Pemerintah Akan Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa Senilai Rp164 Triliun

Rabu, 10 Januari 2024 - 20:08 WIB
loading...
Pemerintah Akan Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa Senilai Rp164 Triliun
Pemerintah akan membangun Giant Sea Wall atau tanggul raksasa di Pantura Jawa. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan rencana anggaran yang mesti disiapkan untuk proyek Giant Sea Wall atau Tanggul Raksasa di Pantura Jawa sebesar Rp164,1 triliun. Adapun Menko Airlangga melaporkan proyek ini salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang nilainya secara total di tahun lalu Rp1.500 triliun, terdiri 30 proyek, 9 program dan salah satunya tanggul laut ini.

"Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, sudah ada PMO-nya untuk giant sea wall di Kementerian PUPR," kata Airlangga dalam Seminar Nasional Giant Sea Wall, Rabu (10/1/2024).



Untuk estimasi kebutuhan anggaran untuk proyek fase pertama sebesar Rp164,1 triliun. Pembiayaan proyek menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Kami berterima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Pertahanan. Ini total cost yang diperkirakan di wilayah pantura. Ini hanya untuk bendungnya saja Pak, untuk tanggul," ungkap Airlangga.

Fase pertama dimulai dengan pembangunan tanggul pantai dan sungai, serta pembangunan sistem pompa dan polder di wilayah Pesisir Utara Jakarta. Kemudian fase kedua, pembangunan tanggul laut dengan konsep terbuka (open dike) pada sisi sebelah barat pesisir utara Jakarta yang harus dikerjakan sebelum tahun 2030.



Fase ketiga, pembangunan tanggul laut pada sisi sebelah timur pesisir utara Jakarta yang harus dikerjakan sebelum tahun 2040. Jika laju penurunan tanah tetap terjadi setelah 2040, maka konsep tanggul laut terbuka akan dimodifikasi menjadi tanggul laut tertutup.

Berdasarkan beberapa kajian, Airlangga menyampaikan estimasi kerugian ekonomi secara langsung akibat banjir tahunan di pesisir Jakarta mencapai Rp2,1 triliun per tahun. Menurut Airlangga, angka kerugian ini dapat meningkat terus setiap tahunnya hingga mencapai Rp10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depannya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)