Mau Investasi Emas Tapi Harga Sudah Tinggi? Simak Dulu Ulasan Ini
loading...
A
A
A
Yang pasti, contoh-contoh tadi menggambarkan bahwa emas sangat baik digunakan untuk investasi jangka panjang. Termasuk di antaranya adalah untuk kebutuhan dana pensiun.
Sebagai instrumen investasi yang dikenal dengan istilah safe haven, kenaikan harga emas umumnya disebabkan karena kondisi perekonomian atau pasar yang sedang tidak baik. Sebut saja, seperti yang terjadi pada Agustus 2011 pada saat harga emas pertama kalinya menembus Rp500 ribu per gram.
Seperti diketahui, momentum kenaikan harga emas terjadi berbarengan dengan imbas krisis Amerika Serikat dan Eropa di 2008, yang berdampak pada bertambahnya tingkat pengangguran di Yunani sebesar 18,3% di Agustus 2011.
Sementara itu di tahun 2019 dan 2020, harga emas kembali mengalami penguatan karena isu Perang Dagang China vs Amerika Serikat, serta pandemi Covid-19.
Selain ketidakpastian ekonomi, emas juga merupakan komoditas barang tambang yang tidak dapat diperbaharui. Semakin lama dikeruk, maka cadangannya pun akan semakin tipis pula. Sesuai dengan hukum ekonomi, jika persediaan suatu barang menipis di pasaran maka barang tersebut jadi langka dan harganya pun akan naik.
Keberadaan emas sejatinya bisa dimanfaatkan sebagai pelindung fluktuasi nilai investasi terutama jika kita memiliki aset berupa saham. Kondisi perekonomian yang buruk cenderung memicu penurunan harga saham di pasar modal, sehingga banyak investor yang mencairkan aset sahamnya untuk dibelikan emas.
Sebab, di kala perekonomian terpuruk, emas bisa membantu mengamankan nilai modal investasi yang menurun di pasar modal. Sebaliknya, ketika kondisi perekonomian mulai membaik, maka investor cenderung meninggalkan emas dan memindahkan dana mereka kembali ke saham.
Sebagai pengingat, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir Januari hingga Mei 2020 minus hingga 19% akibat pandemi Covid-19. Tapi bagi mereka yang membeli emas pada akhir Januari 2020 justru bisa menikmati keuntungan 19% pada Mei 2020.
(Baca Juga: Emiten Perbankan, Pengeboran dan Tambang Emas Direkomendasi Layak Diburu Investor)
Dengan harga jual emas yang sudah tembus Rp1 juta, sebagian orang juga berpikir bahwa emas tidak lagi terjangkau. Akan tetapi, saat ini tersedia pembelian emas secara online sesuai dengan budget yang kita miliki per bulan. Maka, cara ini terbilang bisa menjadi alternatif yang cukup cerdas untuk berinvestasi emas.
Sebagai instrumen investasi yang dikenal dengan istilah safe haven, kenaikan harga emas umumnya disebabkan karena kondisi perekonomian atau pasar yang sedang tidak baik. Sebut saja, seperti yang terjadi pada Agustus 2011 pada saat harga emas pertama kalinya menembus Rp500 ribu per gram.
Seperti diketahui, momentum kenaikan harga emas terjadi berbarengan dengan imbas krisis Amerika Serikat dan Eropa di 2008, yang berdampak pada bertambahnya tingkat pengangguran di Yunani sebesar 18,3% di Agustus 2011.
Sementara itu di tahun 2019 dan 2020, harga emas kembali mengalami penguatan karena isu Perang Dagang China vs Amerika Serikat, serta pandemi Covid-19.
Selain ketidakpastian ekonomi, emas juga merupakan komoditas barang tambang yang tidak dapat diperbaharui. Semakin lama dikeruk, maka cadangannya pun akan semakin tipis pula. Sesuai dengan hukum ekonomi, jika persediaan suatu barang menipis di pasaran maka barang tersebut jadi langka dan harganya pun akan naik.
Keberadaan emas sejatinya bisa dimanfaatkan sebagai pelindung fluktuasi nilai investasi terutama jika kita memiliki aset berupa saham. Kondisi perekonomian yang buruk cenderung memicu penurunan harga saham di pasar modal, sehingga banyak investor yang mencairkan aset sahamnya untuk dibelikan emas.
Sebab, di kala perekonomian terpuruk, emas bisa membantu mengamankan nilai modal investasi yang menurun di pasar modal. Sebaliknya, ketika kondisi perekonomian mulai membaik, maka investor cenderung meninggalkan emas dan memindahkan dana mereka kembali ke saham.
Sebagai pengingat, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir Januari hingga Mei 2020 minus hingga 19% akibat pandemi Covid-19. Tapi bagi mereka yang membeli emas pada akhir Januari 2020 justru bisa menikmati keuntungan 19% pada Mei 2020.
(Baca Juga: Emiten Perbankan, Pengeboran dan Tambang Emas Direkomendasi Layak Diburu Investor)
Dengan harga jual emas yang sudah tembus Rp1 juta, sebagian orang juga berpikir bahwa emas tidak lagi terjangkau. Akan tetapi, saat ini tersedia pembelian emas secara online sesuai dengan budget yang kita miliki per bulan. Maka, cara ini terbilang bisa menjadi alternatif yang cukup cerdas untuk berinvestasi emas.