Stop Bicara Pertumbuhan Ekonomi Melulu, Bisa Kehilangan Makna

Rabu, 19 Agustus 2020 - 20:02 WIB
loading...
Stop Bicara Pertumbuhan...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan dalam hal ini Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai peluang tekanan resesi Indonesia akan terjadi. Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah sudah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi di kisaran minus 1,1% hingga 0,2% selama tahun 2020. Sebelumnya proyeksi itu di kisaran minus 0,4% sampai 2,3%.

"Tekanan resesi masih ada. Jadi peluang tahun ini tumbuh negatif cukup besar. Tapi kalau bicara pertumbuhan ekonomi terus, kita bisa kehilangan makna," kata Febrio dalam diskusi virtual, Rabu (19/8/2020).

Dia melanjutkan, pemerintah terus mengambil langkah agar pertumbuhan ekonomi tidak turun secara dalam di tahun 2020. Upaya tersebut mulai dari mempercepat penyerapan belanja pemerintah hingga merealokasi anggaran program perlindungan sosial yang belum berjalan efektif. ( Baca juga:12 Juta Pekerja Sudah Oke untuk Terima Transferan BLT )

"Kita utamakan kebijakan kita banyak mengarah kepada mereka yang paling rentan. Kita melihat krisis global ini, kita adalah bagiannya. Kita memang relatif bisa bertahan dibanding Filipina," jelasnya.

Dia menambahkan, percepatan belanja pemerintah bisa menggantikan peran konsumsi rumah tangga dan investasi yang terkontraksi sangat dalam pada kuartal II-2020.

"Semua kementerian dan lembaga harus kerja keras. Spending ini harus diarahkan ke multiplier yang besar sehingga mencegah pelemahan ekonomi yang terlalu dalam," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2657 seconds (0.1#10.140)