10 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Dunia, Ada Wakil RI?

Minggu, 25 Februari 2024 - 15:34 WIB
loading...
10 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Dunia, Ada Wakil RI?
Nikel menjadi primadona lewat perannya sebagai bahan baku produksi baterai berbagai peralatan elektronik, termasuk mobil listrik yang trennya kian menguat. Berikut 10 perusahaan pertambangan nikel terbesar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nikel menjadi primadona lewat perannya sebagai bahan baku produksi baterai berbagai peralatan elektronik, termasuk untuk mobil listrik yang trennya kian menguat di skala global. Berikut 10 perusahaan pertambangan nikel terbesar, yang dilihat berdasarkan produksinya pada akhir tahun 2021.



Produksi nikel dimulai secara global pada tahun 1824 melalui produksi biru kobalt, sedangkan produksi skala besar pertama dimulai pada tahun 1848 di Norwegia. Permintaan nikel meningkat pada akhir abad ke-19 dan produksinya mulai mengalami kemajuan pada awal abad ke-20 dengan ditemukannya logam tersebut di Kanada, Rusia, dan Afrika Selatan.

Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar, yakni sebesar 21 juta metrik ton dari cadangan global sebesar 95 juta metrik ton.

Penggunaan nikel yang umum pertama kali adalah untuk membuat koin. Namun, dengan cepat menjadi salah satu komponen terpenting dalam baterai EV (Electric Vehicle).

Setelah melakukan penilaian terhadap industri nikel dan perusahaan pertambangan nikel terbesar, dipilih 10 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Dunia.

10. Metallurgical Corporation of China Ltd. (OTC:MLLUY)

Produksi tahun 2021: 26,35 Kiloton (estimasi 85% produksi dari proyek Ramu Nico)

Metallurgical Corporation of China Ltd. adalah perusahaan teknik dan konstruksi asal China. Perusahaan ini memiliki operasional global di bidang kontraktor teknik, pengembangan properti, pembuatan peralatan, dan pengembangan sumber daya.

Proyek nikel dan kobalt perseroan digarap melalui anak usahanya, Ramu Nico Management (MCC) Limited. Perusahaan tersebut memiliki 85% proyek Ramu Nico di Papua Nugini. Selain itu, Metallurgical Corporation of China Ltd. (OTC:MLLUY) juga mengoperasikan beberapa proyek pertambangan di Pakistan dan Afghanistan, termasuk Proyek Tambang Tembaga-Emas Saindak, Proyek Tambang Timbal-Seng Duddar, dan Proyek Tambang Tembaga Aynak.

Proyek Ramu Nickel-Cobalt milik Metallurgical Corporation of China Ltd. juga dimiliki oleh Mineral Resources Madang Limited (2,5%), Mineral Resources Ramu Limited (3,94%), dan Highland Pacific Ltd (8,56%).

Produksi nikel tahunan proyek ini sekitar 31.000 ton dan produksi kobalt diperkirakan mencapai 3.000 ton. Per 1 Januari 2021, proyek Ramu Nico memiliki sisa umur tambang 12 tahun dan merupakan salah satu tambang nikel terintegrasi dengan biaya terendah di dunia.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1657 seconds (0.1#10.140)