Hadapi Ancaman Krisis Pangan ke Depan, Caleg Perindo: Pilih Ganjar-Mahfud!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan DPP Partai Perindo dan caleg DPR RI Dapil Sulawesi Utara Efrain Yerry Tawalujan memberikan tips untuk bisa bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya.
"Saya kira tipsnya sederhana yang pertama, kita tetap optimistis bahwa masa depan Indonesia akan lebih baik dan tentu saja masa depan Indonesia akan lebih baik jika kita tidak salah pilih dan memilih Pak Ganjar dan Pak Mafud tentu saja ya untuk presiden dan wakil presiden kita," jelasnya dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disaksikan dari Youtube Perum Perindo, Selasa (19/12/2023).
Selain itu, Yerry mengimbau masyarakat utamanya kaum milenial untuk dapat meningkatkan kemampuan diri sendiri serta berpikir panjang mengenai krisis besar apa yang akan terjadi baik secara nasional maupun global.
"Sehingga kita sendiri dapat mempersiapkan diri, contoh kecil misalnya kalau terjadi krisis pangan maka tentu kita akan siap kalau sekarang bisanya makan nasi tiga kali sehari tetapi karena kita tahu nanti akan ada krisis pangan, siapa pun jadi presidennya, tetap krisis pangan itu tidak akan 100% teratasi karena ini kan sudah masalah global jadi lebih baik ada diversifikasi pangan. Dalam arti kita harus bisa untuk makan jangan hanya satu menu saja, jangan hanya nasi aja terus tapi bisa variatif makannya supaya nanti terbiasa kalau krisis itu benar-benar datang kita sudah terbiasa kok sudah siap seperti itu," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Yerry juga memuji pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud yang menurutnya sudah merencanakan jalan keluar Indonesia untuk krisis pangan ke depan apabila terpilih pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, strategi yang diusung pasangan nomor urut 3 itu salah satu kekuatan yang diprioritaskan yakni tentang cara meningkatkan kualitas dari contoh lahan padi, sawah, sehingga bisa panen tiga kali dalam setahun.
"Karena pupuk lantas ada bibit unggul lalu apa namanya SDM petani ditingkatkan dan fokus benar-benar untuk pertanian, untuk ketahanan pangan ini sudah ada roadmapnya ke arah itu. Lalu apa yang gagal, food estate yang gagal itu karena tidak ada riset awal, itu ke depan tidak akan terulang lagi," terangnya.
Program Ganjar dan Mahfud yang akan memperkuat daerah-daerah juga dinilainya merupakan sebuah rencana yang tepat.
"Contoh yang bagus untuk lahan sayur-mayur, cabai dan beraneka bawang-bawangan itu di mana itu digenjot, diperbanyak. Lantas di daerah yang penghasil padi yang bagus. Nah itu justru ditingkatkan kualitasnya. Sekalipun secara kuantitas lahannya tetap sama bahkan mungkin berkurang tetapi hasilnya meningkat karena kualitasnya itu ditingkatkan seperti itu dan itu sudah ada di roadmap visi misinya Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Itu sudah cocok sekali begitu ya karena kan kita juga melihat dari kemarin yang gagal begitu terus jadi apa sih yang bisa dilakukan begitu untuk Indonesia ini menjadi lebih maju dan lebih unggul begitu," pungkasnya.
"Saya kira tipsnya sederhana yang pertama, kita tetap optimistis bahwa masa depan Indonesia akan lebih baik dan tentu saja masa depan Indonesia akan lebih baik jika kita tidak salah pilih dan memilih Pak Ganjar dan Pak Mafud tentu saja ya untuk presiden dan wakil presiden kita," jelasnya dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disaksikan dari Youtube Perum Perindo, Selasa (19/12/2023).
Selain itu, Yerry mengimbau masyarakat utamanya kaum milenial untuk dapat meningkatkan kemampuan diri sendiri serta berpikir panjang mengenai krisis besar apa yang akan terjadi baik secara nasional maupun global.
"Sehingga kita sendiri dapat mempersiapkan diri, contoh kecil misalnya kalau terjadi krisis pangan maka tentu kita akan siap kalau sekarang bisanya makan nasi tiga kali sehari tetapi karena kita tahu nanti akan ada krisis pangan, siapa pun jadi presidennya, tetap krisis pangan itu tidak akan 100% teratasi karena ini kan sudah masalah global jadi lebih baik ada diversifikasi pangan. Dalam arti kita harus bisa untuk makan jangan hanya satu menu saja, jangan hanya nasi aja terus tapi bisa variatif makannya supaya nanti terbiasa kalau krisis itu benar-benar datang kita sudah terbiasa kok sudah siap seperti itu," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Yerry juga memuji pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud yang menurutnya sudah merencanakan jalan keluar Indonesia untuk krisis pangan ke depan apabila terpilih pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, strategi yang diusung pasangan nomor urut 3 itu salah satu kekuatan yang diprioritaskan yakni tentang cara meningkatkan kualitas dari contoh lahan padi, sawah, sehingga bisa panen tiga kali dalam setahun.
"Karena pupuk lantas ada bibit unggul lalu apa namanya SDM petani ditingkatkan dan fokus benar-benar untuk pertanian, untuk ketahanan pangan ini sudah ada roadmapnya ke arah itu. Lalu apa yang gagal, food estate yang gagal itu karena tidak ada riset awal, itu ke depan tidak akan terulang lagi," terangnya.
Program Ganjar dan Mahfud yang akan memperkuat daerah-daerah juga dinilainya merupakan sebuah rencana yang tepat.
"Contoh yang bagus untuk lahan sayur-mayur, cabai dan beraneka bawang-bawangan itu di mana itu digenjot, diperbanyak. Lantas di daerah yang penghasil padi yang bagus. Nah itu justru ditingkatkan kualitasnya. Sekalipun secara kuantitas lahannya tetap sama bahkan mungkin berkurang tetapi hasilnya meningkat karena kualitasnya itu ditingkatkan seperti itu dan itu sudah ada di roadmap visi misinya Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Itu sudah cocok sekali begitu ya karena kan kita juga melihat dari kemarin yang gagal begitu terus jadi apa sih yang bisa dilakukan begitu untuk Indonesia ini menjadi lebih maju dan lebih unggul begitu," pungkasnya.
(uka)