BRICS Dibuat Frustrasi oleh Barat, Reformasi Pemerintahan Global Menggema

Rabu, 12 Juni 2024 - 08:39 WIB
loading...
BRICS Dibuat Frustrasi...
Para menteri luar negeri BRICS berkumpul di Rusia minggu ini untuk membahas kerja sama ekonomi dan perlunya tatanan dunia multipolar. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Para menteri luar negeri BRICS mengutuk sikap Amerika Serikat atau AS beserta sekutunya karena terlibat dalam proteksionisme perdagangan internasional . Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov pada pertemuan setingkat menteri BRICS.



Pertemuan tingkat menteri di Nizhny Novgorod, Rusia menjadi yang pertama sejak BRICS melakukan perluasan. Seperti diketahui saat ini, Keanggotaan BRICS resmi bertambah menjadi 10 negara setelah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Iran dan Ethiopia resmi bergabung.

"Sebagian besar delegasi menekankan sifat destruktif dari kebijakan egoistik proteksionisme perdagangan yang ditempuh oleh Amerika Serikat dan sekutunya," kata Lavrov pada konferensi pers, Selasa (11/6) kemarin waktu setempat.

Menlu Rusia menunjukkan bahwa "semua delegasi berbicara untuk mendukung reformasi sistem pemerintahan global yang ada, dengan fokus pada memberikan negara-negara Global South suara yang lebih besar."



Para peserta mengakui perlunya keputusan bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, keamanan dan pertumbuhan ekonomi, menurut Lavrov.

Lavrov mengingatkan, transisi ke tatanan dunia baru bisa memakan waktu panjang sepanjang era sejarah dan akan berduri. Dia berbicara tentang pusat-pusat ekonomi baru yang dibentuk oleh negara-negara Global Selatan dan Timur untuk membuat keputusan politik yang signifikan secara global berdasarkan kesetaraan dan keragaman kedaulatan.

Blok ekonomi BRICS, yang dibentuk pada tahun 2009, telah menampilkan dirinya sebagai alternatif dari lembaga-lembaga internasional yang didominasi Barat.

Awalnya BRICS hanya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Akan tetapi mereka mengalami ekspansi besar ketika Iran, Ethiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab bergabung pada awal 2024.

Selain itu banyak negara lain yang telah menyatakan minatnya untuk bergabung bersama BRICS, bahkan beberapa di antaranya sudah mengajukan aplikasi secara resmi. Menurut perusahaan analitik Statista, BRICS menyalip pangsa negara-negara G7 dari total PDB dunia dalam hal paritas daya beli pada tahun 2020. Pada 2023, BRICS menyumbang 32% dari PDB global.

Kepala bank BRICS (NDB), Dilma Rousseff mengatakan sebelumnya, bahwa penambahan anggota baru akan melihat pangsa kelompok dalam output ekonomi global meningkat menjadi 40% di tahun 2028.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Hubungan Afsel dan BRICS...
Hubungan Afsel dan BRICS Makin Kuat usai Tak Lagi Dapat Bantuan AS
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Indonesia Gabung New...
Indonesia Gabung New Development Bank BRICS, Prabowo Diskusi dengan Dilma Rousseff
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Rekomendasi
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
Berita Terkini
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
40 menit yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
51 menit yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
1 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
2 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
3 jam yang lalu
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
5 jam yang lalu
Infografis
Kehebatan AI DeepSeek...
Kehebatan AI DeepSeek Diakui oleh Tim Cook dan Mark Zuckerberg
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved