ALFI Jabar Dorong Pemda Pacu Logistik dan Daya Saing Produk
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan, provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi daya tarik bagi investor menyusul pesatnya pertumbuhan infrastruktur di kawasan provinsi itu dalam menunjang kegiatan ekonomi dan logistik.
Ketua dewan pimpinan wilayah (DPW) ALFI Jawa Barat M Nuh Nasution mengatakan, pesatnya pembangunan infrastruktur di Jawa Barat seiring dibangunnya Bandara Kertajati (Bandar Udara Internasional Jawa Barat/BIJB), serta pembangunan pelabuhan laut internasional di Patimban.
"Pertumbuhan infrastruktur itu, kini menjadikan Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan potensi kawasan industri manufaktur terbesar sebagai pendukung ekonomi negara yang berdaya saing global serta memberikan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Nuh Nasution baru saja terpilih dan dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Propinsi Jawa Barat ( DPW ALFI JABAR ) masa bakti periode 2019 -2024.
Menurutnya, Provinsi Jawa Barat berpotensi menjadi daya tarik kuat bagi investor asing maupun dalam negeri untuk melakukan investasi besar di wilayah itu lantaran memiliki infrastruktur dan SDM yang handal, produktif serta berdaya saing global.
Oleh karenanya, imbuhnya, ALFI Jawa Barat berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengikutsertakan dan melibatkan pelaku usaha melalui asosiasi terkait untuk mendukung program Jabar "Juara", khususnya dengan memperkuat sektor logistik di Jawa Barat.
"Dengan segenap potensi yang ada pada perusahaan anggota kami, kami siap menciptakan ekosistem logistik yang bisa mendukung iklim investasi di jawa barat memiliki daya saing dan mampu berkompetisi pada tataran global," ucap M Nuh.
Dia mengatakan, DPW ALFI Jawa Barat juga telah melakukan peningkatan kompetensi SDM dilingkungan provinsi Jawa Barat berkaitan bidang logistik melalui program kerja Jabar Logistik Education Center (JLEC) sebagai penyelenggara kegiatan pendidikan vokasi bidang logistik dan rantai pasok.
Dalam rangkaian pelantikan dan pengukuhan DPW ALFI Jawa Barat yang berlangsung 13 September 2019, juga dilaksanakan forum diskusi bertema "Upaya Pemprov Jabar Meningkatkan Investasi dan Simplifikasi Perizinan Logistik Melalui OSS".
Forum diskusi tersebut menampilkan narasumber antara lain; Kakanwil Bea Cukai Jawa Barat, Asisten Deputy Kemenko Perekonimian Bidang Pengembangan Logistik Nasional, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dias Perindustrian Jawa Barat, Deputy Bidang Pengembangan dan Operasional Sistem Pengelolaan Portal Indonesia (INSW), dan Direktur Utama Jabar Logistik.
Pada forum itu terungkap bahwa ada berbagai peluang, kebutuhan, hambatan dan solusi dalam membangun provinsi Jawa Barat menjadi sentra ekonomi utama bangsa.
M Nuh menambahkan, Pemprov Jawa Barat juga bertekad menjadi "Juara" yang mencakup sekitar 37 sektor industri yang tidak terlepas dari peran kekuatan SDM, infrastruktur, teknologi dan daya saing industri logistik yang dimiliki provinsi itu dalam berkompetisi secara nasional maupun global.
Ketua dewan pimpinan wilayah (DPW) ALFI Jawa Barat M Nuh Nasution mengatakan, pesatnya pembangunan infrastruktur di Jawa Barat seiring dibangunnya Bandara Kertajati (Bandar Udara Internasional Jawa Barat/BIJB), serta pembangunan pelabuhan laut internasional di Patimban.
"Pertumbuhan infrastruktur itu, kini menjadikan Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan potensi kawasan industri manufaktur terbesar sebagai pendukung ekonomi negara yang berdaya saing global serta memberikan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Nuh Nasution baru saja terpilih dan dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Propinsi Jawa Barat ( DPW ALFI JABAR ) masa bakti periode 2019 -2024.
Menurutnya, Provinsi Jawa Barat berpotensi menjadi daya tarik kuat bagi investor asing maupun dalam negeri untuk melakukan investasi besar di wilayah itu lantaran memiliki infrastruktur dan SDM yang handal, produktif serta berdaya saing global.
Oleh karenanya, imbuhnya, ALFI Jawa Barat berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengikutsertakan dan melibatkan pelaku usaha melalui asosiasi terkait untuk mendukung program Jabar "Juara", khususnya dengan memperkuat sektor logistik di Jawa Barat.
"Dengan segenap potensi yang ada pada perusahaan anggota kami, kami siap menciptakan ekosistem logistik yang bisa mendukung iklim investasi di jawa barat memiliki daya saing dan mampu berkompetisi pada tataran global," ucap M Nuh.
Dia mengatakan, DPW ALFI Jawa Barat juga telah melakukan peningkatan kompetensi SDM dilingkungan provinsi Jawa Barat berkaitan bidang logistik melalui program kerja Jabar Logistik Education Center (JLEC) sebagai penyelenggara kegiatan pendidikan vokasi bidang logistik dan rantai pasok.
Dalam rangkaian pelantikan dan pengukuhan DPW ALFI Jawa Barat yang berlangsung 13 September 2019, juga dilaksanakan forum diskusi bertema "Upaya Pemprov Jabar Meningkatkan Investasi dan Simplifikasi Perizinan Logistik Melalui OSS".
Forum diskusi tersebut menampilkan narasumber antara lain; Kakanwil Bea Cukai Jawa Barat, Asisten Deputy Kemenko Perekonimian Bidang Pengembangan Logistik Nasional, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dias Perindustrian Jawa Barat, Deputy Bidang Pengembangan dan Operasional Sistem Pengelolaan Portal Indonesia (INSW), dan Direktur Utama Jabar Logistik.
Pada forum itu terungkap bahwa ada berbagai peluang, kebutuhan, hambatan dan solusi dalam membangun provinsi Jawa Barat menjadi sentra ekonomi utama bangsa.
M Nuh menambahkan, Pemprov Jawa Barat juga bertekad menjadi "Juara" yang mencakup sekitar 37 sektor industri yang tidak terlepas dari peran kekuatan SDM, infrastruktur, teknologi dan daya saing industri logistik yang dimiliki provinsi itu dalam berkompetisi secara nasional maupun global.
(fjo)