Tekanan Jual Asing Masih Besar, IHSG Bakal Bergerak ke 6.800-6.885

Kamis, 13 Juni 2024 - 07:33 WIB
loading...
Tekanan Jual Asing Masih...
IHSG hari ini diprediksi dalam kecenderungan melemah pada sepanjang perdagangan dengan pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.800 - 6.885. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diprediksi dalam kecenderungan melemah pada sepanjang perdagangan dengan pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.800 - 6.885.



Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pada perdagangan sebelumnya, pelemahan IHSG masih berlanjut, tekanan jual asing masih besar. Apakah masih ada harapan untuk IHSG?

"Sebenarnya, harapan selalu ada, namun secara historikal dalam instrumen investasi apapun, uptrend selalu cepat, sedangkan downtrend selalu lambat. Itu yang terjadi pada IHSG," tulis William dalam analisisnya, Kamis (13/6/2024).



Jika diperhatikan secara teknikal, ternyata IHSG juga sudah membentuk pola head & shoulders yang merupakan pola bearish. Pola ini terbentuk sejak awal tahun 2024 dan terkonfirmasi sejak IHSG menurun di bawah 6887.

"Jadi, ada benarnya jika dikatakan bahwa BREN yang masuk FCA menekan IHSG, saham-saham big caps juga turut menekan IHSG karena net sell asing, namun secara teknikal juga sudah ada indikasinya," katanya.

Artinya, lanjut William, saat ini IHSG sudah memasuki downtrend, dan Anda hanya perlu menunggu fase jenuh jual untuk membeli kembali saham-saham yang melemah tersebut. Salah satu kondisi yang diperlukan adalah terbentuknya konsolidasi setelah pelemahan.

Secara analisis teknikal, jika diperhatikan dari awal tahun 2024, dengan menurun di bawah 6.887, maka IHSG terlihat mengkonfirmasi pola head & shoulders.

"Mengacu pada pola ini, IHSG memiliki peluang untuk worst scenario melemah hingga 6.706, namun kita mengetahui bahwa sejauh ini pelemahan IHSG lebih didominasi oleh bobot saham-saham tertentu, jadi kemungkinan worst scenario tersebut kecil untuk terjadi," jelas William.

Sedangkan untuk sentimen dari eksternal, ada kabar baik dimana inflasi Amerika menurun. Penurunan ini terbilang kecil namun memberikan harapan untuk rate cut. Hasil yang bisa terlihat dari sentimen ini adalah penguatan nilai tukar rupiah.

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -5.59 poin (-0.08 persen) menuju 6850,09 pada perdagangan hari Rabu 12 Juni 2024.Sebanyak 141 saham menguat, 418 saham menurun, dan 224 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 10.4T (all market).

Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal

CLEO, sell on strength, support 1190, resistance 1410.
Terbentuk dead cross MA5 dan MA20 menjadi indikasi melemah.

TOTL, buy, support 492, resistance 520.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.

GOTO, wait and see, support 50, resistance 56.
Potensi menuju harga 50 dengan distribusi.

CRAB, buy, support 306, resistance 320.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2213 seconds (0.1#10.140)