Kejar Swasembada Daging Sapi, Mentan Panen Pedet di Lombok Tengah

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 23:00 WIB
loading...
Kejar Swasembada Daging...
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Panen Pedet di Lombok Tengah. Foto/Humas Kementerian Pertanian
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah Moh. Suhaili Fadhil Thohir melakukan panen 1.000 pedet (anak sapi) hasil inseminasi buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (22/8/2020). Panen pedet ini merupakan upaya menggairahkan peternak dan para stakeholder untuk terus bersinergi membangun peternakan yang maju, mandiri dan modern sehingga swasembada daging terwujud.

Mentan menegaskan pihaknya bertekad mewujudkan memajukan peternakan Indonesia khususnya swasembada daging sehingga secara bertahap dapat dipenuhi sendiri dan tidak lagi didatangkan dari negara lain. NTB merupakan salah satu lokomotif budidaya sapi Indonesia, sehingga peternakan di NTB harus bergerak lebih kuat guna menopang menyediakan daging nasional secara mandiri.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi bahwa kita harus bisa cukupi kebutuhan pangan dari produksi sendiri. Kita masih impor 280 ribu ton atau 1,2 juta ekor sapi per tahun. Masak harus beli dari luar, kenapa kita tidak produksi sendiri? Oleh karena itu, Pak Gubernur mari kita kuatkan pertanian NTB. Kita siapkan program 1.000 desa sapi, 1 desanya 200 ekor sapi. Kita kembangkan sapi limosin dan brahman, tak terkecuali sapi lokal juga," demikian dikatakan Mentan pada panen pedet tersebut.

Panen pedet ini merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) dalam rangka percepatan swasembada daging sehingga Indonesia ke depan dapat mandiri daging sapi. Mentan menjelaskan panen pedet ini untuk memastikan potensi peternakan sapi di NTB sebagai kekuatan nasional sehingga peningkatan penyediaan daging melalui program Sikomandan berhasil diwujudkan.

"Untuk itu, sapi di NTB akan kita kembangkan lebih kuat ke depan. Kita punya konsepsi memajukan sapi di seluruh Indonesia, yakni program 1.000 desa sapi, salah satunya desa di NTB ini menjadi lokomotifnya," tuturnya.

"Bersama Pak Gubernur NTB, kebutuhan nasional terhadap daging sapi bisa dipasok dari NTB. Ini harus kita dorong serius karena sesuai dengan harapan Bapak Presiden agar ketersediaan pangan dilakukan secara mandiri," pinta Mentan.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengapresiasi program prioritas Menteri Pertanian yakni 1.000 desa sapi, di mana NTB khususnya Lombok Tengah menjadi salah satu lokomotifnya. Menurutnya, program ini sangat menopang Lombok Tengah yang telah disematkan sebagai Top Priority Destination karena dengan berkembangkan budidaya sapi dapat menambah keunikan destinasi.

"Karena Lombok Tengah dengan Mandalikanya sebagai Top Top Priority Destination, sudah pasti Bapak Presiden Jokowi sering hadir di Lombok Tengah ini. Tentunya nanti dapat sekalian melihat perkembangan budidaya sapi," ujarnya. ( Baca juga:Permintaan Rumah Subsidi Naik Gila-Gilaan, Pertanda Apa? )

"Program 1.000 desa sapi sangat tepat untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur di NTB. Seluruh desa yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa siap mengembangkan program ini," lanjut Zulkieflimansyah.

Perlu diketahui, hingga dengan 27 Juli 2020 secara nasional, program Sikomandan telah melakukan IB sebanyak 2.318.136 akseptor, bunting 1.359.094 ekor, dan kelahiran sebanyak 1.394.446 ekor. Dengan keberhasilan tersebut terjadi lompatan populasi sapi atau kerbau yang cukup signifikan selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 3,37 juta ekor, sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor.

Dalam panen pedet ini, Mentan memberikan bantuan sektor peternakan untuk Provinsi NTB sebesar Rp10,85 miliar dan khusus Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp1,79 miliar. Bantuan untuk Provinsi NTB tersebut berupa berupa bibit itik 10 ribu ekor, sapi potong 140 ekor, kambing 225 ekor, ayam lokal 4.000 ekor, optimalisasi reproduksi sebanyak 126.993 akseptor.

Selain itu menyerahkan juga fasilitas KUR BRI sebesar Rp178,48 miliar, polis asuransi ternak sapi kerbau Provinsi NTB sebanyak 1.669 ekor, dan klaim asuransi ternak sapi kerbau Rp1,67 miliar.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)