Perbedaan Manfaat Pembayaran Tunai Program JHT dan JP pada BPJS Ketenagakerjaan
loading...
A
A
A
Sementara pada program JP, manfaat pembayaran uang tunai mencakup:
a. Pensiun hari tua: uang bulanan apabila peserta telah memenuhi iuran minimum 15 tahun atau setara 180 bulan saat memasuki usia pensiun sampai dengan meninggal dunia;
b. Pensiun janda/duda: uang bulanan untuk janda/duda yang berstatus ahli waris (terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan) sampai dengan meninggal dunia atau menikah lagi;
C. Pensiun cacat: uang bulanan apabila peserta mengalami cacat total tetap dan kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi paling sedikit 1 bulan menjadi peserta dan density rate 80%; dan
d. Pensiun anak: uang bulanan kepada anak dari ahli waris peserta (maksimal 2 orang yang didaftarkan pada program JP) sampai dengan usia 23 tahun, menikah, bekerja, atau meninggal dunia.
3. Peserta Program
Peserta program JHT terdiri dari Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU). Sementara itu, peserta program JP adalah pekerja yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara dan pemberi kerja selain penyelenggara negara.
4. Besaran Iuran
Besaran iuran untuk program JHT bervariasi, tergantung pada status peserta. Peserta PU membayar iuran sebesar 5,7% dari upah sebulan, sedangkan peserta BPU membayar iuran berdasarkan penghasilan masing-masing. Untuk program JP, besaran iuran tergantung pada jenis pekerjaan, dengan perusahaan membayar sebagian besar iuran.
Memahami perbedaan dan manfaat JHT dan JP menjadi langkah awal untuk memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan secara maksimal.Pendaftaran sebagai peserta dapat dilakukan di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat dengan membawa dokumen yang diperlukan.
a. Pensiun hari tua: uang bulanan apabila peserta telah memenuhi iuran minimum 15 tahun atau setara 180 bulan saat memasuki usia pensiun sampai dengan meninggal dunia;
b. Pensiun janda/duda: uang bulanan untuk janda/duda yang berstatus ahli waris (terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan) sampai dengan meninggal dunia atau menikah lagi;
C. Pensiun cacat: uang bulanan apabila peserta mengalami cacat total tetap dan kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi paling sedikit 1 bulan menjadi peserta dan density rate 80%; dan
d. Pensiun anak: uang bulanan kepada anak dari ahli waris peserta (maksimal 2 orang yang didaftarkan pada program JP) sampai dengan usia 23 tahun, menikah, bekerja, atau meninggal dunia.
3. Peserta Program
Peserta program JHT terdiri dari Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU). Sementara itu, peserta program JP adalah pekerja yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara dan pemberi kerja selain penyelenggara negara.
4. Besaran Iuran
Besaran iuran untuk program JHT bervariasi, tergantung pada status peserta. Peserta PU membayar iuran sebesar 5,7% dari upah sebulan, sedangkan peserta BPU membayar iuran berdasarkan penghasilan masing-masing. Untuk program JP, besaran iuran tergantung pada jenis pekerjaan, dengan perusahaan membayar sebagian besar iuran.
Memahami perbedaan dan manfaat JHT dan JP menjadi langkah awal untuk memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan secara maksimal.Pendaftaran sebagai peserta dapat dilakukan di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat dengan membawa dokumen yang diperlukan.