Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Bisa Bikin APBN Boncos, Cek Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia berpotensi memperlebar defisit anggaran untuk mendanai program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi telah mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan presiden bulan ini setelah penghitungan suara cepat pada 14 Februari menunjukkan mereka unggul hampir 60% suara menjelang pengumuman hasil resmi yang dijadwalkan pada 20 Maret.
Mengutip Reuters, Kabinet Jokowi mulai menghitung biaya program makan siang gratis. Para analis mengatakan program tersebut dapat merusak rekam jejak disiplin fiskal Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemeko Perekonomian) program ini dapat memperlebar defisit anggaran hingga 0,33% dari Produk Domestik Druto (PDB) di 2025.
Hitungan tersebut mengansumsikan setiap anak dari usia 1 tahun hingga akhir sekolah dasar 58 juta anak menerima satu kali makan sehari dengan harga Rp15.000 untuk 5 hari dalam seminggu dengan total biaya sebesar Rp193,2 triliun.
Biaya tersebut akan turun menjadi sekitar sepertiga dari total biaya jika program ini hanya diberikan kepada anak-anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah. Data menunjukkan perhitungan ini mengasumsikan defisit anggaran 2025 kurang dari 2,5% dari PDB dan pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,3% hingga 5,6%. Sebagai perbandingan defisit fiskal untuk tahun 2024 telah ditetapkan sebesar 2,29% dari PDB sementara target pertumbuhan ekonomi adalah 5,2%.
Mengutip Reuters, Kabinet Jokowi mulai menghitung biaya program makan siang gratis. Para analis mengatakan program tersebut dapat merusak rekam jejak disiplin fiskal Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemeko Perekonomian) program ini dapat memperlebar defisit anggaran hingga 0,33% dari Produk Domestik Druto (PDB) di 2025.
Hitungan tersebut mengansumsikan setiap anak dari usia 1 tahun hingga akhir sekolah dasar 58 juta anak menerima satu kali makan sehari dengan harga Rp15.000 untuk 5 hari dalam seminggu dengan total biaya sebesar Rp193,2 triliun.
Biaya tersebut akan turun menjadi sekitar sepertiga dari total biaya jika program ini hanya diberikan kepada anak-anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah. Data menunjukkan perhitungan ini mengasumsikan defisit anggaran 2025 kurang dari 2,5% dari PDB dan pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,3% hingga 5,6%. Sebagai perbandingan defisit fiskal untuk tahun 2024 telah ditetapkan sebesar 2,29% dari PDB sementara target pertumbuhan ekonomi adalah 5,2%.
(nng)