Boikot Zara Menggema di Kanada, Toko Digeruduk dan Jadi Sasaran Grafiti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aksi boikot Zara menggema di Kanada, ketika aktivis Pro-Palestina menggeruduk toko-toko brand fashion asal Spanyol tersebut. Hal ini merupakan buntut dari iklan kontroversial Zara yang berimbas banjir kencaman hingga boikot.
Aktivis menyerukan boikot terhadap peritel mode Zara di Kanada menyusul kampanye promosi baru yang dinilai mengejek kematian anak-anak di Gaza. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan demonstran pro-Palestina melakukan aksi di luar sebuah toko di Kanada dengan membawa bendera.
Dalam sebuah video berjudul 'Boikot Zara! mereka harusnya Malu!', terlihat sebuah toko di Montreal menjadi sasaran grafiti, dimana brand 'Zara' dicoret dan diganti dengan tulisan 'Gaza' dan pesan 'Free Palestine'.
Dalam video lain, seorang aktivis menyoroti kampanye iklan terbaru oleh Zara yang dibagikan lewat Instagram yang kemudian dihapus oleh brand fashion terkemuka itu usai menuai kecaman. Dalam iklan tersebut terlihat seorang model mengenakan jaket hitam berdiri di depan latar belakang putih di antara puing-puing dan manekin yang dibungkus kain putih.
"Itu adalah koleksi paling menjijikkan yang pernah saya lihat ... Mereka mengolok-olok kami dan mereka mengolok-olok anak-anak yang telah terbunuh dan rumah-rumah kami yang telah hancur," kata aktivis itu, menyerukan boikot terhadap merek tersebut.
Sebagai tanggapan, Zara telah menghapus iklan mereka dan mengeluarkan pernyataan: "Setelah mendengarkan komentar mengenai kampanye (iklan jaket) Zara Atelier terbaru, kami ingin berbagi hal berikut dengan pelanggan kami.
Zara mengatakan, pemotretan itu 'direncanakan sejak bulan Juli dan difoto pada bulan September', menunjukkan model dengan patung yang belum selesai di sebuah lokakarya untuk 'memamerkan pakaian dalam konteks artistik'.
"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar ini, yang sekarang telah dihapus, dan melihat di dalamnya sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan ketika mereka dibuat. Zara menyesali kesalahpahaman itu dan kami menegaskan kembali rasa hormat kami yang mendalam terhadap semua orang," bunyi pernyataan resmi Zara.
Aktivis menyerukan boikot terhadap peritel mode Zara di Kanada menyusul kampanye promosi baru yang dinilai mengejek kematian anak-anak di Gaza. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan demonstran pro-Palestina melakukan aksi di luar sebuah toko di Kanada dengan membawa bendera.
Dalam sebuah video berjudul 'Boikot Zara! mereka harusnya Malu!', terlihat sebuah toko di Montreal menjadi sasaran grafiti, dimana brand 'Zara' dicoret dan diganti dengan tulisan 'Gaza' dan pesan 'Free Palestine'.
Dalam video lain, seorang aktivis menyoroti kampanye iklan terbaru oleh Zara yang dibagikan lewat Instagram yang kemudian dihapus oleh brand fashion terkemuka itu usai menuai kecaman. Dalam iklan tersebut terlihat seorang model mengenakan jaket hitam berdiri di depan latar belakang putih di antara puing-puing dan manekin yang dibungkus kain putih.
"Itu adalah koleksi paling menjijikkan yang pernah saya lihat ... Mereka mengolok-olok kami dan mereka mengolok-olok anak-anak yang telah terbunuh dan rumah-rumah kami yang telah hancur," kata aktivis itu, menyerukan boikot terhadap merek tersebut.
Sebagai tanggapan, Zara telah menghapus iklan mereka dan mengeluarkan pernyataan: "Setelah mendengarkan komentar mengenai kampanye (iklan jaket) Zara Atelier terbaru, kami ingin berbagi hal berikut dengan pelanggan kami.
Zara mengatakan, pemotretan itu 'direncanakan sejak bulan Juli dan difoto pada bulan September', menunjukkan model dengan patung yang belum selesai di sebuah lokakarya untuk 'memamerkan pakaian dalam konteks artistik'.
"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar ini, yang sekarang telah dihapus, dan melihat di dalamnya sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan ketika mereka dibuat. Zara menyesali kesalahpahaman itu dan kami menegaskan kembali rasa hormat kami yang mendalam terhadap semua orang," bunyi pernyataan resmi Zara.
(akr)