Tingkatkan Kualitas SDM Jadi Kunci Sukses Hadapi Industri 4.0

Jum'at, 11 Mei 2018 - 16:15 WIB
Tingkatkan Kualitas SDM Jadi Kunci Sukses Hadapi Industri 4.0
Tingkatkan Kualitas SDM Jadi Kunci Sukses Hadapi Industri 4.0
A A A
PALEMBANG - Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci untuk memenangkan kompetisi di tengah era persaingan global saat ini terutama dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0. Maka itu, diperlukan langkah strategis guna mengakselerasi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri melalui penyelenggaraan program pendidikan vokasi.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, Program Pendidikan Vokasi yang link and match antara industri ini sangat bermanfaat untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta wilayah Sumatera Bagian Selatan. “Upaya yang kami lakukan ini sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK,” ujar Menperin di Palembang, Jumat (11/5/2018).

Di samping itu, Ia menerangkan fokus Pemerintahan Jokowi-JK pada tahun ini adalah memprioritaskan pengembangan kualitas SDM, setelah pembangunan infrastruktur. Sambungnya pendidikan vokasi ini sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0, di mana perlu memanfaatkan bonus demografi. "Ini untuk mewujudkan aspirasi menjadikan Indonesia sebagai negara dalam 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030,” paparnya.

Airlangga menjelaskan, sampai dengan 10 tahun ke depan, Indonesia akan menikmati bonus demografi atau momentum ketika mayoritas penduduk berada pada usia produktif (usia 15-64 tahun mencapai 70%). "Mereka ini harus menjadi aktor-aktor pembangunan, yang beperan memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya.

Untuk itu, guna mencapai sasaran-sasaran tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan. Salah satu tujuannya, yaitu penguatan pelaksanaan program pendidikan vokasi agar dapat dilakukan secara masif dan terstruktur.

“Pembangunan SDM industri harus terus dilakukan untuk mencapai kualitas tenaga kerja yang kompeten, tidak saja dari aspek keilmuan, tetapi lebih diutamakan penguasaan keterampilan dan attitude dalam bekerja,” tutur Menperin.

Kemenperin mencatat, untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi link and match ini sebanyak 50 perusahaan dengan menggandeng hingga 198 SMK. "Jadi, total sampai tahap keenam, terdapat 618 perusahaan dan 1.735 SMK. Kami memberikan apresiasi terhadap antusias yang besar ini,” tukasnya.

Peluncuran program pendidikan vokasi ini memasuki tahap keenam, yang antara lain meliputi Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka-Belitung dan Lampung. Tahap sebelumnya telah dilaksanakan untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Bagian Utara serta DKI Jakarta dan Banten.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3522 seconds (0.1#10.140)