sektor Energy;
• 1 Perusahaan dari sektor Financials;
• 1 Perusahaan dari sektor Healthcare;
• 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
• 2 Perusahaan dari sektor Technology;
• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.
“Hingga saat ini, terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. 15 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar sampai dengan Rp250 Miliar),” kata Nyoman kepada media, Sabtu (2/12/2023).
Dengan merujuk klasifikasi tersebut, Nyoman mengatakan, mayoritas dengan 15 perusahaan dalam pipeline IPO termasuk berskala menengah. Selain itu, tidak terdapat perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar.
Kemudian, 10 perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar. Sebagai informasi, daftar tersebut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Nyoman juga membeberkan jika perusahaan dari sektor konsumer non siklikal dan industri menjadi yang paling banyak mengantre dengan 6 dan 4 perusahaan. Lalu ada 3 perusahaan masing-masing barang baku, konsumer non siklikal dan infrastruktur.
2 perusahaan energi dan teknologi, 1 perusahaan dari masing-masing sektor keuangan, kesehatan dan transportasi.
Sebelumnya, BEI mencatatkan saham PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) di Papan Pengembangan BEI pada Kamis (30/11). AYAM merupakan perusahaan ke-78 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. AYAM bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan sub industri Ikan, Daging & Produk Unggas.
Berikut ini adalah rincian sektor dari masing-masing calon emiten berdasarkan data BEI:
• 1 Perusahaan aset skala kecil. (aset dibawah Rp50 Miliar)
• 15 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar)
• 10 Perusahaan aset skala besar. (aset diatas Rp250 Miliar) dan rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 2 Perusahaan dari sektor Energy;
• 1 Perusahaan dari sektor Financials;
• 1 Perusahaan dari sektor Healthcare;
• 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
• 2 Perusahaan dari sektor Technology;
• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.
(akr)