Wamenperin Dukung Industri Pipa Seamless Dalam Negeri yang Berkualitas Tinggi

Rabu, 06 November 2024 - 14:48 WIB
loading...
A A A
Pembangunan Jargas ini telah digagas selama bertahun-tahun namun hingga saat ini belum terealisasi dengan baik. Menurut Faisol Riza, hal ini menjadi peluang yang besar bagi industri pipa seamless untuk bisa mendukung pembangunan Jargas dengan tujuan untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.

Di acara yang sama, Mr. Jose Antonio Rayes, CEO Indonesia Seamless Tube, PT Artas Energi Petrograss, mengatakan acara ini diselenggarakan guna memposisikan industri pipa baja seamless nasional agar bisa menjadi kebanggaan produk nasional. Acara ini melibatkan para pemangku kepentingan di industri pipa baja seamless. Seperti: Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Bea Cukai. Selain itu melibatkan juga K3S, Processor, Threader, Stockist, dan lain-lain.

Di tengah kondisi ekonomi dunia yang penuh tantangan seperti saat ini, banyak negara di dunia menghadapi persoalan besar, berupa middle income trap. Keadaan dimana stagnasi ekonomi yang mencerminkan ketidakmampuan untuk meningkatkan produkvitas dan inovasi guna bersaing di tingkat global.

“Untuk menuju negara maju, dan mewujudkan Indonesia emas seperti yang menjadi cita-cita besar Bangsa Indonesia, tidak ada pilihan lain, kecuali mengambil langkah berani bertransformasi melalui konsep hiliriasasi dengan menjadi negara industri”, ujar Jose Antonio Rayes. Menurutnya hal ini sejalan dengan gagasan kunci dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto yang pada rapat perdana sidang Kabinet Merah Putih, menegaskan bahwa “Hilirisasi adalah kunci strategis agar Indonesia dapat menuju menjadi negara maju, makmur dan sejahtera”.

Kecenderungan tengah dialami perdagangan internasional, bahwa gelombang proteksionisme global telah menghasilkan banyak larangan ekspor baru, subsidi domestik, peraturan investasi asing, dan tarif. Fenomena proteksionisme global terus akan berlanjut seiring dengan kian sengitnya perang perdagangan antara USA dan Cina. Imbasnya menimpa berbagai sektor industri, termasuk industri pipa baja seamless, yang saat ini terjadi over-supply di Cina, dimana negara tersebut membutuhkan pasar impor untuk penyerapan kelebihan produksi pipa baja seamlessnya. Indonesia pun jadi incaran utama penyaluran over-supply produksi pipa baja seamless Cina

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan target lifting minyak bumi sebanyak satu juta barrel per hari dan lifting gas sebesar 12 billion standard cubic feet per hari (BSCFD) di tahun 2030. Ini merupakan target strategis dalam rangka mengamankan ketahanan dan kemandirian energi nasional. “Peran dan kontribusi sektor industri minyak dan gas (migas) pun menjadi lokomotif pengerak ekonomi terdepan dalam merealisasikan pencapaian target strategis ketahanan dan kemandirian energi Nasional,”ujar Jose Antonio Rayes.

Menghemat Devisa

Menurut CEO PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang Luntungan, saat ini kebutuhan pipa baja seamless sektor industri migas yang mencapai 500.000 ton per tahun, Indonesia menjadi incaran utama penyaluran over-supply produksi pipa baja seamless Cina. Bila hal ini dibiarkan terjadi, impor pipa baja seamless nasional akan mengalami terus peningkatan, padahal nilainya saat ini sudah mencapai angka Rp 15 triliun per tahun.



Untuk membendung impor baja seamless tersebut, kebijakan TKDN harus bisa memastikan keberlanjutan ekonomi lokal dan memastikan bahwa sebagian besar nilai tambah dari produksi barang atau jasa tetap di dalam negeri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)