Raksasa Pelayaran Asal Jerman Sebut Rute Laut Merah Masih Berbahaya

Jum'at, 29 Desember 2023 - 07:15 WIB
loading...
A A A
Menggunakan Rute alternatif, di sekitar Cape of Good Hope, membuat kapal harus berlayar lebih panjang 3.500 mil laut yang memicu kekhawatiran adanya gangguan pasokan barang yang diangkut melalui Terusan Suez, dan kenaikan harga untuk menutupi biaya transportasi yang lebih tinggi.

Hapag-Lloyd mengatakan kepada BBC bahwa 25 kapal telah dialihkan.

Lamanya penundaan yang dihadapi kapal akibat menghindari serangan dalam mencapai tujuan mereka bervariasi, dari mulai 18 hari bagi mereka yang menuju ke atau dari Mediterania timur. Atau bisa mencapai 10-14 hari bagi mereka yang bepergian ke atau dari Eropa Utara, dan 7 hari untuk perjalanan pantai timur AS.

Meskipun beberapa perusahaan seperti CMA CGM Prancis dan Maersk perlahan-lahan bersiap untuk menggunakan kembali rute tersebut, kesulitan di daerah tersebut akan mempengaruhi berbagai ekonomi karena merupakan rute utama yang memungkinkan perdagangan antara Eropa dan Afrika.

Mohamed Ata, seorang analis Mesir untuk perusahaan Universal Stock mengatakan, Mesir akan sangat terpengaruh oleh ketegangan tersebut.

"Di tengah resesi global, Mesir bergulat dengan kekurangan cadangan devisa yang disebabkan oleh dampak pada Terusan Suez, yang berfungsi sebagai salah satu sumber utama mata uang asing Mesir. Sebagai jalur air paling penting secara global, setiap gangguan di kanal akan berdampak signifikan terhadap pendapatan Mesir," katanya.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2811 seconds (0.1#10.140)