Uni Eropa Disarankan Melawan China, Perang Dagang Berikutnya?

Rabu, 19 Juni 2024 - 19:06 WIB
loading...
Uni Eropa Disarankan...
Uni Eropa (UE) disarankan untuk menantang Amerika Serikat (AS) dan China secara strategi, seperti disampaikan Ketua antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Uni Eropa (UE) disarankan untuk menantang Amerika Serikat (AS) dan China secara strategi, dimana menurut Ketua antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager bahwa, keduanya tidak cocok secara ekonomi.



Margrethe Vestager mengatakan kepada CNBC, bahwa Uni Eropa telah menjadi "jauh lebih baik" dalam mempertahankan diri terhadap praktik perdagangan yang tidak adil. Ia juga menegaskan, bakal terus mencari cara untuk bersaing secara adil dengan mitra ekonominya.

"Intinya adalah untuk menyadari bahwa kita tidak akan pernah bisa mengeluarkan uang lebih banyak dari China atau AS," kata Vestager.

Namun Ia mengungkapkan, "Kita bisa membelanjakan secara strategis."



Lebih lanjut Ia mengutip dana sebesar 100 miliar euro yang bakal dibelanjakan UE untuk 10 sektor teknologi mutakhir, termasuk di dalamnya hidrogen, baterai listrik, mikroelektronika, cloud dan kesehatan. Semua itu masuk di antara investasi strategis Uni Eropa yang katanya memiliki "kepentingan bersama Eropa."

"Saya pikir, itu adalah cara strategis untuk menggunakan uang dari pembayar pajak, berkerumun di modal swasta, untuk mendapatkan apa yang tidak akan diberikan pasar," ungkap Vestager berpendapat.

Kepala antimonopoli Uni Eropa mengatakan blok itu tidak "meniru" mitra dagangnya dengan menerapkan langkah-langkah tersebut.

Pernyataan itu muncul ketika AS telah banyak berinvestasi dalam teknologi, energi bersih, manufaktur, dan infrastruktur melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi 2022 senilai USD430 miliar. Sementara itu China, terus mengucurkan uang ke industri teknologi dan sektor hijaunya.

Ketika ditanya apakah tingkat investasi seperti itu akan memungkinkan Eropa bersaing dalam perlombaan teknologi yang berkembang, Vestager mengatakan: "Jangan terganggu oleh apa yang mereka lakukan di AS dan China. Mari kita tetap berpegang pada senjata kita dan memastikan bahwa itu benar-benar berfungsi."

Pekan lalu, Uni Eropa mengumumkan tarif terbaru hingga 38% pada pembuat kendaraan listrik China, yang ditanggapi Beijing dengan meluncurkan penyelidikan anti-dumping yang ditujukan untuk produk daging babi tertentu dari blok UE.

Beijing sebelumnya memperingatkan, bahwa mereka akan menargetkan sektor penerbangan dan pertanian Uni Eropa sebagai tanggapan atas tarif tinggi tersebut.

Langkah Brussels mengikuti AS yang telah melipatgandakan tarif pada mobil listrik China menjadi lebih dari 100% awal bulan ini, dimana diyakini bakal mempengaruhi barang-barang impor China senilai USD18 miliar .

Sementara itu China memperingatkan bahwa langkah-langkah tersebut melanggar prinsip-prinsip persaingan yang adil dan membahayakan stabilitas perdagangan global. Pejabat China telah berulang kali mengecam kebijakan perdagangan dan teknologi AS sebagai "intimidasi ekonomi."
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)