Aliran Modal Asing Tembus Rp19,77 Triliun di Awal Mei 2024, Masuk Lewat SRBI

Rabu, 08 Mei 2024 - 17:56 WIB
loading...
Aliran Modal Asing Tembus...
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tembus Rp19,77 triliun hingga minggu kedua bulan Mei 2024. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tembus Rp19,77 triliun hingga minggu kedua bulan Mei 2024. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal ini didorong kondisi global mengalami perkembangan yang lebih baik setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) 23-24 April 2024.



Selain itu kondisi ekonomi makro lebih baik dari yang diperkirakan BI. Saat ketidakpastian global membayangi, ekonomi Indonesia terus dapat menunjukkan resiliensinya, terlihat dari capaian pertumbuhan ekonomi RI di kuartal I 2024 sebesar 5,11%.

"Data transaksi, secara keseluruhan pada minggu 1 dan minggu 2 Mei, SRBI itu terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp19,77 triliun, totalnya ya," ujar Perry dalam Perkembangan Ekonomi Terkini BI, Rabu (8/5/2024).



Jika dirinci, untuk minggu pertama bulan Mei sebesar Rp16,19 triliun dan kemudian Rp3,58 triliun di minggu kedua. Perry mengungkapkan, hal itu membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI Rate maupun suku bunga SRBI itu memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.

"Pada minggu-minggu berikutnya khususnya sejak menjelang Idulfitri terjadi outflow, jadi membuktikan pasar investor dalam dan luar negeri menyambut baik kenaikan BI Rate dan SRBI tadi," jelas Perry.

Sedangkan untuk SBN, lanjut Perry, di minggu pertama dan kedua totalnya terjadi inflow Rp8,1 triliun, yang terdiri dari minggu pertama sebesar Rp5,74 triliun dan minggu kedua sebesar Rp2,36 triliun.

Dengan demikian, dia menilai perbaikan ini juga dipengaruhi kebijakan yang dirilis BI untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga milik Bank Indonesia. Instrumen pro-market BI ini diluncurkan pada September 2023.

Instrumen ini memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1555 seconds (0.1#10.140)