Melalui Program BOKS, Sun Life Indonesia Dorong Kesadaran Anak untuk Hidup Sehat
loading...
A
A
A
"Program ini relevan dengan kegiatan Sehat Fisik dan Sehat Gizi. tidak hanya insidental tapi membangun pembiasaan baik dan pendampingan meningkatkan kapasitas sekolah dalam mengimplementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dimana ekosistem dan sumber daya di sekolah dioptimalkan,” ujar Iwan Syahril, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek.
Misalnya, menurut Iwan, program BOKS mendorong adanya kebun gizi yang hasilnya digunakan sebagai sumber asupan makanan tambahan yang bergizi bagi murid. Orang tua dan komunitas sekitar sekolah juga dilibatkan untuk memberikan makanan tambahan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
Yacobus Runtuwene, Technical Sectors Director WVI menjelaskan, WVI sangat bersyukur selama 3 tahun program, banyak mitra yang memiliki visi yang sama yaitu untuk anak-anak hidup utuh sepenuhnya
"Kemitraan di tingkat pusat yang berkesinambungan dengan kemitraan di tingkat provinsi dan kabupaten lewat Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Dinas Kesehatan dan BPMP, membuat BOKS mudah diterima di berbagai satuan pendidikan dan komunitas masyarakat.” ujarnya
Yacobus menambahkan, kolaborasi juga dilakuan dengan Perguruan Tinggi, komunitas secara lembaga, serta individu (akademisi dan praktisi) dalam mengembangkan modul BOKS. Hal ini membuat program BOKS menjadi lebih kontekstual dan mudah dipahami oleh siapapun yang akan menjalankannya.
Sachio, siswi salah satu SD di Jakarta mengatakan kegiatan BOKS beda dari program sekolah. Kegiatannya lebih bervariasi dan lebih menyenangkan karena banyak bergerak. "Kami juga banyak pelajaran baru, biasanya kegiatan olahraganya lari terus, tapi sejak ada BOKS lebih banyak gerakan seperti plank, donkey kick, dan squat.”katanya
Dalam kegiatan berbagi praktik baik yang dilaksanakan di gedung Kemendikbudristek, para peserta berbagi pengalaman dan strategi yang terbukti efektif dalam mendorong anak-anak lebih aktif secara fisik. Acara ini juga menjadi momen untuk merayakan pencapaian yang telah diraih selama program berlangsung.
Tercatat 96% peningkatan signifikan dalam partisipasi anak-anak dalam kegiatan fisik, serta peningkatan kesadaran orang tua dan guru tentang pentingnya mendukung anak-anak untuk tetap aktif.
“Dengan pendanaan yang ada, BOKS memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi guru PJOK, guru kelas, serta pendamping kelompok anak agar dapat memfasilitasi aktivitas fisik anak yang menyenangkan, di sekolahmaupun di lingkungan tempat tinggal mereka,” kata SaskiaTeam Leader BOKS.
Misalnya, menurut Iwan, program BOKS mendorong adanya kebun gizi yang hasilnya digunakan sebagai sumber asupan makanan tambahan yang bergizi bagi murid. Orang tua dan komunitas sekitar sekolah juga dilibatkan untuk memberikan makanan tambahan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
Yacobus Runtuwene, Technical Sectors Director WVI menjelaskan, WVI sangat bersyukur selama 3 tahun program, banyak mitra yang memiliki visi yang sama yaitu untuk anak-anak hidup utuh sepenuhnya
"Kemitraan di tingkat pusat yang berkesinambungan dengan kemitraan di tingkat provinsi dan kabupaten lewat Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Dinas Kesehatan dan BPMP, membuat BOKS mudah diterima di berbagai satuan pendidikan dan komunitas masyarakat.” ujarnya
Yacobus menambahkan, kolaborasi juga dilakuan dengan Perguruan Tinggi, komunitas secara lembaga, serta individu (akademisi dan praktisi) dalam mengembangkan modul BOKS. Hal ini membuat program BOKS menjadi lebih kontekstual dan mudah dipahami oleh siapapun yang akan menjalankannya.
Sachio, siswi salah satu SD di Jakarta mengatakan kegiatan BOKS beda dari program sekolah. Kegiatannya lebih bervariasi dan lebih menyenangkan karena banyak bergerak. "Kami juga banyak pelajaran baru, biasanya kegiatan olahraganya lari terus, tapi sejak ada BOKS lebih banyak gerakan seperti plank, donkey kick, dan squat.”katanya
Dalam kegiatan berbagi praktik baik yang dilaksanakan di gedung Kemendikbudristek, para peserta berbagi pengalaman dan strategi yang terbukti efektif dalam mendorong anak-anak lebih aktif secara fisik. Acara ini juga menjadi momen untuk merayakan pencapaian yang telah diraih selama program berlangsung.
Tercatat 96% peningkatan signifikan dalam partisipasi anak-anak dalam kegiatan fisik, serta peningkatan kesadaran orang tua dan guru tentang pentingnya mendukung anak-anak untuk tetap aktif.
“Dengan pendanaan yang ada, BOKS memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi guru PJOK, guru kelas, serta pendamping kelompok anak agar dapat memfasilitasi aktivitas fisik anak yang menyenangkan, di sekolahmaupun di lingkungan tempat tinggal mereka,” kata SaskiaTeam Leader BOKS.