Bendungan Margatiga Garapan Waskita Siap Suplai Air Irigasi ke 16.588 Hektare Lahan Pertanian
loading...
A
A
A
Pada tahap Sequencing and Simulation, diterapkan 4D Sequence, Work Method Statement, dan 6D Sustainability. Berikutnya pada bagian 5D Quantity Take-off diimplementasikan 5D QTO, Marking Progress, juga monitoring pekerjaan.
Terakhir di bagian kolaborasi, diterapkan Document Approval, Document Collaboration, Issue Coordination, dan Digital Asset Handover. Dijelaskan, penerapan seluruh inovasi itu bertujuan mempermudah proses pembangunan.
“Di era digitalisasi seperti sekarang, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi guna memudahkan pengerjaan. Pada penerapan BIM misalnya, digunakan Buku Lapangan Digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” jelas Oho.
Oho menambahkan, manfaat BIM di bendungan ini tidak hanya dirasakan dalam pekerjaan di lapangan, tapi juga dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Salah satu paper tim proyek Bendungan Margatiga berhasil lolos presentasi dalam kongres ICOLD ke-27 di Marseille, Perancis.
“Waskita Karya merupakan satu-satunya perwakilan BUMN Karya yang lolos. Presentasi tersebut diwakili langsung oleh tim Engineering proyek Bendungan Margatiga dengan judul paper The Application of Modular Precast Concrete System on Sidewall,” tutur dia.
Dirinya bersyukur Bendungan Margatiga bisa selesai tepat waktu sesuai yang ditargetkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR). Apalagi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun sempat menegaskan, pembangunan bendungan tersebut bertujuan meningkatkan volume tampungan air, sehingga suplai air irigasi terus terjaga.
Sebagai informasi, Bendungan Margatiga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap Waskita Karya. Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut sekitar Rp846 miliar.
Selama lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Waskita memulai pembangunan 36 PSN. Sementara jumlah PSN bendungan yang sedang dikerjakan saat ini sebanyak sembilan, yaitu Bendungan Temef, Mbay, Jlantah, Jragung, Bener, Leuwikeris, Tigadihaji, Rukoh, serta yang diresmikan hari ini yakni Bendungan Margatiga.
Terakhir di bagian kolaborasi, diterapkan Document Approval, Document Collaboration, Issue Coordination, dan Digital Asset Handover. Dijelaskan, penerapan seluruh inovasi itu bertujuan mempermudah proses pembangunan.
“Di era digitalisasi seperti sekarang, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi guna memudahkan pengerjaan. Pada penerapan BIM misalnya, digunakan Buku Lapangan Digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” jelas Oho.
Oho menambahkan, manfaat BIM di bendungan ini tidak hanya dirasakan dalam pekerjaan di lapangan, tapi juga dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Salah satu paper tim proyek Bendungan Margatiga berhasil lolos presentasi dalam kongres ICOLD ke-27 di Marseille, Perancis.
“Waskita Karya merupakan satu-satunya perwakilan BUMN Karya yang lolos. Presentasi tersebut diwakili langsung oleh tim Engineering proyek Bendungan Margatiga dengan judul paper The Application of Modular Precast Concrete System on Sidewall,” tutur dia.
Dirinya bersyukur Bendungan Margatiga bisa selesai tepat waktu sesuai yang ditargetkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR). Apalagi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun sempat menegaskan, pembangunan bendungan tersebut bertujuan meningkatkan volume tampungan air, sehingga suplai air irigasi terus terjaga.
Sebagai informasi, Bendungan Margatiga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap Waskita Karya. Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut sekitar Rp846 miliar.
Selama lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Waskita memulai pembangunan 36 PSN. Sementara jumlah PSN bendungan yang sedang dikerjakan saat ini sebanyak sembilan, yaitu Bendungan Temef, Mbay, Jlantah, Jragung, Bener, Leuwikeris, Tigadihaji, Rukoh, serta yang diresmikan hari ini yakni Bendungan Margatiga.
(akr)