Jangan Berani Coba-coba, Uang Khusus Rp75.000 Diklaim Sulit Dipalsukan

Selasa, 18 Agustus 2020 - 20:07 WIB
loading...
Jangan Berani Coba-coba, Uang Khusus Rp75.000 Diklaim Sulit Dipalsukan
Pengamanan khusus diberikan agar uang kertas khusus pecahan Rp75.000 sulit dipalsukan oleh beberapa oknum yang nakal.. Foto/Yorri Farli/SINDO Photo
A A A
JAKARTA - Kepala Departemen Pengelolaan Uang, Marlison Hakim mengatakan pihaknya telah memberikan pengamanan khusus agar uang kertas khusus pecahan Rp75.000 sulit dipalsukan oleh beberapa oknum yang nakal. Ada fitur yang berbeda dari pecahan uang baru ini yang kemarin oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) meresmikan pengeluaran dan pengedaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI).

Sambung dia menerangkan, uang Rp75.000 ini dilengkapi dengan unsur pengaman dengan teknologi terbaru, dan bahan kertas yang lebih tahan lama. “Di dalam uang kemerdeokaan ini kami perkuat pengamananannya,” kata Marlison saat konferensi pers secara virtual, Selasa (18/8/2020).

(Baca Juga: Mau Tahu Cara Pesan Uang Rupiah Khusus Rp75.000 secara Online, Ini Langkah-langkahnya )

Setidaknya ada enam ciri khusus agar masyarakat mudah mengenalinya. Di antarnya adalah gambar utama Pahlawan Nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno - Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta. Kedua, gambar bunga Anggrek Bulan yang di dalamnya berisi logo Bank Indonesia yang akan berubah warna dan memiliki efek gerak dinamis apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.

“Ketiga, hasil cetak yang akan terasa kasar apabila diraba pada bagian gambar utama pahlawan, dan tulisan nominal tujuh puluh lima ribu rupiah pada sisi muka uang. Keempat, tanda air berupa gambar Pahlawan Nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta serta electrotype berupa angka “75” yang dapat diterawang,” ujarnya.

(Baca Juga: Sri Mulyani: Uang Khusus Rp75.000 Bukan Tambahan Likuiditas )

Selanjutnya, gambar saling isi dari logo Bank Indonesia yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya. “Keenam, hasil cetak yang memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet berupa gambar pengibaran bendera pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 dan gambar motif songket yang berasal dari daerah Sumatera Selatan; serta jembatan Youtefa Papua,” kata dia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)