Masih Sabar, China Ajak UE Bicarakan Lagi Tarif Kendaraan Listrik

Jum'at, 05 Juli 2024 - 17:05 WIB
loading...
A A A
Sementara, Wang Yiwei, seorang profesor di Fakultas Hubungan Internasional Universitas Renmin mengatakan bahwa keputusan UE ini mencerminkan proteksionisme dan perjuangannya untuk mempertahankan daya saing di bidang ini.

Sementara itu, pejabat tinggi perdagangan UE Valdis Dombrovskis menepis kekhawatiran akan langkah pembalasan dan perang dagang dari Beijing terhadap bisnis Eropa. Dia mengatakan bahwa pembicaraan dengan China masih berlangsung. "Kami tidak melihat dasar untuk (China) melakukan pembalasan, karena apa yang kami lakukan memang sejalan dengan aturan WTO," kata Wakil Presiden Komisi Eropa Dombrovskis seperti dilansir The Guardian.



Di bagian lain, industri otomotif Eropa justru menentang pemberlakuan tarif sementara tersebut. Produsen mobil terbesar di Eropa, Volkswagen, menyampaikan kritiknya terhadap usulan tarif komisi terhadap kendaraan listrik buatan China, dengan alasan bahwa tarif tersebut tidak akan memperkuat industri mobil Eropa dalam jangka panjang.

Volkswagen, yang bergulat dengan penurunan pangsa pasar di China, sebelumnya telah memperingatkan akan adanya pembalasan dari Beijing. "Waktu pengambilan keputusan Komisi UE merugikan lemahnya permintaan saat ini di Jerman dan Eropa," kata perusahaan tersebut. Sementara, Stellantis, pemilik merek otomotif termasuk Citroen, Fiat dan Vauxhall, mengatakan pihaknya tidak akan mengambil sikap defensif dalam persaingan penjualan mobil listrik dan lebih memilih untuk berjuang untuk tetap kompetitif.

Global Times mengutip CEO BMW Oliver Zipse yang mengatakan bahwa pemberlakuan tarif tambahan akan mengarah pada jalan buntu dan tidak akan memperkuat produsen mobil Eropa. China juga menyuarakan pernyataan publik Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) yang menyatakan keprihatinannya dan menilai tarif ini merugikan konsumen dan perusahaan Eropa serta tidak mewakili kepentingan UE.

"Kami dengan tegas menyambut baik dialog bersama yang telah dilakukan antara Brussel dan Beijing. Sangat penting bahwa dialog ini juga dilakukan dengan serius. Para pengambil keputusan di pihak Eropa dan China memenuhi tanggung jawab mereka dan menciptakan kondisi persaingan yang adil untuk kedua belah pihak. seluruh pelaku ekonomi yang mendukung tujuan transformasi," kata VDA.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Raksasa Gas Rusia Gazprom...
Raksasa Gas Rusia Gazprom Berjuang Bangkit usai Menelan Kerugian Rp210,5 Triliun
Persatuan ASEAN-China...
Persatuan ASEAN-China Jadi Pertahanan Terbaik Asia dalam Hadapi Perang Dagang
Inggris dan UE Cari...
Inggris dan UE Cari Cara Gembosi Aset Beku Rusia, Nilainya Tembus Rp4.893 Triliun
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
Uni Eropa Dipaksa Mencabut...
Uni Eropa Dipaksa Mencabut Sanksi ke Beberapa Oligarki Rusia
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
Bergeser ke Ekonomi...
Bergeser ke Ekonomi Perang, Nilai Kontraktor Senjata Terbesar Jerman Melewati VW
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
Bisnis di Eropa Runtuh...
Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
Rekomendasi
Buka Puasa Bersama,...
Buka Puasa Bersama, Jokowi dan Surya Paloh Kompak Tanya RUU TNI ke Puan
Duel Spektakuler Anthony...
Duel Spektakuler Anthony Joshua vs Jake Paul Bakal Digelar Tahun Depan?
Meghan Markle Bakal...
Meghan Markle Bakal Tertawa Paling Akhir, Siapkan Podcast usai Acara Masaknya Penuh Kritik
Berita Terkini
AS Putus Ketergantungan...
AS Putus Ketergantungan Mineral Kritis dari China, Trump Pakai Kekuatan Darurat
1 jam yang lalu
Prudential Syariah Beri...
Prudential Syariah Beri Asuransi Gratis bagi 100 Pengemudi Ojol Perempuan
7 jam yang lalu
Serambi MyPertamina...
Serambi MyPertamina Siap Layani Pemudik Istirahat di Jalur Mudik
8 jam yang lalu
Bank Mandiri Taspen...
Bank Mandiri Taspen Libatkan 380.000 Nasabah dalam Program Tiga Pilar Mantap
8 jam yang lalu
16 Hari Setop Beroperasi...
16 Hari Setop Beroperasi Selama Mudik, Pengusaha Truk Bisa Rugi Triliunan
8 jam yang lalu
Presiden Direktur MNC...
Presiden Direktur MNC Life Risye Dillianti Didapuk Jadi Wakil Ketua Umum AFTECH
9 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan China Mampu...
5 Alasan China Mampu Akhiri Dominasi Kapal Induk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved