Gandeng BRIN, Prodia StemCell Kembangkan Inovasi Terapi Regeneratif
loading...
A
A
A
JAKARTA -
PT Prodia StemCell Indonesia menyepakati perjanjian kerja sama dengan Pusat Riset Biomedis, Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bersama BRIN , sister company PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengembangkan prototipe nasal drop untuk terapi stroke berbasis sekretom yang bersumber dari sel punca dengan standar pengolahan Good Manufacturing Practice (GMP)
Direktur Prodia StemCell Indonesia Cynthia Retna Sartika mengatakan stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas, sehingga membutuhkan pendekatan terapi baru yang lebih efektif. Penggunaan sekretom dari stem cell, yang memiliki kemampuan regeneratif dan imunomodulator, diharapkan dapat menjadi terobosan dalam dunia pengobatan stroke.
"Nasal drop berbasis sekretom ini memiliki potensi merevolusi pengobatan stroke di Indonesia, dengan teknologi berbasis sel punca yang telah terbukti memiliki manfaat regeneratif. Kami yakin, dengan dukungan riset mendalam dan teknologi GMP, produk ini akan memberikan dampak besar bagi pasien stroke," kata Cynthia dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (13/10/2024).
Sementara, Peneliti BRIN Ratih Rinendyaputri mengungkapkan, kolaborasi ini tidak hanya mencakup riset laboratorium, tetapi juga uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi stroke ini.
"Harapannya kerja sama ini akan membuka jalan untuk pengembangan terapi berbasis bioteknologi lainnya di masa depan, serta memperkuat ekosistem inovasi kesehatan nasional," kata Ratih.
Nasal drop berbasis sekretom dari stem cell ini harapannya dapat mencegah progresifitas penyakit stroke. Prototipe dalam bentuk nasal drop ini juga lebih mudah dalam pengaplikasiannya untuk dilakukan disaat-saat darurat saat seseorang terkena stroke.
PT Prodia StemCell Indonesia menyepakati perjanjian kerja sama dengan Pusat Riset Biomedis, Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bersama BRIN , sister company PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengembangkan prototipe nasal drop untuk terapi stroke berbasis sekretom yang bersumber dari sel punca dengan standar pengolahan Good Manufacturing Practice (GMP)
Direktur Prodia StemCell Indonesia Cynthia Retna Sartika mengatakan stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas, sehingga membutuhkan pendekatan terapi baru yang lebih efektif. Penggunaan sekretom dari stem cell, yang memiliki kemampuan regeneratif dan imunomodulator, diharapkan dapat menjadi terobosan dalam dunia pengobatan stroke.
"Nasal drop berbasis sekretom ini memiliki potensi merevolusi pengobatan stroke di Indonesia, dengan teknologi berbasis sel punca yang telah terbukti memiliki manfaat regeneratif. Kami yakin, dengan dukungan riset mendalam dan teknologi GMP, produk ini akan memberikan dampak besar bagi pasien stroke," kata Cynthia dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (13/10/2024).
Sementara, Peneliti BRIN Ratih Rinendyaputri mengungkapkan, kolaborasi ini tidak hanya mencakup riset laboratorium, tetapi juga uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi stroke ini.
"Harapannya kerja sama ini akan membuka jalan untuk pengembangan terapi berbasis bioteknologi lainnya di masa depan, serta memperkuat ekosistem inovasi kesehatan nasional," kata Ratih.
Nasal drop berbasis sekretom dari stem cell ini harapannya dapat mencegah progresifitas penyakit stroke. Prototipe dalam bentuk nasal drop ini juga lebih mudah dalam pengaplikasiannya untuk dilakukan disaat-saat darurat saat seseorang terkena stroke.
(nng)