Rupiah Merosot ke Rp15.646/USD saat Timur Tengah Memanas karena Israel

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 16:55 WIB
loading...
A A A
Sedangkan perekonomian domestik di triwulan ketiga 2024 diperkirakan tumbuh di atas 5 persen. Ini melanjutkan kinerja positif triwulan kedua tahun 2024, di mana dorongan dari konsumsi rumah tangga dan investasi cukup positif. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga khususnya untuk kelas menengah atas.

Sementara itu, faktor agregat demand yang kedua yaitu investasi tumbuh seiring dengan akselerasi penyelesaian program atau proyek strategis nasional (PSN), termasuk Ibu Kota Nusantara. Kemudian, inflasi tetap rendah dan terjaga di kisaran 2,5 +1 persen.

Inflasi indeks harga konsumen atau IHK tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai angka 1,84 persen year on year pada bulan September 2024.

Nilai tukar rupiah pun menunjukkan penguatan didukung konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia, bauran kebijakan moneter, dan terjadinya aliran masuk modal kembali ke dalam negeri.

Sementara itu, kinerja APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sampai dengan akhir Agustus tetap terjaga dengan baik. Defisit terkendali meskipun pendapatan negara mengalami kontraksi 2,5% year on year, sementara belanja negara tumbuh 15,3%.



Hingga akhir Agustus 2024 kondisi kesehatan fiskal terus terjaga dengan baik, tercermin dari surplus pada keseimbangan primer sebesar Rp161,8 triliun dan defisit Rp153,7 triliun atau 0,68% dari PDB.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.600 - Rp15.670 per dolar AS.
(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1058 seconds (0.1#10.140)