Wakil Indonesia Terbanyak Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fortune meluncurkan peringkat 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara atau disebut Fortune Southeast Asia 500 untuk tahun 2024. Pemeringkatan ini berdasarkan pendapatan untuk tahun fiskal 2023.
Chief of Operations Fortune Asia, Khoon-Fong Ang mengatakan, fokus Fortune pada kawasan ini muncul karena Asia Tenggara semakin penting dalam ekonomi global karena pergeseran rantai pasokan dan perkembangan pesat ekonomi kawasan tersebut.
Khoon-Fong Ang menyampaikan, pihaknya sangat gembira memperkenalkan Southeast Asia 500 kepada para pembaca internasional seiring dengan sejarah 70 tahun penerbitan Fortune 500.
"Dengan daftar baru ini, kami menyoroti kisah pertumbuhan mengesankan di Asia Tenggara dan perusahaan-perusahaan terbesar di Asia Tenggara. Mendorong keberagaman kawasan dan perekonomiannya,” kata Khoon-Fong Ang, Selasa (18/6).
Ranking perdana ini, lanjut dia, mencakup perusahaan dari tujuh negara Asia Tenggara: Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.
"Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan. Disusul Thailand dengan 107 perusahaan. Malaysia, dengan 89 perusahaan dalam daftar tersebut, mengungguli Singapura dengan 84 perusahaan," ujarnya.
Vietnam adalah rumah bagi 70 perusahaan dalam daftar tersebut, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja dengan dua perusahaan.
Dalam hal pendapatan, perusahaan perdagangan komoditas yang berbasis di Singapura, Trafigura, berada di No. 1 dalam daftar dan mendominasi peringkat dengan penjualan sebesar USD244 miliar.
Pemimpin Redaksi Asia, Clay Chandler mengatakan, Fortune Southeast Asia 500 (500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Fortune) mencerminkan kawasan yang dinamis dan cepat berubah.
"Kawasan yang ekonomi intinya tumbuh jauh lebih cepat daripada Eropa atau Amerika Serikat. Ini sebagian karena Asia Tenggara mengambil peran yang jauh lebih penting dalam ekonomi global, tidak terkecuali karena sejumlah perusahaan multinasional Global 500 telah mengalihkan lebih banyak rantai pasokan mereka ke negara-negara Asia Tenggara,” katanya.
Dalam pengantarnya untuk daftar baru yang diterbitkan di Fortune.com dan dalam edisi Juni/Juli Fortune Asia, Chandler menegaskan, tambahnya, Fortune Southeast Asia 500 akan melacak naik dan turunnya industri di kawasan ini.
"Baik itu bisnis komoditas, transportasi, keuangan, ritel, teknologi, atau jasa, dll — sebagaimana yang dicatatnya di kawasan yang cepat berubah ini di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.
Chief of Operations Fortune Asia, Khoon-Fong Ang mengatakan, fokus Fortune pada kawasan ini muncul karena Asia Tenggara semakin penting dalam ekonomi global karena pergeseran rantai pasokan dan perkembangan pesat ekonomi kawasan tersebut.
Khoon-Fong Ang menyampaikan, pihaknya sangat gembira memperkenalkan Southeast Asia 500 kepada para pembaca internasional seiring dengan sejarah 70 tahun penerbitan Fortune 500.
"Dengan daftar baru ini, kami menyoroti kisah pertumbuhan mengesankan di Asia Tenggara dan perusahaan-perusahaan terbesar di Asia Tenggara. Mendorong keberagaman kawasan dan perekonomiannya,” kata Khoon-Fong Ang, Selasa (18/6).
Ranking perdana ini, lanjut dia, mencakup perusahaan dari tujuh negara Asia Tenggara: Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.
"Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan. Disusul Thailand dengan 107 perusahaan. Malaysia, dengan 89 perusahaan dalam daftar tersebut, mengungguli Singapura dengan 84 perusahaan," ujarnya.
Vietnam adalah rumah bagi 70 perusahaan dalam daftar tersebut, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja dengan dua perusahaan.
Dalam hal pendapatan, perusahaan perdagangan komoditas yang berbasis di Singapura, Trafigura, berada di No. 1 dalam daftar dan mendominasi peringkat dengan penjualan sebesar USD244 miliar.
Pemimpin Redaksi Asia, Clay Chandler mengatakan, Fortune Southeast Asia 500 (500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Fortune) mencerminkan kawasan yang dinamis dan cepat berubah.
"Kawasan yang ekonomi intinya tumbuh jauh lebih cepat daripada Eropa atau Amerika Serikat. Ini sebagian karena Asia Tenggara mengambil peran yang jauh lebih penting dalam ekonomi global, tidak terkecuali karena sejumlah perusahaan multinasional Global 500 telah mengalihkan lebih banyak rantai pasokan mereka ke negara-negara Asia Tenggara,” katanya.
Dalam pengantarnya untuk daftar baru yang diterbitkan di Fortune.com dan dalam edisi Juni/Juli Fortune Asia, Chandler menegaskan, tambahnya, Fortune Southeast Asia 500 akan melacak naik dan turunnya industri di kawasan ini.
"Baik itu bisnis komoditas, transportasi, keuangan, ritel, teknologi, atau jasa, dll — sebagaimana yang dicatatnya di kawasan yang cepat berubah ini di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.
(akr)