Atasi Dampak Pandemi, Semua Perlu Berkolaborasi untuk Bangkit

Selasa, 18 Agustus 2020 - 10:13 WIB
loading...
Atasi Dampak Pandemi, Semua Perlu Berkolaborasi untuk Bangkit
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada banyak sektor dan bidang usaha di Indonesia. Untuk mengatasinya, diperlukan kolaborasi berbagai pihak pemerintah, pengusaha, dan masyarakat agar ekonomi Indonesia bisa bangkit.

Kolaborasi atau sinergi antar otoritas diperlukan untuk mempertahankan atau menjaga masyarakat dan pelaku usaha tetap survive di tengah wabah. Dengan demikian, Indonesia bisa bangkit bersama ketika wabah sudah berakhir.

Pengamat ekonomi Piter Abdullah Redjalam mengatakan, sinergi dilakukan otoritas dengan melakukan apa yang menjadi kewenangan masing-masing, berfokus pada satu hal, yaitu menanggulangi wabah, membantu masyarakat yang terdampak, dan meningkatkan dunia usaha yang mengalami kesulitan. (Baca: Bangun Jalan Tol terpanjang di Indonesia, HUtama Karya Pakai Produk Lokal)

Otoritas fiskal menggunakan kewenangan fiskalnya, otoritas moneter dengan kewenangan moneternya, demikian juga dengan otoritas-otoritas lain seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan kementerian lembaga lain.

Semuanya tentu harus didasarkan pada sense of crisis yang sama sehingga semua bergerak cepat, mampu mengeluarkan kebijakan-kebijakan terobosan sehingga realisasi program bisa cepat tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. “Di sisi lain, masyarakat dan pelaku usaha juga bisa berpartisipasi dengan melaksanakan protokol kesehatan secara sungguh-sungguh, tidak panik, tidak menyebarkan berita-berita hoaks,” dorong Piter.

Kalau semua pemangku kepentingan kompak dan kuat bertahan selama wabah berlangsung, Indonesia akan mampu bangkit nanti pada 2021, dengan asumsi wabah sudah berlalu dan ekonomi tumbuh jauh lebih tinggi. (Baca juga: 75 Tahun merdeka, Politikus PPP Ingatkan Akses Kesehatan dan Pendidikan)

Memang tahun ini menjadi tahun paling berat bagi Indonesia karena, seperti kita tahu, Covid-19 merupakan krisis terbesar yang terjadi di dunia. Covid-19 tidak hanya merontokkan demand, pandemi ini juga telah merontokkan sisi supply production dan pasar dengan adanya lockdown yang menghentikan segala aktivitas.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengharapkan, pemerintah mempercepat implementasi kebijakan bagi dunia usaha dan UMKM. Selain itu, belanja anggaran pemerintah juga agar diperbesar dan dipercepat tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Untuk menjaga daya beli masyarakat melalui bantuan langsung tunai (BLT) dan Program Prakerja yang juga harus dipercepat,” desaknya. (Lihat videonya: Bakso Merah Putih Hidangan Menyambut Kemerdekaan)

Rosan mengatakan, hal lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah penyaluran kredit modal kerja bagi UMKM dan mikro agar dampak pandemi terhadap pengangguran dan perekonomian tidak semakin dalam. “Harus cepat untuk mengurangi kontraksi yang sangat besar di kuartal tiga nanti. Apabila tidak segera direalisasikan, proses recovery akan semakin panjang,” ujar Rosan. (Hafid Fuad/Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)