Kontribusi UMKM ke PDB 60%, Pemanfaatan Teknologi Masih Minim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan, bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) memberikan kontribusi 60% terhadap perekonomian nasional ( PDB ). Menurut Destry, meskipun tengah menghadapi gonjang-ganjing rupiah hingga memikirkan kapan suku bunga akan turun, BI tetap fokus ke UMKM agar pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Karena UMKM dengan teknologi yang masih minim aja, dia sudah memberikan kontribusi yang besar terhadap PDB kita, 60 persen. Kemudian juga unit usahanya 99 persen itu UMKM," kata Destry dalam Closing Ceremony FEKDI x KKI 2024, Minggu (4/8/2024).
Destry menambahkan, jadi bisa dibayangkan jika teknologi sudah diterapkan secara optimal ke para pelaku UMKM, maka bisnis mereka akan berkelanjutan dengan dorongan berbagai pihak.
"Pasti akan dahsyat sekali. Jadi tentunya kami berharap ini hanya bagian kecil dari proses sinergi kebersamaan keberlanjutan antara Bank Indonesia dengan pemerintah, dengan pelaku bisnis, dengan perbankan, dengan semua masyarakat untuk kita bergerak bersama-sama untuk membawa Indonesia yang lebih maju dan yang tentunya berkeadilan," jelas Destry.
Berdasarkan catatan Destry, acara FEKDI x KKI 2024 hingga Sabtu (3/8) sore tercatat telah dihadiri 17.261 pengunjung secara offline. Sementara omzet yang diterima oleh para UMKM selama 3 hari mencapai kurang lebih Rp100 miliar.
Jika dibandingkan tahun lalu, lanjut Destry, acara ini menghasilkan omzet untuk UMKM dalam 4 hari hanya Rp91 miliar. Artinya menurut dia masih ada potensi untuk Indonesia yang punya pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% ini.
"Kita punya pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, dengan inflasinya terkendali, sehingga daya beli masyarakatnya juga masih sangat terjaga, ya apalagi kalau kita membeli produk UMKM," ungkap Destry.
"Karena UMKM dengan teknologi yang masih minim aja, dia sudah memberikan kontribusi yang besar terhadap PDB kita, 60 persen. Kemudian juga unit usahanya 99 persen itu UMKM," kata Destry dalam Closing Ceremony FEKDI x KKI 2024, Minggu (4/8/2024).
Destry menambahkan, jadi bisa dibayangkan jika teknologi sudah diterapkan secara optimal ke para pelaku UMKM, maka bisnis mereka akan berkelanjutan dengan dorongan berbagai pihak.
"Pasti akan dahsyat sekali. Jadi tentunya kami berharap ini hanya bagian kecil dari proses sinergi kebersamaan keberlanjutan antara Bank Indonesia dengan pemerintah, dengan pelaku bisnis, dengan perbankan, dengan semua masyarakat untuk kita bergerak bersama-sama untuk membawa Indonesia yang lebih maju dan yang tentunya berkeadilan," jelas Destry.
Berdasarkan catatan Destry, acara FEKDI x KKI 2024 hingga Sabtu (3/8) sore tercatat telah dihadiri 17.261 pengunjung secara offline. Sementara omzet yang diterima oleh para UMKM selama 3 hari mencapai kurang lebih Rp100 miliar.
Jika dibandingkan tahun lalu, lanjut Destry, acara ini menghasilkan omzet untuk UMKM dalam 4 hari hanya Rp91 miliar. Artinya menurut dia masih ada potensi untuk Indonesia yang punya pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% ini.
"Kita punya pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, dengan inflasinya terkendali, sehingga daya beli masyarakatnya juga masih sangat terjaga, ya apalagi kalau kita membeli produk UMKM," ungkap Destry.
(akr)