Dukungan KPI Unit Balikpapan di Balik Proklim Lestari Muara Rapak
loading...
A
A
A
Untuk hasilnya, Dodi mencontohkan, program pendampingan di Kelurahan Margasari telah menghasilkan sayuran hidroponik sekitar 127,5 kg setiap panen. Saat ini, kelompok itu sudah melakukan 11 kali siklus tanam dengan jumlah pendapatan mencapai Rp89,292 juta. Kelompok binaan juga sudah menjual 514 lilin dan wax sachet (produk turunan dari jelantah. "Di kelurahan ini ada 8 kelompok institusi baru terbentuk. Program TJSL juga menghasilkan penghematan air PDAM dengan menggunakan pemanenan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Capaian positif juga diraih di Kelurahan Muara Rapak. Kelompok yang terlibat program TJSL membukukan pendapatan dari penjualan buah dan bibit anggur sebanyak Rp4,12 juta, bank sampah sebanyak Rp24,306 juta, penjualan produk olahan sampah plastik Rp1 juta. Masyarakat juga mampu menghemat dari pengurangan penggunaan air PDAM dengan pemanenan air hujan dan air sumur bor.
Kemudian, edukasi program-program pengelolaan lingkungan di Kelurahan Baru Tengah telah menghasilkan 711 orang yang teredukasi untuk pengelolaan sampah. Hasilnya, bank sampah di sana sudah memiliki 110 nasabah dan mampu menghasilkan pendapatan bagi masyarakat."Program pendampingan CSR KPI Unit Balikpapan ini juga menghasilkan pendapatan dari bank sampah sebesar Rp53,258 juta," ujarnya.
Selain manfaat finansial tersebut, tercatat total sampah anorganik yang mampu dikumpulkanmencapai 873,50 kg dan sampah organik sekitar 705 kg. Kemudian, dari program WASIAT, dihasilkan pulakontribusi terhadap lingkungan berupa penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 6,11 ton CO2eq pada tahun 2023. Sedangkan dari program Pengolahan Limbah Terpadu (Pelita Borneo), terjadipenurunan emisi gas rumah kaca sebesar 4,303 ton CO2eq pada tahun yang sama.
(fjo)