Belajar dari Singapura, Sukses Jadikan Konser Motor Baru Ekonominya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mulai dari Coldplay, Ed Sheeran, hingga Taylor Swift, Singapura menjadikan konser sebagai pendorong baru pertumbuhan ekonominya. Tak main-main, "ekonomi konser" yang diusung Singapura diperkirakan bisa mendongkrak pendapatan pariwisata hingga triliunan rupiah.
"Kota Singa secara tradisional lebih menjadi magnet bagi perjalanan bisnis, namun acara musik global berskala besar ini merupakan sebuah anugerah bagi layanan terkait perjalanan di Singapura yang dapat menambah hingga 10% PDB-nya," tulis ekonom HSBC untuk ASEAN, Yun Liu seperti dilansir CNBC, Selasa (27/2/2024).
Januari lalu, band Inggris Coldplay menampilkan enam pertunjukan di Stadion Nasional Singapura. Sebanyak 200.000 tiket saat pertunjukan terjual habis dalam beberapa jam, memecahkan rekor negara kota tersebut untuk penjualan tiket terbanyak oleh seorang artis dalam satu hari. Singapura adalah perhentian utama di Asia untuk Tur Dunia Music of the Spheres Coldplay — yang meningkatkan industri pariwisata negara tersebut.
Platform perjalanan Asia-Pasifik, Agoda, mencatat "lonjakan besar-besaran" dalam lalu lintas pencarian akomodasi di Singapura selama tanggal konser Coldplay. Agoda menyebutkan minat terhadap tanggal tersebut 8,7 kali lebih tinggi setelah band ini memulai penjualan tiket pada bulan Juni. Agoda mengatakan peningkatan tersebut sebagian besar didorong oleh negara tetangga Malaysia dan Indonesia.
Mulai akhir pekan ini, Singapura akan menjadi tuan rumah bagi bintang pop Amerika Taylor Swift, yang Eras Tour-nya di AS tahun lalu diperkirakan menghasilkan belanja konsumen sekitar USD4,6 miliar atau sekira Rp69 triliun (kurs Rp15.000 per USD). "Taylor Swift juga diperkirakan akan menghasilkan dorongan ekonomi yang cukup besar, mengingat rekor masa lalunya," kata Liu.
Tak lama setelah penyanyi tersebut mengumumkan tanggal konsernya di negara itu, pemesanan hotel di Singapura untuk bulan Maret 2024 melonjak 10%, berdasarkan data dari perusahaan analisis hotel Smith Travel Research. Swift dijadwalkan untuk menampilkan enam pertunjukan pada awal Maret dan bulan tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai tingkat okupansi tertinggi dari delapan bulan pertama pada tahun 2024, menurut data STR.
Tak hanya itu, permintaan penerbangan ke Singapura juga melonjak. Tur blockbuster Swift hanya melakukan perjalanan ke tiga negara di Asia-Pasifik: Jepang, Australia, dan Singapura. Pekan lalu, Dewan Pariwisata Singapura mengatakan pihaknya memberikan hibah untuk menghadirkan Swift’s Eras Tour ke negara tersebut.
Kedua maskapai andalan negara tersebut, Singapore Airlines dan maskapai penerbangan murah Scoot mengatakan kepada CNBC bahwa permintaan penerbangan ke Singapura pada bulan Maret meningkat, terutama dari Asia Tenggara. Jetstar Asia juga mengonfirmasi adanya lonjakan permintaan sekitar 20% untuk rute yang menghubungkan berbagai tujuan seperti Bangkok, Manila, Jakarta hingga Singapura.
"Kota Singa secara tradisional lebih menjadi magnet bagi perjalanan bisnis, namun acara musik global berskala besar ini merupakan sebuah anugerah bagi layanan terkait perjalanan di Singapura yang dapat menambah hingga 10% PDB-nya," tulis ekonom HSBC untuk ASEAN, Yun Liu seperti dilansir CNBC, Selasa (27/2/2024).
Januari lalu, band Inggris Coldplay menampilkan enam pertunjukan di Stadion Nasional Singapura. Sebanyak 200.000 tiket saat pertunjukan terjual habis dalam beberapa jam, memecahkan rekor negara kota tersebut untuk penjualan tiket terbanyak oleh seorang artis dalam satu hari. Singapura adalah perhentian utama di Asia untuk Tur Dunia Music of the Spheres Coldplay — yang meningkatkan industri pariwisata negara tersebut.
Platform perjalanan Asia-Pasifik, Agoda, mencatat "lonjakan besar-besaran" dalam lalu lintas pencarian akomodasi di Singapura selama tanggal konser Coldplay. Agoda menyebutkan minat terhadap tanggal tersebut 8,7 kali lebih tinggi setelah band ini memulai penjualan tiket pada bulan Juni. Agoda mengatakan peningkatan tersebut sebagian besar didorong oleh negara tetangga Malaysia dan Indonesia.
Mulai akhir pekan ini, Singapura akan menjadi tuan rumah bagi bintang pop Amerika Taylor Swift, yang Eras Tour-nya di AS tahun lalu diperkirakan menghasilkan belanja konsumen sekitar USD4,6 miliar atau sekira Rp69 triliun (kurs Rp15.000 per USD). "Taylor Swift juga diperkirakan akan menghasilkan dorongan ekonomi yang cukup besar, mengingat rekor masa lalunya," kata Liu.
Tak lama setelah penyanyi tersebut mengumumkan tanggal konsernya di negara itu, pemesanan hotel di Singapura untuk bulan Maret 2024 melonjak 10%, berdasarkan data dari perusahaan analisis hotel Smith Travel Research. Swift dijadwalkan untuk menampilkan enam pertunjukan pada awal Maret dan bulan tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai tingkat okupansi tertinggi dari delapan bulan pertama pada tahun 2024, menurut data STR.
Tak hanya itu, permintaan penerbangan ke Singapura juga melonjak. Tur blockbuster Swift hanya melakukan perjalanan ke tiga negara di Asia-Pasifik: Jepang, Australia, dan Singapura. Pekan lalu, Dewan Pariwisata Singapura mengatakan pihaknya memberikan hibah untuk menghadirkan Swift’s Eras Tour ke negara tersebut.
Kedua maskapai andalan negara tersebut, Singapore Airlines dan maskapai penerbangan murah Scoot mengatakan kepada CNBC bahwa permintaan penerbangan ke Singapura pada bulan Maret meningkat, terutama dari Asia Tenggara. Jetstar Asia juga mengonfirmasi adanya lonjakan permintaan sekitar 20% untuk rute yang menghubungkan berbagai tujuan seperti Bangkok, Manila, Jakarta hingga Singapura.