Eforia Vaksin, Ternyata Anggarannya Masih Dihitung Menkeu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan masih menghitung biaya yang akan dikeluarkan untuk pengadaan vaksin Covid-19. Dana itu berada dalam daftar insentif tambahan yang akan dikucurkan pemerintah di sektor kesehatan dengan total sebesar Rp23,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dana itu berasal dari dana penanganan pandemi virus Corona yang berpotensi tak terserap dan belum masuk dalam daftar isian pelaksana anggaran (DIPA). Namun, pihaknya masih mengkaji kebutuhan dana untuk pengadaan vaksin.
"Rapat terakhir di Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dihadiri Pak Erick masih akan dilakukan koordinasi mengenai lembaga mana saja yang diperkirakan akan menghasilkan vaksin," ujar Sri Mulyani dalam video yang diunggah Youtube Kementerian Keuangan, Selasa (11/8/2020). ( Baca juga:Takut Terinfeksi Penyebab Maraknya Vaksin Corona Abal-Abal )
Mantan petinggi Bank Dunia ini mengatakan, terdapat beberapa perusahaan di Indonesia yang sedang berupaya memproduksi vaksin virus corona. PT Bio Farma (Persero) salah satunya.
"Bio Farma sendiri punya dua jalur. Jalur yang bekerja sama dengan China dan dengan Melinda Gates (Gates Foundation). Itu ada dua jenis," imbuhnya.
Dia menambahkan akan terus berkoordinasi mengenai lembaga mana saja yang akan menghasilkan vaksin virus corona. Tujuannya, untuk mengetahui rincian terkaiat produksi vaksin.
"Jumlah berapa, harga berapa, dan pengadaan berapa," tandasnya.
Lihat Juga: Ekonomi Indonesia Relatif Stabil dengan Inflasi Rendah, Penyesuaian PPN 12 Persen Sudah Tepat
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dana itu berasal dari dana penanganan pandemi virus Corona yang berpotensi tak terserap dan belum masuk dalam daftar isian pelaksana anggaran (DIPA). Namun, pihaknya masih mengkaji kebutuhan dana untuk pengadaan vaksin.
"Rapat terakhir di Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dihadiri Pak Erick masih akan dilakukan koordinasi mengenai lembaga mana saja yang diperkirakan akan menghasilkan vaksin," ujar Sri Mulyani dalam video yang diunggah Youtube Kementerian Keuangan, Selasa (11/8/2020). ( Baca juga:Takut Terinfeksi Penyebab Maraknya Vaksin Corona Abal-Abal )
Mantan petinggi Bank Dunia ini mengatakan, terdapat beberapa perusahaan di Indonesia yang sedang berupaya memproduksi vaksin virus corona. PT Bio Farma (Persero) salah satunya.
"Bio Farma sendiri punya dua jalur. Jalur yang bekerja sama dengan China dan dengan Melinda Gates (Gates Foundation). Itu ada dua jenis," imbuhnya.
Dia menambahkan akan terus berkoordinasi mengenai lembaga mana saja yang akan menghasilkan vaksin virus corona. Tujuannya, untuk mengetahui rincian terkaiat produksi vaksin.
"Jumlah berapa, harga berapa, dan pengadaan berapa," tandasnya.
Lihat Juga: Ekonomi Indonesia Relatif Stabil dengan Inflasi Rendah, Penyesuaian PPN 12 Persen Sudah Tepat
(uka)