Daya Saing Turun, Pemerintah Fokus Perbaiki Iklim Investasi

Kamis, 10 Oktober 2019 - 20:30 WIB
Daya Saing Turun, Pemerintah...
Daya Saing Turun, Pemerintah Fokus Perbaiki Iklim Investasi
A A A
JAKARTA - Peringkat daya saing Indonesia dalam Global Competitiveness Index 4.0 2019 turun 5 peringkat ke posisi 50 dengan nilai 64,8. Menanggapi penurunan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa banyak negara lain yang lebih berhasil memperbaiki iklim investasi mereka.

"Ya dari sana penyebabnya pasti, karena orang lain berhasil memperbaiki lebih cepat iklim usaha dan lainnya," ujar Darmin di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Meski begitu, kata dia, pemerintah tengah menyiapkan perubahan cukup besar untuk memperbaiki daya saing Indonesia yang menurun. "Sekarang kita tuntaskan dulu. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa hari ini sudah tuntas. Walaupun tidak berarti pekerjaan rumahnya selesai. Misalnya soal IMB. Ini barang susah dapatnya karena keputusannya diambil dalam rapat. Ke depan kita mau ubah bahwa bangunan ada standarnya. Itu yang kita buat saat ini," jelasnya.

Sebagai informasi, dalam daftar Indeks Daya Saing Global (Global Competitiveness Index) 2019, Singapura berada di posisi teratas setelah menggeser Amerika Serikat (AS). Adapun urutan ketiga hingga kesepuluh adalah Hong Kong, Belanda, Swiss, Jepang, Jerman, Swedia, Inggris dan Denmark. Di ASEAN, posisi daya saing Indonesia kalah dibanding negara tetangga seperti Malaysia yang berada di peringkat ke-27 dan Thailand di posisi 40.

Singapura menjadi negara dengan daya saing paling baik di dunia karena berhasil mendapatkan peringkat tertinggi di bidang infrastruktur, TIK, stabilitas makro-ekonomi, kesehatan, hingga pasar tenaga kerja. Tahun ini, Singapura meraih total nilai 84,8, naik dari 83,5 pada tahun lalu. Bandingkan dengan AS yang memperoleh nilai 83,7 dan Indonesia 64,6.

Menurut WEF, Indonesia juga mengalami perbaikan di dalam budaya bisnis, stabilitas sistem keuangan, dan tingkat adopsi teknologi. Namun, sebagai negara berkembang, kapasitas inovasi di Tanah Air tidak bergerak fantastis dan terbatas dibanding negara lain.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6099 seconds (0.1#10.140)