10 Brand Klasik Amerika yang Dicaplok Asing, Daftarnya Tak Terduga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak perusahaan global telah membeli perusahaan Amerika untuk melengkapi portofolio mereka. Hal ini berarti bahwa brand yang mungkin Anda anggap sebagai all-American sebenarnya dimiliki oleh perusahaan di luar negeri.
Berikut adalah 10 brand Amerika klasik yang mengejutkan, ternyata sudah dibeli oleh perusahaan internasional.
Tiffany & Co. diakuisisi oleh group pemegang brand barang-barang mewah asal Prancis LVMH pada tahun 2021. Toko perhiasan Tiffany pertama kali dibuka di New York City pada tahun 1837, dan sejak itu menjadi merek Amerika yang ikonik.
Dengan kotak Tiffany Blue yang menjadi ciri khasnya, brand ini sudah menjadi bagian dalam budaya pop Amerika. Mulai dari kontribusinya dalam Great Seal of the United States, trofi Vince Lombardi Super Bowl, dan kampanye dengan Beyonce dan Jay-Z. Dan tentu saja, siapa yang bisa melupakan peran utama Audrey Hepburn sebagai Holly Golightly di "Breakfast at Tiffany's"?
Namun terlepas dari dampaknya terhadap kehidupan dan budaya Amerika, perusahaan mulai kehilangan pendapatan pada tahun 2015. Fast Company melaporkan, yang pada akhirnya mengarah ke akuisisi oleh LVMH, atau Moët Hennessy Louis Vuitton SE, sebesar USD15.8 miliar pada tahun 2021.
Kantor pusat Tiffany & Co., masih tetap berada di New York City dan di bawah kepemimpinan Alexandre Arnault, perusahaan sekali lagi mulai berkembang di dunia produk-produk mewah — perusahaan bahkan membuka kembali toko andalannya pada April 2023.
Konglomerat Jerman JAB Holding Company, kini merupakan pemilik dari Panera Bread. Restoran cepat saji yang populer ini didirikan oleh Ronald M. Shaich dan Louis Kane pada tahun 1987 dengan nama St. Louis Bread Company.
Brand ini menjadi terkenal karena fokus mereka pada bahan-bahan segar dan pada tahun 2017, JAB Holding Company membeli Panera Bread seharga USD7,5 miliar. JAB kemudian mengelompokkan Panera dengan Caribou Coffee dan Einstein Bros.
Panera Bread sejak akhir 2023 berada di bawah pengawasan karena minuman 'Charged', setelah beberapa pelanggan menuduh perusahaan gagal menunjukkan dengan benar kadar kafein minuman yang tinggi.
Minuman tersebut mendapatkan tiga tuntutan hukum terpisah. Seorang juru bicara Panera sebelumnya mengatakan, bahwa perusahaan memperhatikan keamanan produknya, meski mereka menambahkan label peringatan tambahan pada Oktober 2023.
Pada Mei 2024, dilaporkan bahwa Panera akan menghentikan produksi minuman Charged, lalu menggantinya dengan item baru. Panera mengatakan kepada Bloomberg bahwa perubahan itu adalah bagian dari "transformasi menu."
Desainer Amerika, Marc Jacobs menjual saham mayoritas brand yang sama dengan namanya ke LVMH pada tahun 1997. Dari pengaruh grunge tahun 90-an hingga The Tote Bag, Marc Jacobs telah ambil bagian dalam kancah mode Amerika selama beberapa dekade.
Dia pernah menjadi desainer termuda yang memenangkan Council of Fashion Designers of America (CFDA) Perry Ellis Award untuk New Fashion Talent pada tahun 1987. Setelah Jacobs dan mitra bisnisnya, Robert Duffy bergabung dengan Louis Vuitton pada tahun 1997, ia menjual saham mayoritasnya ke LVMH.
LVMH terus memiliki brand Marc Jacobs, serta rumah mode mewah lainnya seperti Christian Dior, Givenchy, Celine, Fendi, dan Loewe. Pada bulan Januari, perusahaan melaporkan brand-nya telah memecahkan rekor pendapatan pada tahun 2023, menghasilkan 86.2 miliar euro, atau sekitar USD90 miliar.
Kini 7-Eleven dimiliki oleh Seven & i Holdings, sebuah perusahaan Jepang. Awalnya, 7-Eleven didirikan di Texas pada tahun 1927 dan tumbuh secara eksponensial menjadi salah satu peritel terbesar dan paling dikenal di dunia.
Secara mengejutkan adalah, toko ini menjadi lebih populer secara internasional, khususnya di Jepang. Pada tahun 2005, 7-Eleven, Inc. dibeli oleh SEJ Asset Management & Investment Company, yang dimiliki oleh Seven & i Holdings Co., Ltd., yang berbasis di Tokyo.
Seven-Eleven Japan melaporkan bahwa per 30 April 2024, ada lebih dari 21.500 toko 7-Eleven di Jepang. Sementara itu, Scrape It melaporkan bahwa per Maret 2024, ada 9.207 toko di AS.
Perusahaan Inggris Unilever merupakan pemilik brand Vaseline. Pada tahun 1870, Robert Augustus Chesebrough menciptakan Vaseline Petroleum Jelly di Brooklyn, New York. Produk ini sukses besar dan "pada tahun 1875, orang Amerika membeli Vaseline Petroleum sebanyak satu botol per menit," kata Vaseline di situs webnya.
Perusahaan ini terus berkembang lewat beragam jenis produknya seperti lotion, lip balm, krim tangan, dan body oils. Pada tahun 1987, produsen Vaseline, Chesebrough-Pond's Inc., diakuisisi oleh Unilever cabang AS, yang juga merupakan perusahaan Inggris, seharga USD3,1 miliar, seperti dilaporkan The New York Times.
Sekarang Unilever menjadi bagian dari "Beauty & Wellbeing" Unilever yang juga mencakup TRESemmé, Simple, dan Shea Moisture, di antara merek lainnya.
Ben & Jerry's dikenal karena awal yang sederhana di Vermont, tetapi raksasa es krim itu untuk saat ini juga dimiliki oleh Unilever. Ben Cohen dan Jerry Greenfield memulai bisnis es krim di Burlington, Vermont pada tahun 1978.
Mereka dikenal tidak hanya karena rasa es krim yang lezat dan tak terhitung jumlahnya, tetapi juga karena aktivisme progresifnya. Ketika perusahaan itu dijual ke Unilever seharga USD326 juta pada tahun 2000, Cohen dan Greenfield mempertahankan hak mereka agar perusahaan "memiliki dewan independen untuk memandu misi sosialnya," dilansir BBC.
Ben & Jerry's juga sangat vokal terkait dukungannya untuk keadilan rasial, hak LGBTQ+, keadilan iklim, dan hak-hak pengungsi, dan masih banyak lagi lainnya. Baru-baru ini, dewannya menyerukan gencatan senjata di Gaza, ungkap BBC melaporkan.
Pada Maret 2024, Unilever mengumumkan rencananya untuk memisahkan merek es krimnya - termasuk Ben & Jerry's, serta Klondike Bars, Breyer's, Magnum, dan Talenti - menjadi bisnis yang berdiri sendiri sebagai bagian dari restrukturisasi. Rencana tersebut menurut perusahaan akan memungkinkan mereka untuk fokus pada merek lain, ditargetkan akan selesai pada akhir 2025.
Ralph Lauren Fragrance, yang merupakan subdivisi dari Ralph Lauren, dimiliki oleh L'Oréal Group. Nama Ralph Lauren identik dengan bendera Amerika, pemain polo, dan preppy Ivy Leaguers.
Sementara itu Ralph Lauren secara keseluruhan masih merupakan perusahaan milik Amerika, namun subdivisi Ralph Lauren Fragrance diakuisisi oleh L'Oréal Group, yang berkantor pusat di Clichy, Prancis.
Ralph Lauren Fragrance termasuk dalam Divisi Luxe grup, yang mencakup merek-merek seperti Viktor & Rolf, Yves Saint Laurent, Valentino, dan Giorgio Armani Beauty.
Stouffer's, yang terkenal dengan hidangan bekunya, dimiliki oleh perusahaan Swiss, yakni Nestle. Kini Nestle yang juga memiliki susu cokelat Nesquik dan keripik cokelat Toll House juga menguasai Stouffer's.Meskipun perusahaan ini didirikan pada tahun 1924 sebagai restoran bernama Stouffer's Lunch, makanan beku pada akhirnya akan menjadi produk khasnya.
Nestlé – perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia selama lebih dari satu dekade, seperti dilansir Forbes – membeli Stouffer's pada tahun 1973. Dengan makanan lezat seperti lasagna dan paprika isi, Stouffer tetap menjadi makanan pokok dalam freezer di seluruh AS.
CeraVe didirikan oleh dokter kulit Amerika pada tahun 2005, tetapi sekarang kepemilikannya jatuh kepada L'Oréal. Pada tahun 2017, Women's Wear Daily melaporkan bahwa L'Oréal mengakuisisi brand perawatan kulit CeraVe, AcneFree, dan Ambi seharga USD1,3 miliar.
Brand perawatan kulit populer -yang muncul dalam iklan Super Bowl 2024 yang menampilkan Michael Cera- sekarang tinggal di divisi Kecantikan Dermatologis L'Oréal bersama Vichy Laboratories, La Roche Posay, SkinCeuticals, dan Skin Better Science.
Masih sebagai perusahaan publik, tetapi JAB Holding masih memegang 44,77% saham Krispy Kreme. Brand yang satu ini dikenal dengan produk donat mengkilap dan kolaborasi yang mengesankan dengan Hailey Bieber.
Vernon Rudolph mendirikan brand Krispy Kreme pada tahun 1937 di Winston-Salem, North Carolina. Meskipun kantor pusatnya tetap berada di negara bagian tersebut, konglomerat Jerman JAB Holding menjadikan perusahaan itu milik pribadi dari 2016 hingga 2021.
Kemudian Krispy Kreme menjadi perusahaan publik lagi, tetapi JAB masih memiliki hampir setengah saham perusahaan, jadi meskipun secara teknis tidak dimiliki secara internasional, ada divisi yang patut diakui.
Berikut adalah 10 brand Amerika klasik yang mengejutkan, ternyata sudah dibeli oleh perusahaan internasional.
Daftar 10 Brand Amerika Serikat yang Dibeli Asing
1. Tiffany & Co.
Tiffany & Co. diakuisisi oleh group pemegang brand barang-barang mewah asal Prancis LVMH pada tahun 2021. Toko perhiasan Tiffany pertama kali dibuka di New York City pada tahun 1837, dan sejak itu menjadi merek Amerika yang ikonik.
Dengan kotak Tiffany Blue yang menjadi ciri khasnya, brand ini sudah menjadi bagian dalam budaya pop Amerika. Mulai dari kontribusinya dalam Great Seal of the United States, trofi Vince Lombardi Super Bowl, dan kampanye dengan Beyonce dan Jay-Z. Dan tentu saja, siapa yang bisa melupakan peran utama Audrey Hepburn sebagai Holly Golightly di "Breakfast at Tiffany's"?
Namun terlepas dari dampaknya terhadap kehidupan dan budaya Amerika, perusahaan mulai kehilangan pendapatan pada tahun 2015. Fast Company melaporkan, yang pada akhirnya mengarah ke akuisisi oleh LVMH, atau Moët Hennessy Louis Vuitton SE, sebesar USD15.8 miliar pada tahun 2021.
Kantor pusat Tiffany & Co., masih tetap berada di New York City dan di bawah kepemimpinan Alexandre Arnault, perusahaan sekali lagi mulai berkembang di dunia produk-produk mewah — perusahaan bahkan membuka kembali toko andalannya pada April 2023.
2. Panera Bread
Konglomerat Jerman JAB Holding Company, kini merupakan pemilik dari Panera Bread. Restoran cepat saji yang populer ini didirikan oleh Ronald M. Shaich dan Louis Kane pada tahun 1987 dengan nama St. Louis Bread Company.
Brand ini menjadi terkenal karena fokus mereka pada bahan-bahan segar dan pada tahun 2017, JAB Holding Company membeli Panera Bread seharga USD7,5 miliar. JAB kemudian mengelompokkan Panera dengan Caribou Coffee dan Einstein Bros.
Panera Bread sejak akhir 2023 berada di bawah pengawasan karena minuman 'Charged', setelah beberapa pelanggan menuduh perusahaan gagal menunjukkan dengan benar kadar kafein minuman yang tinggi.
Minuman tersebut mendapatkan tiga tuntutan hukum terpisah. Seorang juru bicara Panera sebelumnya mengatakan, bahwa perusahaan memperhatikan keamanan produknya, meski mereka menambahkan label peringatan tambahan pada Oktober 2023.
Pada Mei 2024, dilaporkan bahwa Panera akan menghentikan produksi minuman Charged, lalu menggantinya dengan item baru. Panera mengatakan kepada Bloomberg bahwa perubahan itu adalah bagian dari "transformasi menu."
3. Marc Jacobs
Desainer Amerika, Marc Jacobs menjual saham mayoritas brand yang sama dengan namanya ke LVMH pada tahun 1997. Dari pengaruh grunge tahun 90-an hingga The Tote Bag, Marc Jacobs telah ambil bagian dalam kancah mode Amerika selama beberapa dekade.
Dia pernah menjadi desainer termuda yang memenangkan Council of Fashion Designers of America (CFDA) Perry Ellis Award untuk New Fashion Talent pada tahun 1987. Setelah Jacobs dan mitra bisnisnya, Robert Duffy bergabung dengan Louis Vuitton pada tahun 1997, ia menjual saham mayoritasnya ke LVMH.
LVMH terus memiliki brand Marc Jacobs, serta rumah mode mewah lainnya seperti Christian Dior, Givenchy, Celine, Fendi, dan Loewe. Pada bulan Januari, perusahaan melaporkan brand-nya telah memecahkan rekor pendapatan pada tahun 2023, menghasilkan 86.2 miliar euro, atau sekitar USD90 miliar.
4. 7-Eleven
Kini 7-Eleven dimiliki oleh Seven & i Holdings, sebuah perusahaan Jepang. Awalnya, 7-Eleven didirikan di Texas pada tahun 1927 dan tumbuh secara eksponensial menjadi salah satu peritel terbesar dan paling dikenal di dunia.
Secara mengejutkan adalah, toko ini menjadi lebih populer secara internasional, khususnya di Jepang. Pada tahun 2005, 7-Eleven, Inc. dibeli oleh SEJ Asset Management & Investment Company, yang dimiliki oleh Seven & i Holdings Co., Ltd., yang berbasis di Tokyo.
Seven-Eleven Japan melaporkan bahwa per 30 April 2024, ada lebih dari 21.500 toko 7-Eleven di Jepang. Sementara itu, Scrape It melaporkan bahwa per Maret 2024, ada 9.207 toko di AS.
5. Vaseline
Perusahaan Inggris Unilever merupakan pemilik brand Vaseline. Pada tahun 1870, Robert Augustus Chesebrough menciptakan Vaseline Petroleum Jelly di Brooklyn, New York. Produk ini sukses besar dan "pada tahun 1875, orang Amerika membeli Vaseline Petroleum sebanyak satu botol per menit," kata Vaseline di situs webnya.
Perusahaan ini terus berkembang lewat beragam jenis produknya seperti lotion, lip balm, krim tangan, dan body oils. Pada tahun 1987, produsen Vaseline, Chesebrough-Pond's Inc., diakuisisi oleh Unilever cabang AS, yang juga merupakan perusahaan Inggris, seharga USD3,1 miliar, seperti dilaporkan The New York Times.
Sekarang Unilever menjadi bagian dari "Beauty & Wellbeing" Unilever yang juga mencakup TRESemmé, Simple, dan Shea Moisture, di antara merek lainnya.
6. Ben & Jerry's
Ben & Jerry's dikenal karena awal yang sederhana di Vermont, tetapi raksasa es krim itu untuk saat ini juga dimiliki oleh Unilever. Ben Cohen dan Jerry Greenfield memulai bisnis es krim di Burlington, Vermont pada tahun 1978.
Mereka dikenal tidak hanya karena rasa es krim yang lezat dan tak terhitung jumlahnya, tetapi juga karena aktivisme progresifnya. Ketika perusahaan itu dijual ke Unilever seharga USD326 juta pada tahun 2000, Cohen dan Greenfield mempertahankan hak mereka agar perusahaan "memiliki dewan independen untuk memandu misi sosialnya," dilansir BBC.
Ben & Jerry's juga sangat vokal terkait dukungannya untuk keadilan rasial, hak LGBTQ+, keadilan iklim, dan hak-hak pengungsi, dan masih banyak lagi lainnya. Baru-baru ini, dewannya menyerukan gencatan senjata di Gaza, ungkap BBC melaporkan.
Pada Maret 2024, Unilever mengumumkan rencananya untuk memisahkan merek es krimnya - termasuk Ben & Jerry's, serta Klondike Bars, Breyer's, Magnum, dan Talenti - menjadi bisnis yang berdiri sendiri sebagai bagian dari restrukturisasi. Rencana tersebut menurut perusahaan akan memungkinkan mereka untuk fokus pada merek lain, ditargetkan akan selesai pada akhir 2025.
7. Ralph Lauren
Ralph Lauren Fragrance, yang merupakan subdivisi dari Ralph Lauren, dimiliki oleh L'Oréal Group. Nama Ralph Lauren identik dengan bendera Amerika, pemain polo, dan preppy Ivy Leaguers.
Sementara itu Ralph Lauren secara keseluruhan masih merupakan perusahaan milik Amerika, namun subdivisi Ralph Lauren Fragrance diakuisisi oleh L'Oréal Group, yang berkantor pusat di Clichy, Prancis.
Ralph Lauren Fragrance termasuk dalam Divisi Luxe grup, yang mencakup merek-merek seperti Viktor & Rolf, Yves Saint Laurent, Valentino, dan Giorgio Armani Beauty.
8. Stouffer's
Stouffer's, yang terkenal dengan hidangan bekunya, dimiliki oleh perusahaan Swiss, yakni Nestle. Kini Nestle yang juga memiliki susu cokelat Nesquik dan keripik cokelat Toll House juga menguasai Stouffer's.Meskipun perusahaan ini didirikan pada tahun 1924 sebagai restoran bernama Stouffer's Lunch, makanan beku pada akhirnya akan menjadi produk khasnya.
Nestlé – perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia selama lebih dari satu dekade, seperti dilansir Forbes – membeli Stouffer's pada tahun 1973. Dengan makanan lezat seperti lasagna dan paprika isi, Stouffer tetap menjadi makanan pokok dalam freezer di seluruh AS.
9. CeraVe
CeraVe didirikan oleh dokter kulit Amerika pada tahun 2005, tetapi sekarang kepemilikannya jatuh kepada L'Oréal. Pada tahun 2017, Women's Wear Daily melaporkan bahwa L'Oréal mengakuisisi brand perawatan kulit CeraVe, AcneFree, dan Ambi seharga USD1,3 miliar.
Brand perawatan kulit populer -yang muncul dalam iklan Super Bowl 2024 yang menampilkan Michael Cera- sekarang tinggal di divisi Kecantikan Dermatologis L'Oréal bersama Vichy Laboratories, La Roche Posay, SkinCeuticals, dan Skin Better Science.
10. Krispy Kreme
Masih sebagai perusahaan publik, tetapi JAB Holding masih memegang 44,77% saham Krispy Kreme. Brand yang satu ini dikenal dengan produk donat mengkilap dan kolaborasi yang mengesankan dengan Hailey Bieber.
Vernon Rudolph mendirikan brand Krispy Kreme pada tahun 1937 di Winston-Salem, North Carolina. Meskipun kantor pusatnya tetap berada di negara bagian tersebut, konglomerat Jerman JAB Holding menjadikan perusahaan itu milik pribadi dari 2016 hingga 2021.
Kemudian Krispy Kreme menjadi perusahaan publik lagi, tetapi JAB masih memiliki hampir setengah saham perusahaan, jadi meskipun secara teknis tidak dimiliki secara internasional, ada divisi yang patut diakui.
(akr)