Jadi Korban Nikel Indonesia, Perusahaan Swiss Tutup Tambang di Kaledonia Baru
loading...
A
A
A
Prancis kini terlibat sepenuhnya dalam upaya membantu KNS menemukan investor baru, kata seorang pejabat di kementerian perekonomian Perancis pada hari Senin. Namun mereka menambahkan bahwa lokasi tersebut perlu mengembangkan sarana agar lebih menguntungkan, dan bahwa negara tidak dapat menggantikan para pemain industri.
"Industri ini strategis bagi Kaledonia Baru dan dapat memainkan peran di masa depan bagi pasokan strategis Eropa," kata pejabat tersebut.
Paris sedang mencoba membujuk politisi lokal untuk menandatangani "pakta nikel" yang mencakup pelonggaran serangkaian kuota dan pembatasan lokal terkait ekspor bijih nikel mentah dan mengubahnya menjadi produk jadi di lokasi, yang menurut Paris akan membantu profitabilitas. Prancis menyatakan pemerintah juga akan mengeluarkan dana untuk meningkatkan infrastruktur energi.
Pedagang komoditas saingannya Trafigura dan grup pertambangan Perancis Eramet, yang memiliki saham di tambang nikel dan fasilitas pemrosesan di Kaledonia Baru, menghadapi tantangan serupa dengan Glencore karena operasi mereka menghabiskan banyak uang.
Glencore, yang tidak pernah memperoleh keuntungan meskipun telah menggelontorkan lebih dari USD4 miliar ke KNS sejak tahun 2013, akan mempertahankan karyawannya selama enam bulan. Selama waktu tersebut, tungku di pabrik nikel akan tetap dalam kondisi panas sehingga sewaktu-waktu dapat kembali beroperasi dengan cepat. Secara keseluruhan ada sekitar 1.300 orang yang dipekerjakan di lokasi tersebut.
Lihat Juga: Potensi Besar Nikel dan Pasir Silika Indonesia, Siap Jadi Pemain Global Kendaraan Listrik dan Panel Surya
"Industri ini strategis bagi Kaledonia Baru dan dapat memainkan peran di masa depan bagi pasokan strategis Eropa," kata pejabat tersebut.
Paris sedang mencoba membujuk politisi lokal untuk menandatangani "pakta nikel" yang mencakup pelonggaran serangkaian kuota dan pembatasan lokal terkait ekspor bijih nikel mentah dan mengubahnya menjadi produk jadi di lokasi, yang menurut Paris akan membantu profitabilitas. Prancis menyatakan pemerintah juga akan mengeluarkan dana untuk meningkatkan infrastruktur energi.
Pedagang komoditas saingannya Trafigura dan grup pertambangan Perancis Eramet, yang memiliki saham di tambang nikel dan fasilitas pemrosesan di Kaledonia Baru, menghadapi tantangan serupa dengan Glencore karena operasi mereka menghabiskan banyak uang.
Glencore, yang tidak pernah memperoleh keuntungan meskipun telah menggelontorkan lebih dari USD4 miliar ke KNS sejak tahun 2013, akan mempertahankan karyawannya selama enam bulan. Selama waktu tersebut, tungku di pabrik nikel akan tetap dalam kondisi panas sehingga sewaktu-waktu dapat kembali beroperasi dengan cepat. Secara keseluruhan ada sekitar 1.300 orang yang dipekerjakan di lokasi tersebut.
Lihat Juga: Potensi Besar Nikel dan Pasir Silika Indonesia, Siap Jadi Pemain Global Kendaraan Listrik dan Panel Surya
(fjo)