Sanksi Terhadap Rusia Diperluas, AS Targetkan 300 Individu dan Entitas

Kamis, 13 Juni 2024 - 12:48 WIB
loading...
Sanksi Terhadap Rusia...
Amerika Serikat atau AS memperluas sanksi terhadap Rusia, dimana ada 300 individu dan entitas tambahan di Rusia mau tempat lain yang menjadi target. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Amerika Serikat atau AS memperluas sanksi terhadap Rusia , dimana ada 300 individu dan entitas tambahan di Rusia mau tempat lain yang menjadi target. Hal itu setelah Departemen Luar Negeri dan Keuangan AS menuding, ratusan perusahaan dan individu tersebut memiliki hubungan dengan ekonomi perang Moskow.



Departemen Keuangan menerangkan, langkah-langkah terbaru menargetkan individu dan perusahaan yang dicurigai memungkinkan Moskow untuk menghindari sanksi Barat .

"Tindakan hari ini menyerang jalan mereka yang tersisa untuk bahan-bahan dan peralatan internasional, termasuk ketergantungan mereka pada pasokan penting dari negara ketiga," kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

Langkah-langkah baru AS tersebut menargetkan perusahaan di negara-negara seperti China dalam upaya untuk 'mencegah' perdagangan dengan Moskow.

Kebijakan terbaru dari AS ini dilansir RT, menargetkan lebih dari USD100 juta dalam perdagangan antara Rusia dan mitra asingnya. Perusahaan dan individu di China, Kyrgyzstan, dan Turki masuk dalam daftar sanksi, ketika AS juga terus mengejar target di Asia Timur dan Tengah, Afrika, Timur Tengah, dan Karibia, seperti diklaim Departemen Keuangan.

"Kami meningkatkan risiko bagi lembaga keuangan yang berurusan dengan ekonomi perang Rusia dan menghilangkan jalur untuk penghindaran, dan mengurangi kemampuan Rusia dalam mendapatkan keuntungan dari akses ke teknologi, peralatan, perangkat lunak, dan layanan TI asing."

Kedua departemen telah mengeluarkan interpretasi baru dari perintah eksekutif yang ada dengan melarang warga AS menyediakan "konsultasi TI dan layanan desain," serta "layanan dukungan TI dan layanan berbasis cloud untuk perangkat lunak manajemen perusahaan dan desain dan perangkat lunak manufaktur" kepada siapa pun di Rusia.

Departemen Keuangan juga telah mendefinisikan ulang pangkalan industri militer Rusia untuk memasukkan semua orang yang dikenai sanksi berdasarkan Perintah Eksekutif 14024 -termasuk Sberbank dan VTB- yang berarti bahwa lembaga keuangan negara ketiga "berisiko dikenai sanksi karena melakukan atau memfasilitasi transaksi signifikan, atau memberikan layanan apa pun" kepada mereka (Rusia).

Washington telah memberikan sanksi kepada lebih dari 4.000 individu dan perusahaan Rusia sejak Februari 2022. Langkah terbaru AS datang sebelum KTT G7 di Italia, di mana Washington berharap untuk mengumumkan kemajuan dalam penyitaan aset Rusia yang dibekukan. Namun, AS dan sekutu Uni Eropanya dilaporkan belum mencapai suara bulat.

Di sisi lain Moskow memberikan respons, "tidak akan membiarkan tindakan agresif AS," seperti diungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam menanggapi pengumuman Washington.

Sementara itu, Bursa Efek Moskow telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan melakukan perdagangan dalam dolar AS dan euro mulai Kamis karena sanksi baru AS.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
4 Tokoh Rusia Bebas...
4 Tokoh Rusia Bebas dari Sanksi Uni Eropa, Ada Pengusaha hingga Menteri
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Harta Karun Tanah Jarang...
Harta Karun Tanah Jarang Rusia Berkali Lipat dari Ukraina, Kini Disodorkan ke AS
Rekomendasi
Tragis, Petinju Kelas...
Tragis, Petinju Kelas Berat Ringan Meninggal setelah Kolaps di Atas Ring
Ucapkan Selamat Idulfitri,...
Ucapkan Selamat Idulfitri, HT: Mari Saling Memaafkan, Pererat Silaturahmi, dan Tumbuhkan Semangat Baru
Kepala Bakamla Laksdya...
Kepala Bakamla Laksdya Irvansyah Berpotensi Jadi Wakil Panglima TNI
Berita Terkini
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
1 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
3 jam yang lalu
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
3 jam yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
5 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
6 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
7 jam yang lalu
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved