5 Pergeseran Besar Perilaku Konsumen di Era Digital

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 09:35 WIB
loading...
A A A
Tak hanya “go virtual”, pandemi mendorong adopsi dan konsumsi digital yang “meluas” dan “mendalam”. Kami menyebutnya fenomena “digiwhere” atau “digital everywhere”.

Karena banyak berada di rumah, masyarakat semakin banyak menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram. Karena tidak bisa menonton bioskop dan konser musik maka kita kian banyak menghabiskan waktu menikmati layanan streaming seperti dari Netflix atau Spotify. (Baca juga: Memanas, China Usir Kapal Perang AS dari Laut China Selatan)

Dalam hal berbelanja secara daring, kalau dulunya kita berbelanja online ini sesekali saja (occasional) kini kita melakukannya secara reguler (habitual). Kalau sebelumnya kita hanya berbelanja untuk barang-barang nonesensial seperti produk elektronik, baju, atau sepatu, maka kini kita melakukannya untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari (daily needs, groceries).

Hal yang paling terlihat adalah penggunaan Zoom untuk melakukan rapat dan berdiskusi. Kalau sebelumnya kita tak pernah menggunakan platform remote working ini, para pekerja kantoran bisa menggunakannya 5-10 kali seharinya.

3. Go Contactless: “The fall of physical touchpoints”

Pandemi menuntut kita untuk melakukan social distancing dan sesedikit mungkin melakukan kontak fisik. Ketika tuntutan aktivitas keseharian harus tetap berjalan, media digital menjadi “solusi sementara”, sekaligus “solusi selamanya”. (Baca juga: Mencekam, Polsek Ciracas Dibakar Gerombolan Orang Tak Dikenal)

Dengan QR-code kita bisa tetap melakukan transaksi dan pembayaran tanpa harus melakukan kontak fisik. Dengan robot dan otomasi berbasis artificial intelligent (AI) pabrik dan kantor-kantor tetap dapat beroperasi tanpa melibatkan tenaga manusia.

Atau, dengan beragam self-service apps, para travellers bisa memenuhi berbagai kebutuhan perjalanan mereka tanpa banyak melakukan kontak fisik dengan banyak orang. Digital memungkinkan konsumen sesedikit mungkin melakukan kontak fisik dengan penyedia produk dan layanan.

4. Go Omni: “Phygital experience is the end game”

Anggapan umum sering mengatakan bahwa dengan adanya migrasi digital besar-besaran akibat pandemi kita akan serta-merta meninggalkan dunia fisikal. Kenyataannya tidak demikian. Di dunia ini tak pernah ada perubahan yang betul-betul ekstrem. Ya, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang piawai beradaptasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2212 seconds (0.1#10.140)