Tampung Minyak Rusia di Tengah Sanksi Barat, China Bakal Cetak Rekor

Kamis, 21 Maret 2024 - 11:12 WIB
loading...
Tampung Minyak Rusia di Tengah Sanksi Barat, China Bakal Cetak Rekor
China berada dalam kecepatan untuk mencetak rekor pembelian minyak Rusia pada bulan ini. Mengutip data Kpler, 1,7 juta barel per hari diperkirakan akan dikirim ke Beijing. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - China berada dalam kecepatan untuk mencetak rekor pembelian minyak Rusia pada bulan ini. Impor minyak mentah Rusia berada di jalur untuk mencapai rekor volume bulan ini, usai Beijing mengambil alih berkurangnya permintaan dari India.

Mengutip data Kpler, 1,7 juta barel per hari diperkirakan akan dikirim ke Beijing. Asupan minyak Sokol China – minyak mentah Rusia yang biasanya dicari oleh India – kemungkinan akan meningkat tiga kali lipat dari bulan lalu, dan akan mencapai level tertinggi sepanjang masa 379.000 barel per hari.

Aliran ESPO ke China juga diperkirakan akan meningkat, mencapai level tertinggi sejak Januari 2023.

Di satu sisi, lonjakan arus masuk adalah bukti kemitraan perdagangan yang lebih dalam antara Beijing dan Moskow, yang baru-baru ini disebut-sebut oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi menyerupai "paradigma baru hubungan negara-negara besar."

Akan tetapi mundurnya pembeli asal India, disebut lantaran kurangnya insentif di tengah pengetatan sanksi Barat. Meskipun India menjadi pasar terbesar untuk ekspor minyak mentah lintas laut Rusia tahun lalu, kali ini bakal menjadi lebih menantang bagi Moskow untuk menawarkan diskon yang sama seperti sebelumnya.

Hal itu karena Barat telah mengejar penegakan pembatasan yang lebih ketat, menerapkan banyak sanksi pada entitas yang telah melanggar batasannya.

Misalnya, pada pertengahan Februari, 50 kapal tanker telah menjadi sasaran upaya tersebut, setelah mengirimkan minyak mentah Rusia di atas batas harga USD60 yang diamanatkan oleh Kelompok G7.

Perusahaan tanker negara Rusia, Sovcomflot belum lama ini mengakui mengalami hambatan dalam operasional seperti dilansir Bloomberg, usai dihantam sanksi Barat.

Bagi para pembeli, sanksi Barat ini telah menambah biaya pengiriman, serta makin sulit mencari kapal tanker yang bersedia membawa minyak Rusia. Sementara itu, diskon campuran minyak Ural Rusia semakin besar, yakni naik USD4 per barel pada bulan Februari.

Pada bulan yang sama, impor India untuk minyak mentah Rusia turun 420.000 barel per hari. Menurut Bloomberg, kisaran biaya untuk mengimpor minyak mentah Ural ke negara itu sekarang sekitar 20% dari harga ekspor ketika meninggalkan Rusia.

Dan meskipun pembelian China melonjak, para pedagang juga menganggap harga yang diminta Moskow terlalu tinggi, seperti disampaikan sumber yang tidak ingin disebutkan namanya seperti dilansir Bussines Insider. Negara ini juga tidak kebal terhadap sanksi sekunder dari AS dan sekutunya, dan bisa berarti bahwa bank-bank China bakal ragu-ragu untuk bergabung dalam perdagangan minyak Rusia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)