Jumlah Perusahaan Barat yang Meninggalkan Rusia hingga 2024 Terungkap

Kamis, 15 Februari 2024 - 18:51 WIB
loading...
Jumlah Perusahaan Barat yang Meninggalkan Rusia hingga 2024 Terungkap
Jumlah perusahaan Barat yang meninggalkan Rusia akibat adanya sanksi diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Denis Manturov. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Jumlah perusahaan Barat yang meninggalkan Rusia akibat adanya sanksi Barat diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Denis Manturov. Terungkap bahwa hanya sekitar 20% dari perusahaan besar Eropa yang meninggalkan Rusia , sementara dari Amerika Serikat (AS) mencapai 16%.



Diterangkan juga oleh Manturov yang juga menjabat sebagai menteri perdagangan dan industri, bahwa banyak perusahaan raksasa Barat tetap bertahan di Rusia dan bahkan terus meningkatkan investasi.

"Angka ini dari Asosiasi Bisnis Eropa. Dari 500 perusahaan besar Eropa – saya tidak menghitung mereka yang omzetnya kurang dari setengah miliar rubel per tahun – hanya 100 yang secara resmi pergi sejauh ini, yaitu 20%," kata Manturov saat mengunjungi exhibition-forum di Moskow.



Wakil perdana menteri juga menyoroti bahwa 66 dari 350 (sekitar 19%) perusahaan besar Amerika di Rusia telah pergi. "Ini menunjukkan bahwa pasar kami dan potensi kami masih menarik, terutama dengan mempertimbangkan biaya sumber daya energi. Anda lihat apa yang terjadi di Eropa di mana perusahaan secara bertahap menyusut," kata Manturov.

Pemerintah Rusia ditekankan bakal terus menarik investasi asing dan akan menciptakan kondisi yang diperlukan, khususnya bagi asing, serta investor dan pemilik bisnis, menurut Manturov. "Ini berlaku untuk negara-negara yang tidak bersahabat dan bersahabat. Kami selalu terbuka untuk dialog dan investor yang masuk akal."

Sementara itu Presiden Rusia, Vladimir Putin belum lama ini mengkonfirmasi bahwa pasar akan tetap terbuka dan kompetitif, meskipun ada upaya Barat untuk mengisolasinya. Dia mengatakan, kepergian perusahaan Barat memberikan manfaat bagi perusahaan domestik, untuk "segera mengambil alih."

Rusia memiliki sumber daya yang cukup, serta pekerja dan manajer yang memenuhi syarat untuk "memastikan bahwa semuanya berjalan lancar," ungkap Putin.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)