Lepas Tekanan Barat, BRICS Siapkan Sistem Pembayaran Independen

Sabtu, 08 Juni 2024 - 07:00 WIB
loading...
Lepas Tekanan Barat,...
BRICS menyiapkan infrastruktur pembayaran tersendiri yang lepas dari sistem keuangan Barat. FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Para menteri keuangan negara-negara anggota BRICS saat ini tengah mengkaji kemungkinan peluncuran sistem penyelesaian keuangan berbasis blockchain yang dapat digunakan sebagai pengganti sistem pesan keuangan SWIFT yang didominasi Barat.

Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), Jumat (7/6/2024). Siluanov mengatakan, menyediakan sistem pembayaran alternatif adalah tujuan utama dari mekanisme baru ini. Pasalnya, penyelesaian transaksi menggunakan dolar AS saat ini dinilai menimbulkan risiko besar bagi para pelaku perdagangan global.



Menteri Keuangan Rusia ini mengatakan bahwa mereka mengusulkan pembuatan platform bersama untuk pertukaran aset keuangan digital yang akan diterbitkan oleh bank sentral berdasarkan mata uang nasional.

"Sistem penyelesaian baru berdasarkan teknologi digital modern adalah masa depan," katanya, seperti dilansir Russia Today. Dia menyoroti aset keuangan digital, token, dan sistem blockchain sebagai alat yang memungkinkan pengabaian SWIFT.

Sistem pembayaran baru itu disebutkan tidak akan menimbulkan risiko apa pun bagi bank, karena operasi tidak akan diproses melalui sistem perbankan. Namun, Siluanov menekankan bahwa semua negara anggota BRICS harus terlebih dahulu mencapai kesepakatan mengenai proposal tersebut.

Menurut Siluanov, penggunaan mata uang nasional kini menjadi alat utama untuk melakukan pembayaran lintas batas bagi Rusia. Dia menambahkan bahwa Moskow dan mitra dagangnya masih mencari cara baru untuk mendukung aktivitas ekspor-impor.



"Penyelesaian dalam mata uang nasional juga merupakan jalan keluar, namun kami melihat adanya pembatasan bagi lembaga keuangan yang saat ini tidak selalu siap, mengingat risiko sanksi, untuk memproses pembayaran dengan bank-bank Rusia," jelasnya.

Rusia telah mempromosikan sistem pembayaran domestiknya sendiri sebagai alternatif yang dapat diandalkan dibandingkan SWIFT, karena banyak lembaga keuangan negara tersebut terputus dari jaringan keuangan Barat pada tahun 2022. Sistem pesan antarbank SPFS Rusia memastikan transfer pesan keuangan yang aman antarbank dalam dan luar negeri.

Moskow juga terus mempercepat upaya untuk beralih dari SWIFT dengan melakukan perdagangan dengan mitra internasional menggunakan mata uang nasional masing-masing. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya juga telah memberikan isyarat bahwa negara-negara BRICS tengah mengembangkan infrastruktur pembayaran mereka sendiri, terlepas dari alternatif Barat.

"(Negara-negara) BRICS sedang berupaya membangun sistem pembayaran independen yang tidak tunduk pada tekanan politik, penipuan, dan tekanan sanksi eksternal," tegasnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Hubungan Afsel dan BRICS...
Hubungan Afsel dan BRICS Makin Kuat usai Tak Lagi Dapat Bantuan AS
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
Indonesia Gabung New...
Indonesia Gabung New Development Bank BRICS, Prabowo Diskusi dengan Dilma Rousseff
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Rekomendasi
Puncak Arus Mudik 2025...
Puncak Arus Mudik 2025 Terlewati, Masih Ada 20 Persen Pemudik yang Melintas
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Terjadi 150 Kasus Kecelakaan, 8 Orang Tewas
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
Berita Terkini
Viral! Penumpang Garuda...
Viral! Penumpang Garuda Indonesia Asyik Ngevape di Dalam Pesawat
14 menit yang lalu
LPDB Perkuat Ekonomi...
LPDB Perkuat Ekonomi Syariah Berbasis Koperasi melalui Pembiayaan Dana Bergulir
7 jam yang lalu
Cara Pelopor Cat Pelapis...
Cara Pelopor Cat Pelapis Anti Bocor Pererat Tali Silaturahmi di Bulan Ramadan
7 jam yang lalu
Mudik Aman Sampai Tujuan,...
Mudik Aman Sampai Tujuan, BKI Berangkatkan Pemudik ke 6 Rute
8 jam yang lalu
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
8 jam yang lalu
BRI Peduli, Tebar Kebaikan...
BRI Peduli, Tebar Kebaikan di Hari Nyepi dengan Bantu Sembako dan Renovasi Pura
9 jam yang lalu
Infografis
5 Negara BRICS Terkuat...
5 Negara BRICS Terkuat di Tahun 2025 Versi Global Fire Power
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved